Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah

Kabupaten Samosir Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset daerah adalah unsur penunjang Pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekdakab. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang pengelolaan keuangan daerah meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi, dan aset daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi menjadi kewenangan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintah harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Demikian pula Pemerintahan Kabupaten Samosir sebagai suatu organisasi memiliki fungsi memberikan pelayanan kepada publik. Demi terlaksananya tugas tersebut diperlukan adanya peranan kepemimpinan yang akan bertanggungjawab atas beban tugas yang telah dilimpahkan oleh organisasi dimana pimpinan tersebut bekerja. Organisasi Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretaris c. Sub Bagian 40 d. Bidang e. Seksi f. Jabatan Fungsional g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset daerah mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan urusan rumah tangga di lingkungan dinas. b. Mengkoordinasi pengelolaan keuangan dan aset daerah. c. Mengkoordinasi pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah. Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan koordinasi dalam pelaksanaan tugas dinas dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada unsur di lingkungan dinas serta menyiapkan rencana anggaran biaya operasional. b. Mengumpulkan bahan koordinasi dalam penyusunan dan pengendalian program kerja dinas. c. Menyelenggarakan penyusunan dan penyiapan laporan keuangan kepegawaian dan inventaris dinas. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan yang dibawahi oleh sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut: 41 a. Merencanakan dan menganalisis kebutuhan dan peralatan serta perlengkapan kantor. b. Menyelenggarakan pengelolaan tertib administrasi meliputi surat-menyurat, ekspedisi, dokumentasi, dan kearsipan, keprotokolan, penyediaan alat-alat kantor, penyediaan fasilitas lainnya. c. Melaksanakan pemantauan dan pemeliharaan keindahan, keamanan, dan kenyamanan serta kebersihan. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian yang dibawahi oleh sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melaksanakan pengurusan dan pemeliharaan administrasi keuangan dan kepegawaian. b. Melaksanakan penatausahaan keuangan umum. c. Melaksanakan pengelolaan administrasi perjalanan dinas. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan yang dibawahi oleh sekretaris memiliki tugas sebagai berikut: a. Mencatat, mengelola, dan menganalisa data untuk bahan penyusunan program perencanaan, evaluasi, dan pelaporan. b. Menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencanaprogram kerja tahunan. c. Menghimpun dan mempelajari berbagai peraturan perundang-undangan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Kepala Bidang Pendapatan mempunyai tugas: a. Mengkoordinasikan pengolahan data dan informasi bidang pendapatan daerah. 42 b. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan rencana strategis di bidang pendapatan daerah. c. Menyusun konsep kebijakan dalam rangka pengembangan pemungutan pendapatan daerah. Kepala Seksi Pendataan, Penetapan Pajak dan retribusi yang dibawahi oleh kepala bidang pendapatan mempunyai tugas: a. Melaksanaan pendataan, pendaftaran wajib pajak, dan retribusi dengan menggunakan formulir pendaftaran. b. Memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD dan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah NPWRD. c. Mengolah dan menghimpun data objek, subjek, wajib pajak dan retribusi daerah. Kepala Seksi Pengolahan Pajak dan Retribusi yang dibawahi oleh kepala bidang pendapatan memiiki tugas: a. Melaksanakan pemungutan dan penagihan atas pendapatan daerah yang terdiri dari pajak retribusi daerah, lain-lain PAD yang sah. b. Mengkoordinasikan realisasi penerimaan dana perimbangan, dana bagi hasil dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. c. Melakukan monitoring dan evaluasi teknis operasional pemungutan PBB. Kepala Seksi Penyuluhan dan Restitusi yang dibawahi oleh kepala bidang pendapatan memiliki tugas: a. Melaksanakan sosialisasi dasar hukum pemungutan pendapatan daerah melalui penerangan dan penyuluhan. 43 b. Menyusun program pembinaan dan penyuluhan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah melalui sosialisasi pada masyarakat. c. Membina aparat SKPD pengelola pendapatan daerah. Kepala Bidang Anggaran memiliki tugas: a. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan keperluan penyusunan rencana strategis di bidang anggaran. b. Mengkoordinasikan penyusunan KUA dan PPAS c. Menyusun pedoman pengelolaan pendapatan dan belanja daerah. Kepala Seksi Penyusunan Anggaran yang dibawahi oleh kepala bidang anggaran memiliki tugas: a. Membantu kepala bidang anggarab di bidang tugasnya. b. Menyusun rencana kerja seksi penyusunan anggaran. c. Menyusun rancangan standard satuan harga dan standar analisis belanja. Kepala Seksi Pengolahan Anggaran yang dibawahi oleh kepala bidang memiliki tugas: a. Menyusun rencana kerja seksi pengolahan anggaran. b. Menyiapkan laporan harian kas. c. Mengumpulkan, menyusun, dan mengolah dokumen dalam rangka penggajian PNS. Kepala Seksi Dana Perimbangan memiliki tugas: a. Menyusun rencana kerja seksi dana perimbangan. b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan data dan bahan untuk penyusunan kebijakan pengelolaan dana perimbangan kepada Pemerintah Daerah. 