2 Faktor Pendorong Work Engagement

18 2. 2. 2 Faktor Pendorong Work Engagement Permana 2010 dalam Mujiasih dan Ratnaningsih 2011, mengungkapkan bahwasanya beberapa faktor penting dalam menciptakan employee engagement diantaranya adalah adanya : a Kesempatan untuk mengembangkan diri Apabila organisasi menyediakan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kompetensi maka karyawan pun akan menggunakan kompetensi yang mereka miliki untuk perusahaan. b Manajemen talenta yang efektif Pengembangan karier akan mempengaruhi employee engagement dan mempertahankan karyawan yang bertalenta,serta menyediakan kesempatan untuk pengembangan pribadi karyawan. c Kepemimpinan : Kejelasan akan nilai perusahaan Nilai-nilai yang jelas dalam perusahaan dan keselarasan nilai pribadi pemimpin dengan nilai perusahaan menjadi sebuah hal yang membantu karyawan mengidentifikasi dirinya dengan perusahaan. d Kepemimpinan : Respectful treatment of employees Adanya penghargaan terhadap setiap kualitas dan kontribusi karyawan adalah salah satu ciri organisasi yang sukses. e Kepemimpinan : Company’s Ethical Behaviour Standar etika yang berlaku di perusahaan akan mengarahkan pada pembentukan keterikatan karyawan secara individual pada perusahaan. 19 f Pemberdayaan Jika pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang menantang dan saling mempercayai, dimana karyawan menjadi tergugah untuk memberikan masukan dan inovasi bagi perkembangan perusahaan kedepan, maka tingkat engagement akan tinggi. g Citra Employee engagement yang tinggi terkait erat dengan customer engagement yang tinggi. Sehingga seberapa besar persepsi karyawan tentang kualitas produk dan jasa yang dihasilkan akan terkait dengan persepsi konsumen terhadap produk atau jasa. h Kesempatan dan Perlakuan yang Adil Hal ini akan tinggi jika atasan menyediakan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang ke depan bagi semua karyawan. i Penilaian Kinerja Perusahaan yang mengikuti teknik penilaian karyawan yang tepat akan memiliki employee engagement yang tinggi. j Kompensasi dan Benefit Sistem penggajian dan benefit yang jelas akan membuat karyawan termotivasi dalam organisasi dan meningkatkan tingkat employee engagement. k Kesehatan dan Keselamatan Jika karyawan merasa tidak aman saat bekerja, diindikasikan bahwa tingkat engagementnya rendah. 20 l Kepuasan Kerja Hanya karyawan yang puas yang akan menjadi karyawan yang terikat engaged. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar dapat membagi pekerjaan kepada tiap karyawan sesuai dengan tujuan karier mereka, sehingga karyawan akan menikmati pekerjaannya dan merasa puas. m Komunikasi Ada baiknya perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, hal tersebut akan meningkatkan engagement karyawan. n Family Friendliness Ketika karyawan menyadari bahwa perusahaan memperhatikan kehidupan mereka, maka akan tercipta ikatan emosi yang pada akhirnya melahirkan employee engagement. o Kerjasama Jika seluruh organisasi bekerja sama dengan saling membantu satu dengan yang lain, serta antara atasan dan bawahan, maka karyawan akan merasa terikat engaged. Namun penggerak employee engagement akan berbeda di tiap jenis pekerjaan dan organisasi. Secara umum McBain 2007 dalam Meily dan Susanti, 2008 menjelaskan bahwa ada 3 tiga kluster utama yang menjadi penggerak employee engagement, yaitu: 1. Organisasi Hal-hal terkait organisasi yang dapat menjadi penggerak employee 21 engagement adalah budaya organisasi, visi dan nilai yang dianut, brand organisasi. Budaya organisasi yang dimaksud adalah budaya organisasi yang memiliki keterbukaan dan sikap supportive serta komunikasi yang baik antara rekan kerja. Keadilan dan kepercayaan sebagai nilai organisasi juga memberikan dampak positif bagi terciptanya employee engagement. Hal-hal ini akan memberikan persepsi bagi karyawan bahwa mereka mendapat dukungan pimpinan dan organisasi. 2. Manajemen dan Kepemimpinan Engagement dibangun melalui proses, butuh waktu yang panjang serta komitmen yang tinggi dari pemimpin. Dalam menciptakan employee engagement, pimpinan organisasi diharapkan memiliki beberapa keterampilan. Beberapa diantaranya adalah teknik berkomunikasi, teknik memberikan feedback dan teknik penilaian kinerja. 3. Working life Kenyamanan kondisi lingkungan kerja menjadi pemicu terciptanya employee engagement. Ada beberapa kondisi lingkungan kerja yang diharapkan dapat menciptakan employee engagement. Pertama, lingkungan kerja yang memiliki keadilan distributif dan prosedural. Kedua, lingkungan kerja yang melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Kondisi ini mempengaruhi karyawan secara psikologis, mereka menganggap bahwa mereka berharga bagi organisasi. Hal ini membuat karyawan akan semakin terikat dengan organisasi. Ketiga, organisasi yang memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga karyawan. 22 Dari semua penelitian yang ada dapat dilihat bahwa work engagement mempengaruhi kinerja karena merupakan kondisi dimana seseorang merasa ingin untuk terlibat dalam segala aktivitas organisasi dan meyakini dirinya untuk dapat melakukan tugas yang dinginkan organisasi sehingga meningkatkan nilai organisasi dan sangat dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.

2. 3 Organizational Justice