73
Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh: Format observasi terhadap diskusi dan  tanya jawab
Nama peserta
didik Pernyataan
Pengungkapan gagasan yang
orisinal Kebenaran
konsep Ketepatan
penggunaan istilah
dan lain sebagainya
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
A B
C ...
.HWHUDQJDQLLVLGHQJDQFHNOLV¥ Penilaian  kompetensi  pengetahuan  juga  dapat  dilakukan  dengan
memberikan tugas atau penilaian penugasan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan  rumah  danatau  projek  yang  dikerjakan  secara  individu  atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Misal, pemberian tugas proyek yang diberikan secara kelompok untuk periode waktu tertentu.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi  Keterampilan  terdiri  atas  keterampilan  abstrak  dan keterampilan kongkret. Penilaian Kompetensi Keterampilan dapat dilakukan
dengan menggunakan penilaian unjuk kerjakinerjapraktik, produk, proyek, dan portofolio,
a.  Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerjakinerjapraktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan  peserta  didik  dalam  melakukan  sesuatu.  Penilaian  ini  cocok
digunakan  untuk  menilai  ketercapaian  kompetensi  yang  menuntut  peserta didik  melakukan  tugas  tertentu  seperti:  praktikum  di  laboratorium,  proses
mengamati,  mengukur  dan  sebagainya.    Penilaian  unjuk  kerjakinerja praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
1  Langkah-langkah  kinerja  yang  perlu  dilakukan  peserta  didik  untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2 Kelengkapan  dan  ketepatan  aspek  yang  akan  dinilai  dalam  kinerja tersebut.
3 Kemampuan-kemampuan khusus
yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas.
4 Kemampuan  yang  akan  dinilai  tidak  terlalu  banyak,  sehingga  dapat diamati.
74
Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum
5 Kemampuan  yang  akan  dinilai  selanjutnya  diurutkan  berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.
3HQLODLDQ NLQHUMD GDSDW GLGH¿QLVLNDQ VHEDJDL EHQWXN SHQLODLDQ \DQJ meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan dan kelakuan kerjanya ke dalam berbagai tugas yang bermakna dan melibatkan siswa sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Karakteristik
dari  tes  kinerja  ada  dua:  1  peserta  tes  diminta  untuk  mendemonstrasikan kemampuannya  dalam  mengkreasikan  suatu  produk  atau  terlibat  dalam
suatu  aktivitas  perbuatan  seperti  melakukan  eksperimen,  praktik,  dan sebagainya; 2 produk dari tes kinerja lebih penting dari pada perbuatan atau
kinerjanya.
Dengan menerapkan penilaian kinerja, guru bisa mengetahui apakah siswa mampu memahami dan menerapkan konsep yang telah di pahaminya.
Sebagai contoh kita dapat menyelenggarakan tes formatif untuk mengetahui apakah siswa memahami bahwa sebuah cerita terdiri atas bagian pembukaan,
isi dan bagian akhir. Namun demikian tes semacam ini tidak dapat menjamin apakah  siswa  mampu  menulis  sebuah  cerita  dengan  bagian  awal,  isi  dan
bagian akhir yang jelas. Pada kasus ini akan lebih bermanfaat apabila siswa diminta  untuk  menyusun  cerita  dan  guru  melakukan  scoring  terhadap
produk yang dihasilkan dengan rubrik tertentu.
Persiapan tes kinerja dilakukan dalam beberapa tahapan. 3HUWDPD GLODNXNDQ LGHQWL¿NDVL WXMXDQ \DQJ LQJLQ GLFDSDL GHQJDQ
menerapkan  penilaian  kinerja.  Kita  dapat  menentukan  jawaban  atas pertanyaan-pertanyaan:
 Konsep, ketrampilan atau pengetahuan apa yang akan kita nilai?  Apa yang seharusnya diketahui oleh siswa
 Bagaimana kinerja siswa yang diharapkan?  Tipe  pengetahuan  apa  yang  akan  dinilai:  rasional,  memori  ataukah
proses. Kedua,  memilih  kegiatan  yang  cocok  untuk  menilai  siswa.  Selain
berdasarkan  tujuan  penilaian  hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam menentukan kegiatan untuk penilaian kinerja antara lain adalah:
 Batasan waktu yang tersedia   Ketersediaan sumber daya alat di kelas.
  Berapa  banyak  data  yang  diperlukan  untuk  mengetahui  kualitas kinerja siswa?
