Proses Pembuatan Semen HASIL DAN PEMBAHASAN

f. Semen Portland Pozzolan Pozzolan Portland Cement – PCC Standar : SNI 15-0302-1999 Indonesia Semen Portland Pozzolan yang diproduksi PT ITP adalah jenis IP-U yang dapat digunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton.

4.5 Proses Pembuatan Semen

Sejauh ini terdapat empat macam proses pembuatan semen, dibedakan berdasarkan kondisi fisik bahan baku yang diumpankan ke dalam tanur. Pemilihan jenis proses tergantung kepada bahan baku yang tersedia, kondisi fisik dan kimia bahan baku, pertimbangan teknis dan ekonomi. Proses-proses tersebut adalah : 1. Proses basah wet process Pada proses ini, material memiliki kadar air 25-37. Material lalu digiling hingga terjadi proses pencampuran. Slurry yang memenuhi syarat dimasukkan kedalam kiln untuk dibakar. Tahap pembakaran dalam rotary kiln mencakup proses : a. Drying : Penguapan air. b. Calcination : Disosiasi CaCO 3 menjadi CaO dan CO 2, dekomposisi tanah liat. c. Sintering : Tahap saat sebagian bahan baku mulai meleleh. d. Reaction : Terbentuknya C 2 S, C 3 S, C 3 A dan C 4 AF. Setelah klinker terbentuk dengan suhu pembakaran kiln 1.450 o C, dilakukan pendinginan secara cepat, lalu hasilnya disimpan dalam penyimpanan klinker. Kemudian dilakukan penambahan gypsum 3-5 dan digiling. Kebutuhan panas pada proses basah adalah 1.200-1.300 kcalkg klinker. 2. Proses semi basah Proses semi basah dikenal dengan nama shaft kiln process. Umpan tepung bahan baku dengan kadar air 15-25 dicampur langsung dengan batu bara dan air membentuk coke. Coke kemudian diumpankan ke dalam tanur tegak. Proses pengeringan, pemanasan awal dan kalsinasi terjadi secara berurutan dalam tanur. Kebutuhan panas pada proses ini sekitar 850 kcalkg klinker. 3. Proses semi kering Proses semi kering menggunakan umpan bahan dengan kandungan air 10-15, dibentuk berupa butiran yang kemudian dijadikan umpan prapemanas. Kebutuhan panas pada proses ini 850-900 kcalkg klinker. 4. Proses kering Umpan Tanur berupa butiran tepung baku halus dengan kadar air 0,5-3,5. Pada proses ini penguapan air dan prakalsinasi berlangsung dalam suspension preheater, sedangkan dalam tanur berlangsung proses kalsinasi sisa dan pembentukan klinker. Digunakan umpan kering untuk suspension preheater dan rotary kiln, dengan tahap proses. a. Drying : Dalam suspension preheater, bertujuan menghilangkan kadar air. b. Calcination : Terjadi didalam suspension preheater dan rotary kiln. c. Reaction : Dalam rotary kiln.

4.6 Diagram Alir Proses