Tingkat Kelangsungan Hidup dan Kesehatan karang Tingkat Kesehatan Karang

4.2. Tingkat Kelangsungan Hidup dan Kesehatan karang

Tingkat kelangsungan hidup karang lunak dalam penelitian mencapai 100 hal ini dikarenakan jumlah fragmen karang yang digunakan tidak mengalami kematian, dalam hal ini karang lunak tersebut dapat bertahan hidup pada lingkungan yang berbeda. Hal ini hampir sejalan dengan tingkat kesehatan karang dimana ketika karang mengalami tingkat stres maka tingkat kesehatanya akan menurun hal ini dapat dilihat dengan menggunakan diagram Coral Watch Gambar 7. Adanya tingkat stres karang, hal ini dikarenakan adanya kompetisi ruang dengan alga dan kecepatan arus yang dihasilkan terlalu kecil di dalam bak terkontrol, dengan adanya alga kompetisi untuk mendapatkan makanan terganggu belum lagi pada penelitian ditemukan adanya karang lunak yang ditutupi oleh alga, hal tersebut akan menghambat karang untuk menangkap makanan, maka dari itu setiap satu bulan sekali dilakukan pembersihan dengan cara mengelupas alga- alga yang menempel pada karang dan juga membersihkan alga yang ada dipinggiran kolam, hal ini dilakukan agar pertumbuhan dan kelangsungan hidup karang lunak bisa optimal. Gambar 14. Karang Lunak yang ditumbuhi Alga Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utama 2010, tingkat kelangsungan hidup transplantasi karang lunak Sinularia dura pada bak terkontrol sebesar 100 . Hasil ini sama dengan nilai tingkat kelangsungan hidup yang didapat selama penelitian walaupun ada perbedaan ketahanan hidup karang untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang baru dan terjadinya kompetesi ruang pada awal hingga pertengahan bulan, tapi dalam penelitian ini semua fragmen karang yang digunakan untuk penelitian hidup semua walaupun dilihat dari tingkat kesehatan masing-masing fragmen berbeda. 4.3. Pertumbuhan Mutlak 4.3.1. Pertumbuhan Panjang Hasil perhitungan analisis ragam memperlihatkan bahwa pada setiap minggunya mempunyai nilai yang berbeda sangat nyata pada selang kepercayaan 95. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dihasilkan data seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 15. Panjang rata-rata fragmen karang lunak Secara umum tingkat pertumbuhan karang lunak dalam penelitian mengalami kenaikan, hal tersebut dapat dilihat dari grafik data yang didapat selama penelitian, walaupun dalam grafik tersebut ada kecenderungan pertumbuhan karang akan turun, terutama pada minggu ke 6 terjadi penurunan tingkat pertumbuhan karang, pertumbuhan maksimal karang lunak selama penelitian terjadi pada minggu ke 5 dan 11 yakni sebesar 5.15 dan 5.23 cm. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramayudha,2010 dan Pratama,2010 bahwa mengkerutnya tubuh karang lunak disebabkan adanya kompetisi ruang dengan alga, selain itu rendahnya arus yang terdapat pada kolam membuat alga yang menempel pada fragmen karang sulit terlepas sehingga cahaya matahari yang masuk tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan membuat karang menjadi tidak dapat bertumbuh secara optimal. Maka untuk mencegah terjadinya penurunan tingkat pertumbuhan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian maka dilakukan pembersihan kolam yang dijadikan sebagai tempat penelitian, hilangkan organisme-organisme kompetitor 3,41 3,72 4,27 4,78 5,15 4,56 4,43 4,28 4,62 4,84 5,23 4,98 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Panjang cm Minggu ke- yang ada di bak seperti alga, hal tersebut dilakukan agar karang dapat menangkap makanan secara maksimal dan mendapatkan sinar matahari yang maksimal juga.

