“R1 memanggil ibunya dengan melambaikan tangan di atas kepalanya
agar ibunya dapat melihat. R1 mulai mengajari gerakan isyarat yang lain setelah abjad. Ia meminta ibunya untuk membantu memberitahu
temannya dengan melafalkan sesuatu dan menunjuk temannya.” “Setelah R1 diberitahukan oleh observer pesan yang dikatakan oleh
gurunya R1 baru mengacungkan tangan sebagai respon dan teman-
teman lainnya sudah menurunkan tangannya.” Akan tetapi, ada pula responden yang membantu „orang dengar‟.
Hal ini tampak pada perilaku R2 yang membantu merantingkan makanan untuk berbuka puasa.
“Lalu I mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh gurunya.
I juga membantu untuk merantingkan makanan buka puasa kepada teman-
temannya.”
c. Penolakan Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak selalu terjadi di antara anak tunarungu dengan sesama anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak
dengar‟. Hasil observasi memperlihatkan bahwa kadang terjadi pula penolakan interaksi sosial. Penolakan interaksi sosial merupakan adanya
ajakan interaksi yang ditolak. Hal ini tampak dalam interaksi anak tunarungu dengan sesama anak tunarungu. Penolakan interaksi sosial
terjadi dalam interaksi R1, R2, dan R3. “Kemudian ada bola kertas yang menggelinding di hadapannya. Ada
temannya yang meminta bola tersebut kepada R1 tetapi ia justru
melemparkan bola tersebut kepada temannya yang lain.” “Lalu ada temannya memeluk R2 dari belakang
tetapi R2 mengelak dengan melepaskan tangan temannya
” “Temannya mengatakan sesuatu tetapi R3 tidak melihat dan membaca
k
ertas yang ia pegang.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penolakan interaksi juga terjadi ketika anak tunarungu sedang bersama „anak dengar‟. Hal ini terlihat dari adanya perilaku mengabaikan orang
lain. Hal ini tampak pada: “
Ketika sedang bertanya kaki R1 dipegang oleh temannya dan R1 tidak
melihat ke arah temannya.” “R2 diam saja dan fokus pada foto
-
foto yang ada di kamera.” “R3 tidak menunjukkan interaksi dengan adi
knya yang paling kecil yang
duduk di hadapannya.” Terkadang ketiga responden tidak mendapatkan respon dari „anak
dengar‟. Hal ini terlihat pada: “R1 melihat ke kanan dan kirinya sambil menggerakkan mulutnya untuk
mengatakan sesuatu akan tetapi teman-temannya tidak ada yang memberikan respon kepada R1 karena semuanya sedang berdoa dan R1
tidak tahu jika teman-
temannya sedang dalam keadaan berdoa.” “Kemudian R2 juga menepuk bahu adiknya dan tidak mendapatkan
respon.” “R3 menepuk bahu adiknya tetapi adiknya
tidak menoleh.” Penjabaran hasil di atas dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Sesama Anak
Tunarungu Anak Tunarungu
dengan ‘Anak Dengar’ Bentuk Interaksi
Sosial
Bermain bersama. Berkegiatan bersama.
Bersenda gurau. Berbincang-bincang.
Membantu sesama. Bermain bersama.
Berkegiatan bersama. Bersenda gurau.
Berbincang-bincang. Membantu sesama.
Bentuk Penolakan Interaksi Sosial
Mengabaikan kehadiran orang lain.
Tidak mendapatkan respon.
Menolak ajakan interaksi.
Berkegiatan sendiri. Tidak terlibat dalam
percakapan. Duduk berjarak.
Mengabaikan kehadiran orang lain.
Tidak mendapatkan respon.
Gagal menyampaikanmena
ngkap pesan. Berkegiatan sendiri.
Tidak terlibat dalam percakapan.
Duduk berjarak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Tidak Ada Interaksi Sosial