Anak Tunarungu VS ‘Orang Dengar’

3. Hasil Temuan Menarik

Berdasarkan hasil observasi ditemukan pula temuan menarik. Temuan menarik tersebut adalah interaksi sosial antara anak tunarungu dengan „orang dengar‟, bentuk interaksi sosial yang lebih kompleks, penolakan interaksi sosial, dan tidak ada interaksi sosial.

a. Anak Tunarungu VS ‘Orang Dengar’

Hasil observasi tidak hanya menemukan kontak sosial dan komunikasi antara sesama anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak dengar‟. Akan tetapi, ada pula kontak sosial dan komunikasi antara anak tunarungu dengan „orang dengar‟. „Orang dengar‟ merupakan orang yang berada di s ekitar subjek tetapi tidak masuk dalam kriteria „anak dengar‟. Temuan tambahan berupa kontak sosial dengan „orang dengar‟ adalah melibatkan kesadaran responden, adanya kontak fisik, dan adanya ajakan interaksi. R1, R2, dan R3 melibatkan kesadaran mereka ketika sedang bersama dengan orang lain. Hal ini tampak dalam perilaku R1 yang menyapa observer dengan lambaian tangan. “R1 juga sempat melambaikan tangan ke arah observer.” Perilaku R2 adalah mendekati observer. “ Namun observer nampak kurang paham jadi 2 mendekati observer.” Perilaku R3 melihat ke guru yang datang. “Kemudian, O mendangak ke atas ketika gurunya menghampiri.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Para responden juga menyadari kegiatan yang sedang dilakukan oleh „orang dengar‟. Hal ini tampak pada perilaku R1 yang melihat „orang dengar‟ sedang mengajari bahasa isyarat. “R1 juga sesekali melihat ke arah ibunya ketika mengajari teman - temannya.” Kesadaran R2 akan kegiatan orang lain tampak ketika ia melihat ibu yang sedang menyapu tikar. “Kemudian ada seorang ibu menyapu tikar, R2 melihatnya dan berpindah tempat.” Selanjutnya adalah kontak fisik, yaitu adanya tatap wajah dan sentuhan fisik. Tatap wajah tampak pada ketiga responden ketika sedang bersama „orang dengar‟. “R1 juga melihat wajah gurunya yang sedang mengatakan suda h, jangan menangis.” “R2 juga menatap wajah observer ketika berbicara.” “R3 menoleh ke arah ibunya ketika memanggil.” Kontak fisik tampak pada perilaku R1 dan R2 yang menyentuh lutut „orang dengar‟. “R1 tersenyum sambil membuka lebar mulutnya dan menyent uh lutut ibunya ketika ibunya membentuk huruf A dengan jari untuk membantu D mengajari teman- temannya.” “Lalu R2 menepuk lutut ibunya ya ng ada di depannya dengan tanga nnya setelah itu I menepuk menggunakan bukunya.” Sedangkan pada R3 tampak kakinya disent uh oleh „orang dengar‟. “ Kemudian ibunya tidak sengaja menabrak kaki O dan ia menoleh untuk melihat ibunya sambil tersenyum tanggung.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kemudian, ada pula ajakan interaksi yang tampak pada perilaku R1 dan R3. R1 mengajak observer untuk berinteraksi dan R3 tampak mengajak „orang dengar‟ berkomunikasi. “ R1 juga sempat melihat ke arah observer dan memperagakan orang yang sedang membawa kamera sambil tersenyum memperlihatkan giginya.” “R3 melihat observer dan menggerakkan mulutnya untuk menanyakan sesuatu.” A nak tunarungu juga tampak berkomunikasi dengan „orang dengar‟ baik secara linguistik maupun nonlinguistik. Komunikasi linguistik tampak melalui responden yang menyampaikan secara verbal, menangkap pesan secara verbal, berkomunikasi dengan abjad jari, dan menuliskan pesan. Menyampaikan pesan tampak pada perilaku R1 yang bertanya kepada „orang dengar‟. “R1 juga bertanya kembali kepada ibunya tentang suatu kosakata dengan menunjukkan kosakata