Kegiatan dalam penilaian kinerja dapat dibedakan menjadi informal dan formal.  Kegiatan  informal  dilakukan  jika  guru  menilai  kinerja  siswa  tanpa
75
Ilmu Pengetahuan Alam
sepengetahuan  siswa  misalnya  bagaimana  siswa  berinteraksi  dan  bekerja dengan  teman-temannya.  Penilaian  kinerja  formal  adala  penilaian  kinerja
dimana  siswa  mengetahui  bahwa  dirinya  dinilai  dengan  melalui  kegiatan yang menunjukkan kinerjanya maupun menyelesaikan suatu proyek.
Ketiga,  menentukan  kriteria  kualitas  kinerja  siswa.  Dalam  kurikulum berbasis kompetensi kriteria dapat kita temukan pada indikator kompetensi.
Penyusunan kriteria dapat pula dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
 0HQJLGHQWL¿NDVLVHFDUDNHVHOXUXKDQNLQHUMD\DQJDNDQGLQLODL  Mendaftar aspek-aspek penting dari kinerja atau produk.
 membatasi jumlah kriteria yang dapat diamati.  Menyatakan kriteria dalam bentuk karakteristik produk atau kelakuan
siswa yang dapat diamati.  Menyusun kriteria agar dapat diamati dengan efektif.
Keempat,  menyusun  rubrik  kinerja.  Penilaian  kinerja  tidak  memiliki kriteria  benar  salah  melainkan  ingin  mengetahui  derajad  kesuksesan  atau
kualitas. Untuk itu diperlukan sebuah rubrik yang sederhana dan jujur yang mencerminkan kriteria kinerja.
Kelima,  menilai  kinerja.  Beberapa  teknik  yang  dapat  digunakan  dalam menilai kinerja antara lain adalah:
 Pendekatan  ceklis,  dalam  pendekatan  ini  kita  mengindikasi  apakah elemen tertentu dari kinerja terdapat dalam ceklis.
 Pendekatan naratif, pada pendekatan ini guru menuliskan narasi apa yang terjadi pada saat pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan ini
guru dapat menentukan seberapa dekat kinerja siswa dengan standar yang ada.
 3HQGHNDWDQVNDODUDWLQJGDODPSHQGHNDWDQLQLJXUXPHQJLGHQWL¿NDVL seberapa besar derajad kinerja mendekati standar.
 Metode hapalan, dalam hal ini guru mengandalkan memorinya untuk menentukan apaka siswa sukses atau tidak.
Tes kinerja dapat dimanfaatkan misalnya untuk mengukur kemampuan DQDNPHPEDFDNHJLDWDQ¿VLNDWDXRODKUDJDSUDNWLNXP,GHDOQ\DJXUXKDUXV
dapat mengamati keseluruhan kinerja siswa, namun jika jumlah siswa terlalu banyak perlu dicarikan alternatif dengan membuat tabel-tabel pengamatan
yang praktis.
76
Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum
Contoh: Penilaian unjuk kerja dalam kegiatan praktikum IPA
No. Indikator
Hasil Penilaian 3
baik 2
cukup 1
kurang
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan praktikum
3 Mendeskripsikan pengamatan
4 Menafsirkan hasil pengamatan
5 Mempresentasikan hasil
praktikum Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator
Rubrik
1 Menyiapkan alat dan
bahan 3. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan. 2. Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan. 1. Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
2 Melakukan
praktikum 3. Melakukan praktikum dengan prosedur yang
benar. 2. Melakukan praktikum dengan prosedur yang
kurang benar. 1. Tidak mampu melakukan praktikum dengan
benar.
3 Menulis hasil
pengamatan 3. Menulis hasil pengamatan benar dan lengkap.
2. Menulis hasil pengamatan benar tapi kurang lengkap.
1. Tidak menulis hasil pengamatan, atau menulis namun kurang lengkap dan tidak benar.
4 Menafsirkan hasil
pengamatan 3. Mampu memberikan penafsiran hasil
pengamatan dengan benar. 2. Mampu memberikan penafsiran hasil
pengamatan tetapi  kurang benar. 1. Tidak mampu memberikan penafsiran hasil
pengamatan dengan benar.
77
Ilmu Pengetahuan Alam
No Indikator
Rubrik
5 Mempresentasikan
hasil praktikum 3. Mampu mempresentasikan hasil praktikum
dengan benar, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar, bahasa mudah dimengerti, tetapi
disampaikan kurang percaya diri. 1. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan
kurang benar, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri.
b. Penilaian Projek