Fungsi kendala konversi lahan semaktanaman semusim
sebagai sarana memperindah kota, karena studi empiris yang saya lakukan tidak di jumpai RTH binaan yang sengaja di bangun di tempat lain terkecuali Lapangan
olah raga dan Taman Pemakaman Umum, yang penyebaranya cukup merata di setiap wilayah, tetapi bentuk lainnya tidak di jumpai, untuk itu RTH binaan harus
ada di setiap sudut kota berperan dan berfungsi sebagaimana mestinya untukkepentingan seluruh masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat merasakan
secara langsung dampak dari RTH binaan, sehingga keindahan, kenyaman juga dapat dinikmati seluruh masyarakat, hal ini sesuai dengan amanat UUD 45 pasal
28 h ayat 1 yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”, dan masyarakat tidak hanya mengandalkanmenikmati RTH alami saja. Gambar 7 memperlihatkan bentuk-
bentuk RTH binaan yang ada di Kota Tangerang.
RTH Bentuk Taman Kota RTH Bentuk Jalan
RTH Sepadan Sungai RTH Taman 100 Pohon
RTH Jalur Hijau Jl.Veteran RTH Lapangan Olah Raga
RTH Taman Pemakaman Umum RTH Taman Pemakaman Umum
Gambar 7. Bentuk-bentuk RTH Binaan di Kota Tangerang
Upaya mencapai ruang terbuka hijau sebesar 30 dari luas wilayahnya, maka minimal luas ruang terbuka hijau di kecamatan Cileduk seluas 265 ha, dan
kecamatan larangan seluas 244,1 ha. Dengan demikian maka masih terdapat kekurangan luas ruang terbuka hijau pada kecamatan Cileduk seluas 59 ha dan
Larangan seluas 136,4 ha.