Motivasi Belajar TINJAUAN PUSTAKA

d. Siswa yang tingkat kompetensinya rendah akan semakin dijauhi oleh temannya. e. Moving class menjadikan costbiaya pembelajaran semakin tinggi. Menurut Rahayu 2010 upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan sistem moving class adalah: a. Menekankan agar guru lebih disiplin. b. Menjaga agar jadwal tidak berubah-ubah. c. Selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah. d. Mengadakan pendekatan persuasif kepada setiap siswa agar terbuka dan terbiasa bergaul dengan teman tanpa membedakan kondisi dan status sosial. e. Mengupayakan sendiri media-media yang dapat diusahakan oleh guru dan sekolah.

B. Motivasi Belajar

Salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di kelas adalah ketika guru mampu untuk membangun motivasi belajar siswa pada kegiatan belajar mengajar. Jika motivasi para siswa dapat ditumbuhkan oleh seorang guru, maka sesulit apapun materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya tidak akan membuat para siswa merasa kesulitan. 1. Pengertian Motivasi Banyak pendapat yang mengemukakan pendapat tentang definisi motivasi. Rumusan definisi belajar diungkapkan dengan beraneka ragam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Namun demikian, ragam definisi tersebut memiliki ciri dan kesamaan. Di bawah ini akan diungkapkan berbagai macam pengertian motivasi. W. S. Winkel mengatakan bahwa “motif” adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Berawal dari kata “motif” itu, motivasi diartikan sebagai motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan suatu perbuatan. Dan menurut Nasution 2002: 58, membedakan antara motif dan motivasi. Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya. 2. Pengertian Motivasi Belajar Dalam kegitan pembelajaran perhatian berperan amat penting sebagai langkah awal memacu aktivitas-aktivitas berikutnya. Dengan ‘perhatian’, seseorang berupaya memusatkan pikiran, perasaan emosional atau segi fisik dan usur psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan Dorongan Tujuan Motif Perbuatan Tujuan Motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhatiannya. Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah gerakan tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu atau hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan dan mengontrol minat- minat. Di sini motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha siswa untuk menyediakan segala daya kondisi-kondisi untuk belajar sehingga siswa mau atau ingin melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, motivasi belajar dapat berasal dari diri pribadi siswa itu sendiri dan atau berasal dari luar diri pribadi siswa. Kedua jenis motivasi ini saling terkait untuk membentuk satu sistem motivasi menggerakkan sswa dalam belajar. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga mempunyai motivasi yang tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Bila motivasi disadari oleh siswa maka suatu pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan dapat terselesaikan dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Fungsi Motivasi dalam Belajar Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang pada gilirannya akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi tujuan dapat pula untuk membangkitkan motivasi dalam diri siswa. Guru seringkali menggunakan insentif untuk memberi motivasi kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Insentif akan bermanfaat jika mengandung tujuan yang akan memberikan kepuasan terhadap kebutuhan psikologis anak. Itu sebabnya guru harus kreatif dan imajinatif dalam menyediakan insentif yang tepat. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi fungsi motivasi itu adalah: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa ada motivasi tidak akan timbul pembelajaran. b. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Sebagai penggerak, dalam hal ini motivasi berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar motivasi akan menentukan cepat atau lambat suatu pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Macam-macam Motivasi Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intrinsik adalah ketika sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seseorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dalam melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status sosial, uang atau bisa juga dikatakan seseorang yang sedang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah ketika elemen-elemen di luar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat orang termotivasi seperti status dan kompensasi. a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Motivasi ini sering disebut motivasi murni atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri pribadi siswa, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok, keinginan untuk diterima orang lain. Para siswa yang termotivasi secara instrinsik, tidak memeerlukan imbalan untuk memulai dan menyelesaikan, mencari kompetensi atau kemampuan dan didorong oleh tantangan untuk belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti: angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan; yang bersifat negatif ialah ejekan dan hukuman. Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam prespektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lenih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam prose belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah. Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat di berikan secara tepat. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat penting. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivfitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar. Guru berupaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keadaan peserta didik itu sendiri Hamalik, 2002: 112. Para siswa yang termotivasi secara ekstrinsik, belajar hanya dalam rangka untuk mendapatkan pujian, memperoleh keuntungan dan menghindari hukuman. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar a. Faktor Intern 1 Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap keadaan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Agar seseorang dapat memiliki motivasi belajar yang baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan- ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. 2 Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupu semata-mata tertuju pada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbullah kebosanan, sehingga siswa tidak lagi suka belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, perhatian lebih bersifat sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan minat, selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan 4 Bakat Bakat atau aptitude menurut Higard adalah: “the city to learn”. Dengan kata lain bakat itu adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak berbakat dibidangnya. Dari uraian di atas dijelaskan bahwa bakat itu mempengaruhi motivasi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Fakor Ekstern 1 Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar yang kurang baik kan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang melakukan persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap mata pelajaran atau gurunya. Hal ini bisa berakibat siswa menjadi malas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang progesif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motuvasi siswa untuk belajar.agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin. 2 Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai guru pada waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan maju. 3 Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah sore hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggung jawabkan kecuali ada hal yang mendesak seperti keterbatasan ruangan kelas. Dimana siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah sehingga mendengarkan pelajaran sambil mengantuk.sebaliknya siswa belajar di pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. Jika siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah lemaslelah, misalnya pada siang hari maka akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berfikir pada kondisi badan yang lemah tadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar: a. Memberi Nilai Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktifitas belajar anak didik yang diberikan sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru yang biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. b. Hadiah Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada anak didik yang berprestasi yang berupa uang beasiswa, buku tulis, atau buku bacaan lainnya yang dikumpulkan dalam sebuah kotak yang terbungkus rapi, untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajarnya selama berstudi. c. Kompetisi Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif. d. Pujian Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar bila hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetapi pujian harus diberikan secara merata kepada seluruh siswa sebagai individu bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetap merupakan figur yang disenangi dan dikagumi. e. Hukuman Meskipun hukuman merupakan reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik dan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga para siswa tidak akan melakukan kesalahan atau pelanggaran di waktu yang akan datang. 7. Indikator dalam Motivasi Belajar Menurut Martin Handoko 1992: 59, untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut: a. Kuatnya kemauan untuk berbuat. b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar. c. Keinginan untuk selalu berprestasi. d. Kerelaan meninggalkan tugas atau kewajiban yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Ketekunan dalam mengerjakan tugas. Sedangkan menurut Sardiman 1986: 82 indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas. b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. c. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah orang dewasa. d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin. f. Dapat mempertahankan pendapatnya. g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri di atas berarti seseorang itu memiliki motivasi yang tinggi. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjabak pada sesuatu yang rutinitas.

C. Partisipasi

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS di MAN 4 Jakarta

0 4 124

KEEFEKTIFAN PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MULTIMEDIA DI SMK N 11 SEMARANG

3 17 92

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

0 15 138

Pengelolaan Sumber Belajar Pada Moving Class di SMP IT Darul Abidin - Depok

3 18 123

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakar

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun

0 1 14

KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 39

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA : Studi Korelasional Pada Siswa SMP Negeri 34 Bandung.

0 2 46

KONTRIBUSI SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 2 37

Penerapan sistem moving class untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi belajar siswa di SMA St. Bernardus Pekalongan - USD Repository

0 0 135