5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. ROSELA Hibiscus sabdarifa L.
Gambar 1. Tanaman Hibiscus sabdarifa
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae Bangsa
: Malvales Suku
: Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis :
Hibiscus sabdariffa L Rosela adalah tumbuhan yang berasal dari India dan memiliki
nama latin Hibiscus sabdariffa L. Tumbuhan ini dikenal sebagai penghasil serat bermutu yang dimanfaatkan untuk membuat karung goni. Rosela
merupakan tumbuhan semak yang tingginya mencapai 3m. Batangnya bulat, tegak, percabangan simpodial, memiliki kambium, dan berwarna
merah. Daunnya tunggal dengan bentuk bulat seperti telur. Tipe tulang daunnya adalah menjari. Ujung daun tumpul, tepinya beringgit, dan
pangkalnya berlekuk. Panjang daun rosela sekitar 6-15cm dan lebarnya 5-8cm. Panjang tangkai daun 4-7cm dengan penampang bulat dan warna
hijau. Rosela memiliki bunga tunggal yang tumbuh di ketiak daun.
Kelopak bunga berwarna merah, berbulu, terdiri dari delapan sampai sebelas daun kelopak dan pangkalnya berlekatan. Mahkota bunganya
berwarna kuning berbentuk corong. Setiap bunga terdiri dari lima daun mahkota yang panjangnya 3-5cm.
6 Rosela merupakan tumbuhan yang berkembang baik di daerah
beriklim tropis dan subtropis. Budidayanya dapat dilakukan di segala macam tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur.
Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 900m di atas permukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan
adalah 180cm. Jika curah hujan tidak mencukupi, irigasi akan memberikan hasil yang baik Maryani dan Kristiana, 2005.
Rosela yang direbus dalam air panas, menghasilkan minuman yang berwarna merah. Warna merah ini dapat dimanfaatkan sebagai zat warna
alami pada berbagai produk pangan. Komponen yang berperan memberikan warna merah pada hasil ekstraksi rosela ini merupakan
pigmen dari golongan antosianin. Puckhaber 2002 menyatakan bahwa ekstrak bunga dari genus Hibiscus kebanyakan mengandung antosianin
jenis delfinidin, sianidin, petunidin, miricetin, pelargonidin, malvidin, quercetin, dan kaempferol. Sebanyak 85 dari total antosianin yang
terdapat pada
tanaman rosela
diidentifikasi sebagai
delfinidin 3-sambubiosida yang memberikan warna merah pada hasil ekstraksi
rosela. Selain itu, golongan antosianin lain yang juga terdapat pada tanaman rosela adalah sianidin 3-samubiosida yang memberikan warna
pink pada hasil ekstraksi rosela Hong dan Wrolstad, 1990, Tsai dan Ou, 1996; Tsai et al., 2002. Selain dua antosianin utama tersebut, ekstrak cair
dari kelopak kering bunga rosela juga mengandung komponen antosianin minor, yaitu delfinidin 3-glukosida dan sianidin 3-glukoasida Du dan
Francis, 1973. Selain itu rosela juga mengandung komponen fenolik lainnya yang memiliki aktivitas antioksidan.
B. PEWARNA MAKANAN