Pengakhiran Akad Mudharabah Analisis Penyelesaian Force Majeure dalam Produk Pembiayaan pada Bank Syariah

56 8. Terdapat cacat, kerusakan, atau aib pada obyek barang yang akan dijual ketika diserahkan kepada penjual. 9. Obyek hilang atau musnah, baik karna force majeure atau wanprestasi 10. Tenggang waktu yang disepakati dalam akad murabahah telah berakhir. Baik cara pembayarannya secara sekaligus ataupun secara angsuran. Dalam pengakhiran akad murabahah, perihal force majeure dapat dilihat pada poin 9 yang menyatakan jika objek pada perjanjian akad murabahah hilang atau musnah dikarenakan force majeure dan tidak ada itikad buruk padanya maka perjanjian akad murabahah diantara para pihak dapat saja berakhir.

F. Pengakhiran Akad Mudharabah

Suatu akad dipandang berakhir apabila telah tercapai tujuannya.Selain telah tercapai tujuannya, akad dipandang berakhir apabila terjadi fasakh pembatalan atau telah berakhir waktunya.Fasakh terjadi disebabkan sebagai berikut: 14 1. Di-fasakh dibatalkan, karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan syara’ seperti yang disebutkan dalam akad rusak, misalnya jual beli barang yang tidak memenuhi syarat kejelasan 2. Dengan sebab adanya khiyar, baik khiyar rukyat, cacat, atau syarat 3. Salah satu pihak dengan persetujuan pihak lain membatalkan karena merasa menyesal atas akad baru saja dilakukan. Fasakh dengan caraini disebut iqalah 14 Gemala Dewi, dkk, “Hukum Perikatan Islam di Indonesia”, Fakultas hukum Universitas Indonesia, 2006, h. 92 57 4. Karena kewajiban yang ditimbulkan, oleh adanya akad tidak terpenuhi oleh pihak-pihak yang bersangkutan 5. Karena habis waktunya seperti dalam akad sewa menyewa 6. Karena tidak dapat izin pihak berwenang 7. Karena kematian Pada akad mudharabah, force majeure dapat menjadi salah satu penyebab berakhirnya akad. Hal ini ditunjukkan dalam poin 4 dan poin 7. Pada poin 4, force majeuredapat menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban dari akad yang telah disepakati oleh para pihak serta sebab kematian pada poin 7 juga dapat digolongkan kedalam kategori force majeure subjektif. 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan ekonomi melalui jasa financial perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang strategis dimana kegiatan utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat.Keberadaan bank syariah di Indonesia mulai mendapatkan tempat yang lebih berarti setelah di atur dalam undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Beberapa akad yang umum dipraktekkan oleh umat Islam adalah Murabahah dan akad Mudharabah, dimana jual beli secara murabahah adalah pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahibul maal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shahibul maal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur. 1 sementara bagi hasil secara mudharabah adalah bentuk pengembalian dari kontrak investasi, berdasarkan suatu periode tertentu dimana Pemilik dana akan 1 Mardani, “Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah”, Jakarta : Kencana, 2011, h. 136 menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan syariah yang bertindak sebagai pengelola. Banyaknya pembiayaan murabahah dan mudharabah yang disalurkan oleh bank syariah, tidak menutup kemungkinan bahwa bank syariah akan mengalami banyak risiko serta dampak yang berbeda-beda. Dampak negatif dari risiko ini dapat menyebabkan kendala yang menghambat kelancaran berjalannya pembiayaan tersebut. Pembiayaan bermasalah terjadi disebabkan berbagai hal yang mengakibatkan daya lancar pembayaran debitur kepada kreditur menurun atau macet. Kasus-kasusnya beragam, salah satunya disebabkan dari force majeure.

A. Bentuk-bentuk Force majeure dalam Produk Pembiayaanpada Bank