PP No. 21 Tahun 1999 tentang pelaksanaan kerjasama pembimbingan dan pembinaan warga binaan pemasyarakatan.
g. Pihak lainnya
Pihak lainnya juga ikut memilki peran dalam pembimbingan adalah pihak ketiga yang berasal dari swasta, tenaga professional seperti tenaga
pendidik, psikologi, pemuka agama, dan pihak lainnya yang masing-masing memilki peran sesuai dengan bidang-bidang.
1. Swasta : Perusahaan, LSM Lembaga Swadaya Masyarakat berperan
dalam menyediakan pelatihan atau penyaluran kerja. 2.
Tenaga professional : Tenaga Pendidik, Psikolog, Pemuka Agama, memberikan pelayanan pembimbingan yang dibutuhkan.
3. Tujuan Pembimbingan
Dalam modul pembimbing kemasyarakatan yang dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan program BAPAS Kelas 1 Medan menyatakan
bahwa, tujuan pembimbingan yang dilaksanakan oleh Balai Pemasyarakatan antara lain
42
1 WBP Warga Binaan Pemasyarakatan Klien Pemasyarakatan dapat
mengenal memahami kepribadian dan lingkungan dimana ia berada di dalam LP luar LP Keluarga dan lingkungan masyarakat.
Dalam arti memahami kelebihan-kelebihan dan kekurangan kelemahan diri dan pemahaman terhadap kondisi lingkungan mana
yang mampu ia lakukan dan ana yang tidak mungkin ia capai. :
42
MODUL PEMBIMBINGAN KEMASYARAKATAN. Modul III Bab II, tentang Unsur-unsur Pembimbingan. Hlm. 110.
Universitas Sumatera Utara
2 WBP Klien Pemasyarakatan dapat menerima keadaan dirinya dan
lingkungan secara positif dan dinamis. 3
Klien mampu mandiri dalam mengambil keputusan. 4
Pengarahan diri WBP Klien Pemasyarakatan. 5
Perwujudan diri WBP Klien Pemasyarakatan.
Dalam arti luas tujuan pembimbingan adalah sebagai berikut : 1
Perubahan tingkah laku Dalam pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan oleh Balai
Pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan dapat menjadi agen perubahan bagi klien BAPAS. Pembimbingan yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan
merupakan sebuah stimulus yang mendorong perubahan perilaku bagi klien Bapas, hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Ibu Peristiwa
Sembiring S.H sebagai pegawai yang memiliki kewajiban sebagai Pembimbing Kemasyarakatan BAPAS Kelas I Medan.
43
a Perbaikan Klien
Perubahan tingkah laku tersebut terwujud dari perbaikan kepribadian klien dan perbaikan
hubungan sosial klien baik di dalam keluarga maupun di masyarakat.
Ketaatan klien dalam menjalankan perintah agama
Dengan memperoleh bimbingan kemasyarakatan klien diharapkan mampu meningkatkan ketaatan dalam menjalankan perintah agama
sebagi makhluk Tuhan.
Ketaatan klien terhadap ketentuan dan aturan yang berlaku
43
Hasil wawancara dengan Ibu Peristiwa Sembiring S.H Pada tanggal 7 April 2015 di BAPAS Kelas I Medan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan memperoleh bimbingan kemasyarakatan klien diharapkan dapat menaati ketentuan dan aturan yang berlaku dimasyarakat
sehingga tidak mengulangi tindak pidana lagi. b
Perbaikan Hubungan sosial Klien
Hubungan klien dalam keluarga Dengan memperoleh bimbingan kemasyarakatan klien diharapkan
mampu meningkatkan ketaatan dalam menjalankan perintah agama sebagi makhluk Tuhan.
Ketaatan klien terhadap ketentuan dan aturan yang berlaku
Dengan memperoleh bimbingan kemasyarakatan klien diharapkan dapat menaati ketentuan dan aturan yang berlaku dimasyarakat
sehingga tidak mengulangi tindak pidana lagi. c Perbaikan Hubungan sosial Klien
Hubungan klien dalam keluarga
Setelah menjalani program pembimbingan klien diharapkan mampu membangun hubungan yang harmonis di dalam keluarganya,
diantaranya dengan menjadi anak yang berbaikti kepada orang tuanya, suami istri yang yang mampu memenuhi kewajibannya, orang tua
yang menjadi teladan untuk anak-anaknya.
Hubungan klien di masyarakat Setelah menjalani program pembimbingan klien diharapkan mampu
membangun hubungan baik dengan masyarakat, termasuk dengan pihak korban bila ada, hal ini juga dilakukan Ibu Peristiwa Sembiring
S.H, selaku salah satu yang ditunjuk sebagai pembimbing
Universitas Sumatera Utara
Kemasyarakatan, beliau melakukan hal tersebut dengan cara perlahan agar tidak terjadi masalah yang akan menjadi hambatan bagi klien
untuk beradaptasi di dalam masyarakat.
44
2 Masyarakat Produktif
Berperan aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya seperti gotong royong, kerja
bakti warga lain pada umumnya.
Narapidana sebagai orang-orang yang dinyatakan bersalah merupakan orang-orang yang mengalami kegagalan dalam menjalani
hidup bermasyarakat. Mereka gagal memenuhi norma-norma yang ada dalam masyarakatnya, sehingga pada akhirnya gagal menaati aturan-aturan
dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Narapidana sebagai makhluk sosial adalah bagian dari masyarakat juga, bedanya dengan anggota
masyarakat lainnya adalah untuk sementara waktu kebebasan bergerak mereka dicabut, walaupun demikian sebagai makhluk sosial yang
berinteraksi narapidana mengkehendaki dapat bergaul dengan masyarakat sekitarnya, ingin kehadirannya diterima dan diperhatikan orang lain.
Dengan melakukan tindak pidana seseorang dianggap tidak produktif, untuk itu diberikanlah pembimbingan agar mereka menjadi masyarakat
yang produktif dan berguna bagi masyarakat. Masyarakat produktif dalam hal ini adalah :
a. Memiliki motivasi untuk meraih harapan dan cita-cita
Dengan menjalani program pembimbingan, klien memilki semangat dan niat ynag kuat untuk melanjutkan hidupnya meraih dan cita-cita
44
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
sama seperti orang lain pada umumnya yang tidak pernah menjalani hukuma lapasrutan :
- Klien dapat meneruskan sekolahnya kembali
- Klien dapat kembali bekerja
- Klien dapat meningkatkan keterampilannya
b. Ikut berperan aktif dalam kegiatan masyarakat
Klien dapat melakukan perannya kembali sebagai warga masyarakat yang dan warga negara Indonesia, ikut serta dalam pembangunan
diantaranya klien taat hukum serta taat dalam membayar pajak.
4. Klien yang melakukan Pelanggaran dalam bimbingan BAPAS Kelas I Medan selama 2013 sd 2014.