Fokus Penelitian Metode Pengumpulan Data

Tabel 2 Kode Usia Usia mulai tuli Jenis Kelamin Penyebab Ketulian R1 11 tahun 2 tahun Perempuan Tidak diketahui R2 11 tahun 2 tahun Laki-laki Tidak diketahui R3 11 tahun 2,5 tahun Perempuan Tidak diketahui

C. Fokus Penelitian

Bagian yang ingin dilihat pada penelitian ini adalah interaksi sosial antara sesama anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak dengar‟ berdasarkan perilaku yang muncul. Perilaku-perilaku yang muncul akan dikelompokkan dalam kategori sehingga dapat menggambarkan bagaimana interaksi sosial pada sesama anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak dengar‟.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi. Observasi merupakan teknik pengamatan yang sistematis untuk memperoleh data yang tercermin melalui tingkah laku individu Kusdiati dan Fahmi, 2015. Peneliti yang menggunakan teknik observasi akan disebut dengan observer. Observer memiliki beberapa tipe untuk mendapatkan data yang diinginkan, salah satunya adalah menjadi observer partisipan. Observer partisipan adalah keterlibatan peneliti secara langsung dalam proses pengambilan data. Dalam penelitian ini, penelitiobserver akan mengamati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI subjek dari satu titik tertentu akan tetapi observer juga bisa berinteraksi langsung dengan subjek. Observasi memiliki beberapa cara untuk mencatat data-data yang diperoleh. Penelitian ini akan menggunakan teknik pencacatan naratif. Teknik pencacatan naratif adalah teknik mencatat semua perilaku yang muncul saat waktu observasi. Selain pencacatan secara tertulis, peneliti juga mendokumentasikan perilaku-perilaku yang muncul selama observasi sesuai dengan kriteria yang masuk dalam indikator yang ditentukan peneliti. Sebelum melakukan observasi, peneliti juga membuat daftar susunan perilaku yang akan dilihat pada saat observasi. Daftar susunan perilaku merupakan perkiraan perilaku apa saja yang akan tampak selama observasi berlangsung. Hal ini mengacu pada teori yang digunakan, yaitu komponen interaksi sosial kontak sosial dan komunikasi. Daftar susunan perilaku akan dijabarkan dalam tabel 3 berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3 Aspek Perilaku Kontak Sosial Anak tunarungu bertatap muka dengan sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu menatap mata sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu melihat kegiatan yang sedang dilakukan oleh sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu melihat anak tunarungu atau „anak dengar‟ yang sedang bermain. Anak tunarungu memberikan sapaan kepada sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟ dengan melambaikan tangannya. Anak tunarungu menghampiri atau mendekati sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu melihat ke arah terjadinya sesuatu ke sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Komunikasi Linguistik Anak tunarungu menyampaikan pesan dengan menggerakkan bibir atau mulut kepada sesama tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu menangkap pesan dengan melihat gerakan bibir atau mulut sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu menyampaikan pesan dengan abjad jari kepada sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Komunikasi Nonlinguistik Emblems Anak tunarungu melambaikan tangan untuk memberikan tanda memanggil sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu memberikan sentuhan fisik kepada sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟ untuk mengajak memanggil. Anak tunarungu memberikan tanda lambaian tangan ke arah kanan atau kiri untuk menandakan menyingkir. Anak tunarungu menunjuk arah atau tempat menggunakan tangannya atau jari telunjuk ketika ditanya tentang araht empat oleh sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Illustrators Anak tunarungu menyampaikan pesan dengan gerakan bibir disertai gerakan tangan kepada sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Affects Anak tunarungu memberikan senyum melengkungkan bibirnya ke atas dan membentuk huruf U kepada sesama tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu yang tertawa ketika sedang bercengkrama dengan sesama tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu yang melengkungkan bibirnya ke bawah membentuk huruf U terbalik untuk mengekspresikan kesedihan. Anak tunarungu mengekspresikan perasaan dengan melompat-lompat. Anak tunarungu mengekspresikan perasaan dengan menghentakkan kaki. Regulators Anak tunarungu menganggukkan kepala untuk menyetujui sebuah pendapat sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu menggelengkan kepala untuk menyanggah pendapat oleh sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Anak tunarungu melambaikan tangan untuk menyanggah pendapat oleh sesama anak tunarungu atau „anak dengar‟. Adapters Anak tunarungu menggerakkan kaki atau tangan untuk menunjukkan perasan cemas.

E. Proses Pengambilan Data