TULISAN PADA LABEL TEKNIS PENCANTUMAN LABEL

14 dicantumkan pada satuan metrik ml atau liter kecuali untuk merek cooler. Dalam PP Nomor 69 Tahun 1999 pasal 23 telah dijelaskan bahwa produk makanan cair, ukuran dinyatakan dengan ukuran isi didahului isi bersih. Pencantuman nama dan alamat produsen memiliki tingkat pemenuhan yang tinggi yaitu sebesar 97.06 dimana masih terdapat dua merek yang belum memenuhi. Untuk produk impor, maka nama dan alamat pihak yang mengedarkan wajib pula dicantumkan sesuai dengan ketentuan pasal 26 ayat 2 dan 3. Kedua merek tersebut adalah cooler dan sw del monte dimana nama dan alamat produsen tidak disebutkan dengan jelas. Tatacara pencantuman informasi alamat produsen sendiri tidak dijelaskan rinci pada PP Nomor 69 Tahun 1999 sehingga diperlukan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Seluruh merek sebenarnya telah mencantumkan unsur tanggal kadaluarsa pada label. Namun, hanya 57 merek yang telah memenuhi syarat pemenuhan unsur yaitu dengan mencantumkan tanggal kadaluarsa didahului keterangan “baik digunakan sebelum”. Sebelas merek lainnya yang seluruhnya merupakan produk impor yaitu bravo, ceres, del monte, dimes, florida natural, happy day, martinellis, rauch, realemon, sw del monte, dan sunsweet prune masih mencantumkan tanggal kadaluarsa dengan istilah asing seperti “expire date” dan “best before” sehingga dianggap belum memenuhi.Hal ini terkait dengan ketentuan mengenai penulisan pada label yang menharuskan penggunaan bahasa Indonesia. Secara umum, hanya 80.88 55 merek minuman buah dari total 68merek yang berhasil memenuhi ketentuan pencantuman keterangan minimum label. Jumlah merek yang belum memenuhi adalah sebanyak 13 merek yang terdiri dari 11 merek dengan kode ML, 1 merek dengan kode MD, dan 1 merek dengan kode PIRT.

4.3. TULISAN PADA LABEL

Dari Lampiran 4 dapat terlihat bahwa tingkat pemenuhan syarat kelompok unsur tulisan pada label minuman sari buah kemasan siap minum yang diteliti yaitu sebesar 88.24. Terdapat delapan merek masih belum memenuhi syarat tulisan pada label karena menggunakan bahasa asing dan huruf selain huruf latin. Penggunaan bahasa asing tersebut terutama ditemukan pada produk impor. Ketentuan mengenai tulisan pada label ini berlaku mengikat tidak hanya terhadap pangan yang diproduksi dalam negeri, namun berlaku juga terhadap pangan yang dimasukkan dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan. Tujuan pengaturan ini dimaksudkan agar informasi tentang pangan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada merek pokka yang merupakan produk Singapura misalnya, sebagian besar keterangan disajikan dalam bahasa Inggris dan terdapat huruf kanji. Produk dengan merek mama roz yang merupakan produk Indonesia dan terdaftar dalam kode P-IRT juga menggunakan bahasa Inggris pada seluruh keterangannya. Pada produk-produk impor, bahasa Indonesia hanya ditemui terbatas pada label berupa stiker yang ditempelkan pada kemasan yang dicetak oleh perusahaan importirnya saja. Pencantuman tulisan dengan bahasa Indonesia terbatas pada nama produk, perusahaan yang mendatangkan, dan komposisi. Sementara keterangan-keterangan lain pada umumnya masih dalam bahasa asing sesuai dengan negara asal produsen produk tersebut. Hal ini menyebabkan konsumen yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahasa tersebut juga akan terbatas pengetahuannya akan produk minuman sari buah impor yang dijumpai. Semua label minuman sari buah kemasan siap minum yang diamati pada umumnya telah menggunakan tulisan dengan ukuran yang cukup untuk dilihat dan dibaca. Pemenuhan syarat unsur tulisan pada label secara lengkap untuk setiap merek dapat dilihat pada Lampiran 5. 15

4.4. TEKNIS PENCANTUMAN LABEL

Label pada minuman sari buah biasanya terdapat langsung pada kemasannya. Pada jenis kemasan botol plastik atau kaca, label ditempelkan di luar botol. Sedangkan pada kemasan karton tetrapack, label langsung dicetak pada karton. Hasil pengamatan terhadap label minuman sari buah pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa tingkat pemenuhan syarat kelompok unsur teknis pencantuman label adalah 66.18. Sebanyak 45 merek telah memenuhi syarat teknis pencantuman label. Hal ini menunjukkan bawa sebagian besar produsen minuman sari buah kemasan siap minum telah menaati dan memiliki kesadaran akan pentingnya pencantuman lebal dengan teknis yang baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Sedangkan sebanyak 23 merek dari 68 merek yang diteliti belum memenuhi syarat teknis pencantuman label. Secara umum penyebabnya adalah label yang dicantumkan berupa stiker yang ditempelkan pada kemasan mudah lepas, rusak ataupun luntur. Hal ini semakin besar kemungkinanannya terjadi mengingat minuman sari buah pada umumnya dikonsumsi pada keadaan dingin dimana label menjadi basah karena sebelumnya produk disimpan pada lemari pendingin. Sebagian besar label yang ditempel merupakan label berupa stiker yang dicetak oleh perusahaan pengimpor minuman sari buah kemasan siap minum produksi luar negeri. Ukuran stiker label yang sangat kecil serta penempatan label pada kemasan menyebabkan label tidak mudah dibaca. Pada merek rauch misalnya, stiker label berwarna transparan sehingga saat ditempel pada kemasan cenderung tidak terbaca karena tersamarkan oleh latar belakang kemasan. Sementara itu, pada merek cooler, label yang dicetak langsung pada kemasan berupa cup plastik sebagian telah luntur saat diamati. Label yang dicetak juga berlawanan arah saat dibaca dengan saat diminum sehingga menyulitkan konsumen untuk membaca. Pemenuhan syarat unsur teknis pencantuman label secara lengkap untuk setiap merek dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.5. KETERANGAN YANG DILARANG TIDAK BOLEH