10 Kebijakan otonomi daerah lahir dengan tujuan untuk menyelamatkan
pemerintahan dan keutuhan negara, membebaskan pemerintah pusat dari beban yang tidak perlu, mendorong kemampuan prakarsa dan kreativitas pemerintah
daerah dan masyarakat daerah dalam mengejar kesejahteraan, walau dalam perjalanannya mengalami distorsi pemahaman yang lumayan memprihatinkan.
Karena itu dalam rangka otonomi daerah diperlukan kombinasi yang efektif antara visi yang jelas serta kepemimpinan yang kuat dari pemerintah pusat, dengan
keleluasaan berprakarsa dan berkreasi dari pemerintah daerah Haris, 2005:9. Dengan otonomi ini pemerintah diharapkan bisa meningkatkan kemandirian
dalam pengelolaan pembangunan daerah.
2.1.2. Sumber Pendapatan Daerah
Jika dibandingkan dengan sektor bisnis, sumber pendapatan pemerintah daerah relatif terprediksi dan lebih stabil sebab pendapat tersebut diatur oleh
undang-undang dan peraturan daerah yang bersifat mengikat dan dapat dipaksakan. Lain halnya dengan sektor bisnis yang sangat dipengaruhi oleh pasar
yang penuh ketidakpastian sehingga pendapatan bersifat fluktuatif. Sementara itu, pemerintah daerah dengan hukum peraturan perundangan
berhak memungut pajak daerah dan retribusi daerah. Bahkan pemerintah dapat memaksa wajib pajak untuk membayar pajak dan memberikan sanksi apabila
tidak patuh pajak. Oleh karenanya pendapatan di pemerintah daerah relatif stabil. Meskipun demikian pemerintah daerah perlu melakukan manajemen pendapatan
secara baik agar diperoleh pendapatan secara optimal.
11 Mahmudi 2010:16 menjelaskan bahwa
Agar pemerintah daerah dapat melakukan pendapatan secara optimal, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali
sumber-sumber pendapatan daerah. Sumber pendapatan daerah pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua:
pertama, sumber pendapatan yang saat ini ada dan sudah ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan.
Kedua, sumber
pendapatan dimasa datang yang masih potensial atau tersembunyi dan baru akan diperoleh apabila sudah dilakukan
upaya-upaya tertentu. Selain mengenali sumber pendapatan, hal penting lainnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah
adalah menciptakan sumber-sumber pendapatan baru. Sumber pendapatan baru ini bisa diperoleh misalnya melalui inovasi
program ekonomi daerah, program kemitraan pemerintah daerah dengan pihak swasta, dan sebagainya.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan.
Pendapatan daerah terdiri atas tiga kelompok sebagaimana dibawah ini : 1
Pendapatan Asli Daerah PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, meliputi : a
Pajak daerah b
Retribusi daerah c
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d
Lain-lain PAD yang sah 2
Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
12 3
Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sumber penerimaan daerah yang kedua yaitu pembiayaan yang bersumber
dari: 1
Sisa lebih perhitungan anggaran daerah 2
Penerimaan pinjaman daerah 3
Dana cadangan daerah 4
Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
2.1.3. Pendapatan Asli Daerah