44 c. Mempersiapkan dokumen pencairan dana perimbangan, dana bagi hasil, dan pendapatan lain-lain yang sah. Kepala Bidang Akuntansi memiliki tugas: a. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan keperluan penyusunan rencana strategis di bidang akuntansi. b. Menyiapkan kebijakan teknis, program, dan kegiatan bidang akuntansi. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan analisis investasi, divestasi, dan pembentukan dana cadangan daerah. Kepala Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD memiliki tugas: a. Menyusun rencana kegiatan seksi verifikasi pelaksanaan APBD. b. Menyusun rancangan petunjuk teknis pelaksanaan verifikasi. c. Melaksanakan verifikasi atas SPM yang diajukan kepada BUD. Kepala Seksi Penyusunan Laporan Keuangan memiliki tugas: a. Menyusun rancangan sistem akuntansi pemda. b. Menyusun rancangan kebijakan akuntansi pemda. c. Melaksanakan siklus akuntansi dan pelaporan keuangan daerah. Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan APBD: a. Menyusun rancangan laporan pertanggungjawaban APBD. b. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan APBD. c. Melaksanakan analisis periodik laporan keuangan. Kepala Bidang Aset Daerah memiliki tugas: a. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan keperluan penyusunan rencana strategis di bidang aset daerah. 45 b. Menyiapkan kebijakan teknis, program dan kegiatan bidang aset daerah. c. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi dan pelaporan barang daerah. Kepala Seksi Analisa Kebutuhan Barang Daerah memiliki tugas: a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis administrasi dan inventarisasi aset daerah. b. Melaksanakan penatausahaan pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang daerah. c. Meneliti dan mengusulkan penghapusan barang bergerak maupun barang tidak bergerak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kepala Seksi Penatausahaan dan Pelaporan Aset Daerah memiliki tugas: a. Menyusun kode lokasi barang atas barang inventaris daerah. b. Membuat konsep kebijakan tentang pemanfaatan aset atau barang daerah. c. Menyusun dan menerima laporan pengadaan barang dari SKPD. Kepala Seksi Pengawasan Aset Daerah memiliki tugas: a. Membuat berita acara pemeriksaan, penerimaan, penolakan, surat pengeluaran barang-barang serta meneliti dan memeriksa barang-barang yang akan didistribusikan. b. Mempersiapkan dokumen pengadaan barang yang bersifat lintas SKPD. c. Melakukan pengawasan atas pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penyaluran barang kepada SKPD yang membutuhkan. Dalam melakukan pemungutan pajak dilakukan dengan menggunakan 2 sistem. Yang pertama adalah official assessment system dimana jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh petugas 46 yang berwenang dari Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah. System perhitungan ini diberlakukan pada wajib pajak yang tidak melakukan pembukuan hanya pencatatan saja dan biasanya terdapat pada usaha berskala kecil. Besarnya pajak ditetapkan berdasarkan laba yang diperolehnya. Dalam menetapkan besarnya pajak, maka petugas yang berwenang dalam melakukan penagihan akan datang ke lokasi wilayah wajib pajak dan melihat keadaan usahanya serta meminta beberapa bukti penjualan seperti bon atau faktur. Untuk melakukan pembayaran diterbitkan SKPD Surat Ketetapan Pajak Daerah dan jumlah pajak tersebut akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali untuk melakukan tinjauan kembali terhadap jumlah pajak yang dibayarkan. Dengan adanya evaluasi kembali ini pajak yang akan dibayarkan untuk 3 bulan berikutnya akan berbeda dari 3 bulan sebelumnya dan begitu seterusnya. Berikutnya adalah self assessment system yang merupakan system pemungutan pajak dimana wajib pajak yang harus menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang. System ini diberlakukan kepada wajib pajak yang sudah menyelenggarakan pembukuan secara lengkap. Untuk melakukan penagihan dan pembayaran, wajib pajak harus membuat SPT yang di dalamnya tercantum besar jumlah pajak terutang. Setelah menerima SPT, petugas dari pihak Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah akan melakukan pemeriksaan terhadap pembukuan wajib pajak, dan apabila terdapat ketidakcocokan jumlah antara yang tertera pada SPT dan hasil temuan pemeriksaan maka dikeluarkan juga SKPDLB Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar atau SKPDKB Surat Ketatapan Pajak Daerah Kurang Bayar. 47

4.2. Pajak Daerah Kabupaten Samosir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Peranan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Pematang Siantar sesudah otonomi daerah.

9 104 90

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) SELAMA PERIODE 2005-2009 (Studi Ka

0 1 14

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15

Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

0 7 20