Interaksi pengaruh antara burnout dengan kinerja Interaksi pengaruh antara work engagement, organizational justice,

42

3. Interaksi pengaruh antara organizational commitment dengan kinerja

Organizational commitment adalah suatu perjanjian dalam diri individu atas dedikasinya terhadap organisasi. Jika seseorang memahami dengan baik akan komitmen organisasi, umumnya akan lebih mampu bekerja dengan lebih baik dan membantu organisasi dalam memenuhi tujuannya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Trisnaningsih 2007 menyatakan bahwa auditor yang komitmen terhadap profesinya umumnya akan loyal terhadap profesinya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Serta Elya Wati, dkk 2010 dan Bunga 2012 komitmen organisasi sangat berpengaruh pada kinerja seseorang yang mana individu dengan komitmen organisasi yang tinggi akan berusaha memberikan kemampuan yang terbaik untuk organisasinya tersebut. Ha 3: Interaksi antara organizational commitment dengan kinerja berpengaruh secara signifikan.

4. Interaksi pengaruh antara burnout dengan kinerja

Burnout adalah kelelahan fisik bahkan psikologis yang akan dialami individu yang bekerja dibawah tekanan beban kerja yang berlebih, tuntutan penyelesaian pekerjaan dalam waktu yang singkat dan rekan kerja hingga manajerial perusahaan yang kurang mendukung. Burnout dan kinerja memiliki pengaruh negative terbalik. Semakin tinggi burnout seseorang maka akan semakin rendah kinerja yang dihasilkan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eka dan Imam 2006 menemukan bahwa burnout yang dialami oleh auditor terbukti akan 43 mempengaruhi hasil kerjanya. Dan faktor yang paling signifikan memicu terjadinya burnout adalah role overload kelebihan beban kerja yang bisa berdampak pada kepuasan kerja, keinginan berpindah, serta kinerja nya sendiri dalam organisasi. Ha 4: Interaksi pengaruh antara burnout dengan kinerja berpengaruh secara signifikan.

5. Interaksi pengaruh antara work engagement, organizational justice,

organizational commitment dan burnout terhadap kinerja Work engagement mempengaruhi kinerja karena merupakan kondisi dimana seseorang merasa ingin untuk terlibat dalam segala aktivitas organisasi. Sementara organizational justice mendorong para pegawai untuk bekerja sebaik- baiknya karena apa yang mereka kerjakan akan sesuai dengan apa yang akan mereka peroleh. Sedangkan organizational commitment adalah suatu perjanjian dalam diri individu atas dedikasinya terhadap organisasi. Komitmen organisasi sangat berpengaruh pada kinerja seseorang yang mana individu dengan komitmen organisasi yang tinggi akan berusaha memberikan kemampuan yang terbaik untuk organisasinya tersebut. Sementara burnout dankinerja memiliki pengaruh negative terbalik, karena semakin tinggi burnout seseorang maka akan semakin rendah kinerja yang dihasilkan. Ha 5: Interaksi antara work engagement, organizational justice, organizational commitment dan burnout dengan kinerja berpengaruh secara signifikan. 44

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir Analisis PengaruhWork Engagement, Organizational Justice, Organizational Commitment Dan Burnout Terhadap Kinerja Auditor Internal Basis Teori : Attachment Theory Kinerja Auditor Internal Y VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Work Engagement X 1 Organizational Justice X 2 Organizational Commitment X 3 H 1 H 2 H 3 Hasil Pengujian dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Metode Analisis: Analisis Regesi Berganda Burnout X 4 H 4 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variable independen, yaitu pengaruh work engagement, organizational justice, organizational commitment, dan burnoutterhadap variable dependen, yaitu kinerja auditor. Populasi penelitian ini adalah para auditor internal yang bekerjadi lingkungan Inspektorat Jendral Kementerian Dalam Negeri.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling atau Judgement Sampling, yaitu teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau melalui pertimbangan dari peneliti. Dengan teknik ini, jika calon responden sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui, dapat dijadikan elemen dalam sampel penelitian. Sampel yang diambil disini adalah para auditor internal yang mana memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Telah bekerja selama minimal 3 tahun. 2. Pendidikan terakhir minimal Diploma Tiga D3 dan Strata Satu S1. 46

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Primary Data Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara, berupa opini, pengalaman, secara individual maupun kelompok, hasil observasi suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu auditor yang bekerja di Inspektorat Jendral Kementerian Dalam Negeri. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada responden potensial yang telah memenuhi kriteria agar dapat diperoleh data-data yang valid dan hasil yang signifikan. Kuesioner dikirimkan secara langsung oleh peneliti kepada Inspektorat Jendral Kementerian Dalam Negeri. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama berisi kata pengantar penulis atas kuesioner, bagian kedua mengenai operasional variable dan petunjuk pengisian, serta bagian ketiga berisi keterangan pribadi responden dan terakhir bagian keempat berisi pertanyaan-pertanyaan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel penelitian. 47 b. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada auditor yang bekerja di Inspektorat Jendral Kementerian Dalam Negeri berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian. 2. Data Sekunder Secondary Data Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Pustaka Library Research. Melengkapi penelitian dengan teori dan konsep yang kuat merupakan hal yang penting agar dapat menyelesaikan masalah penelitian dengan mengumpulkan jurnal-jurnal ilmiah, buku, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis, statistik deskriptif juga digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini. Selain itu, dilakukan pengujian hipotesis yaitu uji statistik t dan uji simultan statistik F serta koefisien determinasi untuk menilai kelayakan model regresi dalam penelitian ini. 48

1. Statistik Deskriptif