4.3.2. Pertumbuhan Lebar

Hasil perhitungan analisis keragaman memperlihatkan bahwa pada setiap minggunya mempunyai nilai yang berbeda sangat nyata pada selang kepercayaan 95. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dihasilkan data seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 16. Lebar rata-rata fragmen karang lunak Secara umum tingkat pertumbuhan karang lunak dalam penelitian mengalami kenaikan, hal tersebut dapat dilihat dari grafik data yang didapat selama penelitian, walaupun dalam grafik tersebut ada kecenderungan pertumbuhan karang akan turun, terutama pada minggu ke 6 terjadi penurunan tingkat pertumbuhan karang. Hakim et al. 2009 menyatakan bahwa perbedaan antara pertumbuhan panjang dan lebar disebabkan oleh adanya arus kolam yang searah dengan panjang karang lunak. Arus secara tidak langsung memberikan zat-zat yang dibutuhkan karang lunak untuk tumbuh. Zulfikar dalam Hakim et al. 2009 2,58 2,86 3,36 4,43 4,81 4,71 4,26 3,80 3,84 3,58 4,31 4,06 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Leb ar cm Minggu ke- menyatakan bahwa laju pertumbuhan panjang pada karang lunak dapat tumbuh ke samping lebih leluasa dan tidak adanya persaingan dalam memperoleh makanan.

4.3.3. Pertumbuhan Luas

Hasil perhitungan analisis keragaman memperlihatkan bahwa pada setiap minggunya mempunyai nilai yang berbeda sangat nyata pada selang kepercayaan 95. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dihasilkan data seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 17. Luas rata-rata fragmen karang lunak Penurunan pertumbuhan luas fragmen karang lunak Sinularia dura dikarenakan faktor yang sama terhadap pertumbuhan panjang dan lebar. Hal ini sesuai dengan penelitian Hakim et al. 2009, Pramayudha 2010, dan Utama 2010 bahwa yang menyebabkan penurunan pada pertumbuhan karang lunak di kolam adalah adanya organisme atau benda asing dan kompetesi ruang dengan alga yang menempel pada tubuh karang lunak sehingga sulit mendapatkan makan, serta pergerakan arus yang tidak kuat sehingga terjadi penumpukan lendir dan mengganggu aktifitas polip dalam mendapatkan makanan.

4.4. Laju Pertumbuhan

12,80 12,82 12,87 13,55 12,96 12,39 11,91 12,40 12,41 12,05 12,49 12,27 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lu asa n cm2 Minggu ke-

4.4.1. Laju pertumbuhan panjang

Dari grafik yang didapat selama penelitian dapat dilihat bahwa perubahan laju pertumbuhan panjang fragmen karang lunak mengalami penurunan dan peningkatan Gambar 18 mengalami peningkatan dari -0,59 cm menjadi 0,55 cm. Nilai tertinggi didapat pada minggu ke 2-3 sebesar 0,55 cm dan nilai terendah didapat pada minggu ke 5-6 sebesar -0,59 cm. Grafik hasil penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 18. Laju Pertumbuhan Panjang fragmen karang lunak

4.4.2. Laju pertumbuhan lebar

Dari grafik yang didapat selama penelitian dapat dilihat bahwa perubahan laju pertumbuhan panjang fragmen karang lunak mengalami penurunan dan peningkatan Gambar 19 mengalami peningkatan dari -0,47 cm menjadi 1,07 cm. Nilai tertinggi didapat pada minggu ke 3-4 sebesar 1,07 cm dan nilai terendah didapat pada minggu ke 7-8 sebesar -0,47 cm. Grafik hasil penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 19. Laju Pertumbuhan Lebar fragmen karang lunak

4.4.3. Laju pertumbuhan luas

Grafik yang didapat selama penelitian dapat dilihat bahwa perubahan laju pertumbuhan panjang fragmen karang lunak mengalami penurunan dan peningkatan Gambar 20 mengalami peningkatan dari -0,59 cm menjadi 0,68 cm. Nilai tertinggi didapat pada minggu ke 3-4 sebesar 0,68 cm dan nilai terendah didapat pada minggu ke 4-5 sebesar -0,59 cm. Grafik hasil penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 20. Laju Pertumbuhan Luas fragmen karang lunak Menurut Manuputty 1989, adanya arus yang deras, polip karang lunak lebih aktif dalam mencari makan dan Menurut Sprung and Delbek dalam Sandy 2000, pergerakan air yang kuat membuang mucus yang keluar dan mengurangi infeksi bakteri. Mucus ini dapat membuat fragmen mati lemas karena mengisolasifragmen dari air sehingga mencegah pertukaran gas.