tersebut.” Kemudian ada pula R2 yang menyampaikan dan menangkap pesan dengan cara menggerakkan bibir, menggunakan abjad jari, dan menuliskan pesan di lantai. “Tiba -tiba R2 bertanya kepada observer apakah bisa meminta video di dalam CD dengan menggerakan tangan dan tubuhnya untuk menjelaskan. R2 terus bercerita akan teta pi observer tidak paham maksud yang disampaikan oleh R2 sampai R2 harus menggerakan tangan membentuk abjad dan menulis di lantai.” Sedangkan perilaku R3 tampak ketika menyampaikan dan menangkap pesan secara verbal. “Lalu R3 memanggil mamanya dengan bersuara dan dilafalkan.” “R3 melanjutkan menggambar lalu dipanggil oleh ibunya.” Komunikasi nonlinguistik juga tampak pada ketiga responden ketika sedang bersama „orang dengar‟. Komunikasi yang tampak adalah emblems, illustrators, affects, dan regulators. Adapters tidak tampak dalam interaksi antara anak tunarungu dengan „orang dengar‟. Emblems yang tampak dalam perilaku responden adalah menyampaikan pesan dengan lambaian, menyampaikan pesan dengan sentuhan fisik, menyampaikan pesan dengan tindakan langsung, menyampaikan pesan dengan simbol, menyampaikan pesan dengan peragaan dan menunjuk pesan. Menyampaikan pesan dengan lambaian tampak pada perilaku R1 yang meminta minum dengan lambaian tangan. “Lalu ada ibu lain yang membawa air mineral gelas. R1 melambaikan tangan kepada ibu tersebut untuk meminta segelas air mineral.” Perilaku yang sama juga tampak pada R2 yang melambaikan tangan untuk memanggil. “Akhirnya R2 mengajak observer berbicara dengan cara melambaikan tangan ke observer untuk mendapatkan respon d ari observer.” Menyampaikan pesan melalui sentuhan fisik hanya tampak pada perilaku R2. R2 menepuk lutut ibunya untuk memanggil. “Lalu R2 menepuk lutut ibunya yang ada di depannya dengan tangannya setelah itu R2 menepuk menggunakan bukunya.” Kemudian ada menyampaikan pesan dengan tindakan langsung yang tampak pada R2. Saat itu, R2 menarik catatan guru mengaji secara paksa. “Lalu R2 mendekati gurunya untuk melihat catatannya, gurunya menarik catatannya tetapi I justru menarik catatannya dengan paksa.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R3 juga memperlihatkan perilaku menyampaikan pesan dengan tindakan langsung ketika mengambil kartu secara langsung. “R3 menjulurkan tangannya untuk melihat kartu yang sedang dipegang oleh ibunya.” Menyampaikan pesan dengan menggunakan simbol hanya tampak pada perilaku R2 yang membentuk kotak dengan tangannya. “R2 menggerakan tangan untuk membentuk kotak untuk menggambarkan bentuk yang ia maksud.” R1 memperlihatkan perilaku menyampaikan pesan dengan peragaan ketika akan meminta minum. “R1 menggerakkan tangan nya seperti orang yang sedang minum karena melihat ibu yang sedang membawa teh dan D ingin meminum teh tersebut.” Menunjuk pesan tampak dari perilaku R3 yang menunjuk benda. “Lalu R3 menunjuk sesuatu yang ada di kursi di dekat ibunya.” Selanjutnya adalah illustrators. Illustrators yang tampak pada responden adalah menyampaikan dan menangkap pesan dengan menggerakkan bibir disertai dengan gerakan tanganjari. Menyampaikan pesan disertai dengan gerakan tangan ditunjukkan dengan perilaku R1 yang memanggil ibu dengan melafalkan pesan disertai lambaian tangan. “Lalu R1 melambaikan tangannya untuk memanggil ibunya dan menggerakan mulutnya.” Perilaku ini juga tampak dari perilaku R2 yang menggerakkan bibir serta tanganya ketika menyampaikan pesan. “Lalu R2 me lambaikan tangan dan berbicara kepada observer apakah bisa melihat videonya? Dengan menggerakan mulut dan gerakan tangan.