Harga Jagung Domestik Pembahasan Hasil Pendugaan Model Kinerja Perdagangan Jagung

cukup untuk diekspor jika tidak terjadi pertumbuhan yang tinggi mengingat tingginya pertumbuhan permintaan jagung. Hal ini menunjukkan sebenarnya potensi ekspor jagung Indonesia sangat besar asalkan produksi dalam negeri pertumbuhannya cukup jika dibandingkan dengan pertumbuhan permintaan. Jika karena itu, jika pemerintah ingin menggalakkan ekspor jagung Indonesia, cara yang harus ditempuh adalah dengan menaikkan produksi dalam negeri, yaitu dengan peningkatan produktivitas, tidak hanya dengan peningkatan luas areal jagung karena Indonesia adalah small country yang tidak dapat mempengaruhi harga dunia yang juga sangat berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Keikutsertaan Indonesia dalam AFTA ternyata membawa pengaruh yang positif terhadap ekspor jagung Indonesia yang terlihat dari nilai dummy AFTA yang signifikan. Hal ini bisa dipahami karena tujuan ekspor Indonesia adalah ke negara-negara ASEAN juga seperti Philipina yang dekat dengan sentra produksi Sulawesi sehingga ekspor Indonesia juga tidak dikenai tarif di negara tersebut. Keikutsertaan dalam AFTA juga memudahkan prosedur perdagangan karena adanya penyederhanaan prosedur perdagangan, harmonisasi nomenklatur dan standar produk, sanitary dan phytosanitary. Variabel tren menunjukkan nilai negatif karena Indonesia terus mengalami defisit perdagangan sehingga produksi lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri yang tinggi.

5.2.6. Harga Jagung Domestik

Perilaku harga jagung domestik Indonesia secara umum dipengaruhi oleh harga jagung dunia, permintaan jagung, penawaran jagung, dummy krisis dan lag harga jagung domestik dimana koefisien determinasinya mencapai 0.6461, artinya 64.61 persen harga jagung domestik dapat dijelaskan oleh variabel-variabel eksogennya. Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang mempengaruhi harga jagung domestik dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Pendugaan Parameter Harga Jagung Domestik PersamaanPeubah Notasi Parameter Estimate P-value Harga Jagung Domestik HJR Intersept - 3650.096 0.155 Harga jagung dunia HWR 27.50563 0.484 Permintaan jagung QD 0.000041 0.443 Penawaran jagung QS -0.0001 0.374 Dummy Krisis DK 585.8768 0.267 Lag harga jagung domestik LHJR 0.714346 0.001 R² = 0.6461 Perubahan permintaan jagung dan penawaran jagung mempunyai tanda yang sesuai dengan harapan, yaitu sesuai dengan kriteria secara ekonomi dimana permintaan memberikan pengaruh positif sedangkan penawaran memberikan pengaruh negatif terhadap harga. Penawaran jagung domestik di sini adalah penjumlahan dari produksi jagung dalam negeri dan impor jagung setelah dikurangi ekspor jagung. Sementara itu permintaan jagung merupakan penjumlahan dari permintaan jagung oleh industri pakan ternak, permintaan untuk konsumsi langsung dan permintaan oleh industri pangan. Variabel dummy krisis memberikan arah parameter dugaan yang bernilai negatif, dimana setelah terjadi krisis maka terjadi peningkatan harga jagung yang juga dialami oleh berbagai komoditas lain. Sementara itu harga dunia ternyata juga pengaruhnya tidak signifikan terhadap harga jagung domestik. Hal ini menunjukkan sebenarnya harga jagung domestik terbentuk lebih ditentukan oleh adanya pembentukan harga di dalam negeri sendiri, karena memang impor Indonesia relatif kecil persentasenya jika dibandingkan dengan produksi nasional meskipun jika dilihat secara kuantitas dan kenaikannya cukup besar. Selain itu adanya barrier yang timbul akibat kuatnya bargaining position pedagang dan importir sebagai price maker juga menyebabkan lambatnya transmisi harga dunia ke pasar dalam negeri.

VI. EVALUASI SIMULASI KEBIJAKAN DOMESTIK DAN PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP