49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Responden Penelitian
1. Responden 1 R1
Responden 1 adalah seorang anak laki-laki yang berusia 11 tahun. Saat ini, ia duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Luar Biasa. Responden 1
menyandang tunarungu sejak ia berusia 2 tahun. Kedua orangtua responden tidak mengetahui pasti penyebab disabilitas yang menimpa responden.
Informasi yang didapat dari orangtuanya, kelainan tersebut mulai diketahui ketika Responden 1 menderita panas tinggi hingga kejang-kejang. Sejak saat
itu Responden 1 tidak mampu untuk merespon suara. Tingkat pendengaran Responden 1 masuk dalam kategori
profoundly losses
dengan intensitas bunyi sebesar 110 dB. Responden 1 menyandang disabilitas tersebut
sebelum ia mengenal bahasa. Responden 1 berinteraksi dengan teman-teman sesama tunarungu
saat Akan tetapi, di lingkungan rumah, Responden 1 berinteraksi dengan anak-anak seusianya yang tidak menyandang disabilitas.
2. Responden 2 R2
Responden 2 merupakan seorang anak perempuan yang berusia 11 tahun. Saat ini, Responden 2 duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Luar Biasa.
Responden 2 didiagnosa menyandang disabilitas tunarungu saat ia berusia 2 tahun. Penyebab pastinya tidak diketahui oleh kedua orangtuanya.
Perubahan Responden 2 terasa saat Responden 2 tidak mampu merespon panggilan orangtuanya. Responden 2 tidak mampu merespon suara yang ada
sebelum ia mengenal bahasa. Awalnya Responden 2 pernah terjatuh dan terjadi benturan di kepalanya. Saat itu, Responden 2 baik-baik saja sampai
tiba-tiba ia tidak mampu merespon suara. Tingkat pendengaran responden 2 masuk dalam kategori
profound losses
dengan intensitas bunyi sebesar 110 dB.
Saat di sekolah Responden 2 berinteraksi dengan teman-temannya sesama tunarungu. mereka menggunakan bahasa yang mereka pahami
bersama. Sedangkan di lingkungan rumah, Responden 2 berinteraksi dengan teman-teman sebaya yang tidak memiliki disabilitas seperti Responden 2. Ia
b erinteraksi dengan „anak-anak dengar‟ saat mengikuti kegiatan di
lingkungan rumah.
3. Responden 3 R3