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menangkap pesan yang disertai gerakan tanganjari hanya muncul pada R1. “R berbicara kepada ibunya dengan menggunakan gerakan tanga n dan pelafalan mulut untuk mengatakan sesuatu.” Kemudian, affects juga tampak pada ketiga responden. Affects memiliki dua bentuk, yaitu ungkapan perasaan dengan mimik wajah dan ungkapan perasaan dengan perilaku. Ungkapan perasaan dengan mimik wajah tampak dari perilaku ketiga responden yang tersenyum. “R1 juga melihat ke arah yang ditunjuk oleh ibunya, kemudian ia tersenyum- senyum.” “Ketika observer tidak paham R2 terus menjelaskan sambil tersenyum.” “Kemudian, R3 berjongkok sambil menghadap ke ibunya dan tersenyum.” Selain tersenyum ada juga mimik wajah mengerutkan dahi yang tampak pada perilaku R1. “Ketika R1 bingung dengan pesan yang disampaikan oleh ibunya D mengerutkan dahinya kemudian menyampaikan pendapatnya dengan menggerakan mulut dan tangannya. ” Ungkapan perasaan dengan perilaku juga terlihat dari perilaku ketiga responden. R1 tampak melihat ke kanan dan ke kiri ketika kebingungan. “Ketika itu gurunya melontarkan pertanyaan siapakah yang ingin mendapatkan hadiah dan semua anak-anak mengacungkan tangan sebagai tanda mau, kecuali R1. R1 diam saja karena bingung dan tidak paham dengan ucapan yang disampaikan oleh guru mengajinya. Ia melihat teman- temannya di samping kanan dan kirinya.” Lalu R2 tampak menggerakkan punggungnya ketika sedang belajar mengaji. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “R2 merespon dengan membuka buku dan menunjuk pada sebuah halaman. lalu gurunya mengatakan bukan dan R2 merespon dengan menggerakan badannya sambil duduk.” R3 menunjukkan perasaan tidak nyaman dengan menghindari kamera. “R3 juga tersenyum keti ka melihat kamera dan berpindah posisi untuk menghindari kamera. ” Terakhir adalah regulators. Regulators hanya tampak pada R1 dan R2. Bentuk perilaku regulators yang tampak adalah anggukkan kepala dan gelengan kepala. Anggukkan kepala tampak pada R1 dan R2. “R1 juga mengangguk ketika ibunya mengatakan sesuatu dan ia juga menggerakan kedua tangannya untuk membentuk abjad „Mawar” nama salah satu temannya.” “R2 juga menganggukan kepala apabila ia mengerti yang diucapkan oleh observer.” Sedangkan gelengan kepala tampak pada R1. “R1 menggelengkan kepala ketika ibunya berkata sesuatu.” Penjabaran hasil penelitian antara anak tunarungu dengan „orang dengar‟ dapat dilihat pada Tabel 6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 6 Anak Tunarungu dengan ‘Orang Dengar’ Kontak Sosial  Sadar akan kehadiran orang lain.  Sadar akan kegiatan orang lain.  Adanya tatap wajah.  Adanya sentuhan fisik.  Adanya ajakan interaksi. Komunikasi Komunikasi Nonlinguistik Emblems  Menyampaikan pesan dengan lambaian.  Menyampaikan pesan dengan sentuhan fisik.  Menyampaikan pesan dengan tindakan langsung.  Menyampaikan pesan dengan simbol.  Menunjuk pesan. Illustrators  Menyampaikan pesan dengan gerakan bibir disertai gerakan tanganjari.  Menangkap pesan dengan gerakan bibir disertai gerakan tanganjari. Affects  Ungkapan perasaan dengan mimik wajah.  Ungkapan perasaan dengan perilaku. Regulators  Menanggukkan kepala.  Menggelengkan kepala. Adapters  Tidak ada temuan. Komunikasi Linguistik  Melafalkan pesan.  Menangkap pelafalan pesan.  Menuliskan pesan.  Berkomunikasi dengan abjad jari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Bentuk Interaksi Sosial Kompleks