4.5 Tingkat Kesehatan Karang

Penelitian ini menghasilkan tingkat kesehatan karang terhadap karang lunak selama penelitian yang dilakukan di bak terkontrol. Dalam hal ini didapatkan bahwa tingkat kesehatan karang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan karang, dimana hampir semua grafik pertumbuhan panjang, lebar dan luas dan juga pada grafik laju pertumbuhan karang ketika pertumbuhan mengalami penurunan hampir dipastikan tingkat kesehatan akan menurun juga hal ini sesuai dengan data kesehatan karang yang di dapat selama penelitian. Tabel 5. Tingkat Kesehatan karang berdasarkan warna dari Coral Watch fragmen warna di coral watch 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 D6 D6 D5 D4 D2 D2 D2 D2 D2 D2 D2 D2 2 D5 D5 D5 D4 D4 D4 D5 D5 D4 D5 D4 D4 3 E5 E5 E5 E5 E3 E3 E4 E4 E4 E4 E3 E3 4 D5 D5 D5 D4 D3 D3 D3 D3 D3 D4 D4 D4 5 D4 D4 D4 D3 D2 D2 D2 D3 D3 D2 D2 D2 6 D4 D4 D4 D3 D2 D2 D2 D3 D2 D2 D2 D2 7 E4 E4 E3 E3 E3 E3 E4 E4 E3 E3 E4 E3 8 E4 E4 E3 E3 E3 E3 E4 E4 E3 E3 E4 E3 9 E3 E2 E2 E2 E4 E4 E3 E3 E4 E4 E4 E4 Keterangan : D adalah tingkat kesehatan karang pada Coral Watch Tingkat kesehatan karang pada karang hasil transplantasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adanya pesaing atau kompetisi ruang yang dapat menjadikan persaingan dalam memperebutkan makanan yang terdiri dari alga, dengan adanya banyak pesaing atau kompetitor ruang dalam memperebutkan makanan, hal ini akan menyebabkan kandungan nutrient dalam kolam akan semakin sedikit dan akan meningkatkan kadar ammonia menjadi tinggi hal ini dikarenakan adanya tingkat ekskresi yang berlebih yang terjadi pada kolam, faktor-faktor fisik juga mempengaruhi tingkat kesehatan karang pada kolam resirkulasi, antara lain naiknya suhu yang diakibatkan adanya penguapan air laut yang ada pada kolam, hal berbanding lurus dengan naiknya salinitas pada kolam. Untuk mengatasi dan juga menjaga agar kondisi kolam baik faktor fisik maupun kimia tetap terjaga, sebaiknya dikontrol minimal satu minggu sekali dengan cara mengukur faktor fisik dan kimia yang ada pada kolam resirkulasi. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup karang berbanding lurus dengan laju pertumbuhan dan kesehatan karang, dimana ketika sebuah karang mengalami laju pertumbuhan yang stabil maka dapat di lihat juga bahwa tingkat kesehatan karang akan tinggi. Laju pertumbuhan karang terganggu maka tingkat kesehatan karang akan rendah hal ini dikarenakan adanya kompetisi ruang dengan alga dan rendahnya arus yang dihasilkan dari pompa yang dipasang pada bak terkontrol membuat tubuh karang tertutup oleh alga sehingga karang lunak sulit untuk mendapatkan makanan, kemudian mengkerut, dan bahkan dapat mengalami kematian.

5.2. Saran

Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut yang berhubungan dengan kecepatan arus yang berbeda dan juga pemberian pakan untuk melihat laju pertumbuhan karang lunak.