β = Pertumbuhan panjanglebar Karang Lunak cm L
t
= Panjanglebar Karang Lunak pada saat waktu ke-t, cm L
o
= Panjanglebar Karang Lunak pada saat waktu ke-o, cm t = Waktu pengamatan Karang Lunak bulan
3.3.6.3 Laju pertumbuhan karang lunak
Persamaan 3 yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan karang lunak, serupa dengan yang digunakan Sadarun 1999 , yaitu :
Keterangan : β = Laju pertumbuhan panjanglebar karang lunak cm,
L
t
+1 = Rata-rata panjanglebar karang lunak pada waktu ke- t+1, cm L
t
= Rata-rata panjanglebar karang lunak pada saat waktu ke-I, cm ti+1 = Waktu pengamatan ke-i+1
ti = Waktu pengamatan ke-t
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Parameter Fisika Kimia Perairan
Pengukuran parameter fisika dan kimia bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas perairan dalam system resirkulasi untuk pertumbuhan dan
kelangsungan hidup fragmentasi karang. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia perairan
Parameter Unit
Kisaran Nilai Baku Mutu
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Fisika
Suhu °C
26-28 26 – 28 26 – 28
28 – 30
Salinitas ‰
31-35 31 – 35 31 -35
33 – 34
Kimia
Nitrit mgl
0,001 0,005
0,014 Nitrat
mgl 0,202
0,215 1,623
0,008 Amonium
mgl 0,187
0,268 0,047
0,003 Sumber : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun2004
Data penelitian yang menunjukan bahwa nilai suhu yang didapat pada bulan pertama penelitian berkisar 26-28 °C. Sedangkan pada nilai baku mutu yang
ada suhu berada disekitar rentang 28-30 °C. Pada umumnya, karang lunak tumbuh secara optimal pada kisaran suhu perairan laut rata-rata tahunan antara 25 °C dan
29 °C, namun suhu di luar itu masih dapat ditolelir oleh spesies tertentu dari jenis karang lunak untuk dapat berkembang dengan baik.
Kisaran nilai salinitas yang didapat 31- 35 ‰. Nilai didapat ini masih
cukup baik karena berada pada nilai baku mutu yaitu 33- 34 ‰ sehingga karang
lunak dapat bertumbuh. Menurut Nybakken 1992, Salinitas optimum bagi pertumbuhan karang adalah sekitar 32-
35 ‰. Nilai nitrat yang didapat berada di luar dari baku kualitas air yaitu sebesar
0,202mgl. Berdasarkan pengamatan, kisaran nitrat yang didapat masih dikatakan cukup baik walaupun nilai kandungan nitrat yang didapat lebih besar dari nilai
baku mutu hal ini dikarenakan kondisi warna perairan kolam tidak berwarna hijau. Data penelitian yang menunjukan bahwa nilai suhu pada bulan kedua
penelitian berkisar 26-28 °C. Sedangkan pada nilai baku mutu yang ada suhu berada disekitar rentang 28-30 °C. Dari kisaran nilai salinitas yang didapat 31-35
‰. Nilai didapat ini masih cukup baik karena berada pada nilai baku mutu yaitu 33-
34 ‰ sehingga karang lunak dapat bertumbuh. Menurut Nybakken 1992, Salinitas optimum bagi pertumbuhan karang adalah sekitar 32-
35 ‰. Nilai nitrat yang didapat berada di luar dari baku kualitas air yaitu sebesar
0,215mgl. Berdasarkan pengamatan, kisaran nitrat yang didapat masih dikatakan cukup baik walaupun nilai kandungan nitrat yang didapat lebih besar dari nilai
baku mutu hal ini dikarenakan kondisi warna perairan kolam berwarna hijau. Data penelitian yang didapat, bahwa nilai suhu yang didapat pada bulan
ketiga penelitian berkisar 26-28 °C. Sedangkan pada nilai baku mutu yang ada suhu berada disekitar rentang 28-30 °C. Dari kisaran nilai salinitas yang didapat
31- 35 ‰. Nilai didapat ini masih cukup baik karena berada pada nilai baku mutu
yaitu 33- 34 ‰ sehingga karang lunak dapat bertumbuh. Menurut Nybakken
1992, Salinitas optimum bagi pertumbuhan karang adalah sekitar 32- 35 ‰.