Identifikasi Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah

7 barang 14 . Munculnya risiko pada kontrak-kontrak pembiayaan bank syariah menjadi antisipasi bagi pihak bank untuk mengupayakan penempatan dana dalam bentuk saham yang dilakukan dan tidak melalui pasar modal. Bank dapat melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan dengan izin dari Bank Indonesia dan melakukan penyelesaian pembiayaan sebagai suatu upaya yang dilakukan bank untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah yang tidak mempunyai prospek. Atas dasar pertimbangan pembahasan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penyelesaian Force majeure dalam Produk Pembiayaan pada Bank Syariah.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan banyak masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya : 1. Beragam bentuk force majeure dapat terjadi dalam pembiayaan perbankan syariah 2. Ketentuan force majeure masih jarang dicatat pada lampiran kontrak perjanjian 3. Adanya perbedaan penyelesaian force majeure dalam produk pembiayaan di bank syariah terhadap nasabah pembiayaan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu 4. Beragam model-model penyelesaian kasus force majeure dan prosedur yang ditempuh para pihak di lembaga perbankan syariah 14 Ahmadi Miru,”Hukum Perancangan Kontrak“, h.84. 8 5. Adanya ketidaksesuaian model dan prosedure penyelesaian kasus force majeure yang digunakan oleh bank syariah dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia dan prinsip-prinsip syariah

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana bentuk-bentuk force majeure yang terjadi dalam pembiayaan perbankan syariah? 2. Bagaimana model-model penyelesaian kasus force majeuredan prosedur yang ditempuh para pihak di lembaga perbankan syariah? 3. Bagaimana kesesuaian model dan prosedure penyelesaian kasus force majeure yang digunakan oleh bank syariah dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia dan prinsip-prinsip syariah? Selanjutnya, untuk mempermudah pembahasan maka penulis memberikan batasan-batasan penelitian yaitu : 1. Pembatasan pembahasan force majeure pada penelitian ini adalah kajian penyelesaian kasus force majeure dalam produk pembiayaan ditinjau dari aspek hukumnya. 2. Pembatasan penelitian ini hanya dilakukan di 3 bank syariah.Hal ini dikarenakan diperlukannya peninjauan ulang mengenai kesesuaian tindakan penyelesaian kasus force majeure yang terjadi pada produk pembiayaan di beberapa bank syariah. 9 3. Pembatasan pembahasan kasus force majeure yang terjadi dalam produk pembiayaan di bank syariah dibatasi pada produk pembiayaan yang berbasis jual beli dengan akad murabahah dan yang berbasis bagi hasil dengan akad mudharabah.

D. Tujuan Penelitian