Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22.00 2015 Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi
heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memperdiksi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik
perempuan di DPRD Kabupaten Nias.
E. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian Hipotesis adalah analisis data yang paling penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan
Hipotesis penelitian. Dalam pengujian Hipotesis maka digunakan beberapa
analisis diantaranya Analisis regresi, Uji Parsialuji T , Uji Serempakuji F, dan analisis hasil Koefisien determinasi.
E.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pada variabel Y partisipasi politik perempuan jika
terjadi perubahan pada variabel x Budaya patriarki tiap satuan. Persamaan
umumnya adalah :Y= a + b X
Tabel 4.2 Regresi Linier Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 60.585
1.159 Budaya Patriarkhi
-.913 .036
-.841 1.000
1.000
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 60.585
1.159 Budaya Patriarkhi
-.913 .036
-.841 1.000
1.000
a. Dependent Variable: Partisipasi Politik Perempuan
Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22.00 2014 Dari tabel 4.6 interpretasi dari persamaan di atas adalah;
Y= a + Bx Y= 60.585 - 913X
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi yang menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu
unit.Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan merupakan pengurangan bila b bertanda negatif. Hasil dari persamaan regresi
diatas mempunyai makna:
1. Hasil perhitungan pada tabel 4.6 diperoleh nilai konstanta a sebesar 60,584 dan nilai b -0,913 yang artinya jika variabel independen yaitu
budaya patriarki tetap maka tetap X=0 maka penurunan partisipasi politik perempuan sebesar 60,584 atau 60
2. Koefisien regresi bernilai -0,913 negatif mengakibatkan budaya patriarki berpengaruh negatif terhadap partisipasi politik perempuan. Nilai ini
menunjukan bahwa setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada budaya patriarki atau variabel X maka partisipasi politik perempuan akan
berkurang sebesar -0,913 sebaliknya jika budaya patriarki menurun maka aka nada pertambahan sebesar -0.903 pada partisipasi politik perempuan.
E.2 Uji Parsial Uji- t
Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positifnegatif dan signifikan dari variabel bebas X yaitu Budaya
Patriarki terhadap Partisipasi Politik Perempuan di Kabupaten Nias sebagai variabel terikat Y.
Tabel 4.3 Uji SecaraParsial Uji-t
Coefficients
a
Model t
Sig. Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant 52.263
.000 Budaya Patriarki
-25.412 .000
1.000 1.000
a. Dependent Variable: Partisipasi Politik Perempuan
Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22 2015 Berdasarkan Tabel 4.7 untuk melihat kriteria penerimaan dan
penolakan terhadap hipotesis adalah:
a Tolak H0 Jika nilai probabilitas hitungsig. ≤ probabilitas yang di
tetapkan sebesar 0,05 sig. ≤ α 0.1
b Terima H0 Jika nilai probabilitas hitungsig. ≥ probabilitas yang di
tetapkan sebesar 0,05 sig. ≥ α 0.1
Dari tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan Tolak H0 yang menyatakan tidak adanya hubungan, karena nilai sig. 0,000
≤ 0.1.Maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara budaya
patriarki terhadap partisipasi politik perempuan di kabupaten Nias.
E.3. Uji SerempakUji- F
Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama serempak pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas berupa
Budaya Patriarkhi X terhadap variabel terikat Y berupa Partisipasi Politik Perempuan Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksiperamalan, sebaliknya jika nontidak signifikan maka model regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan.
untuk melihat kriteria penerimaan dan penolakan terhadap hipotesis adalah: a Tolak H0 Jika nilai probabilitas hitungsig.
≤ probabilitas yang di tetapkan sebesar 0,1 sig.
≤ α 0.1 b Terima H0 Jika nilai probabilitas hitungsig.
≥ probabilitas yang di tetapkan sebesar 0,1 sig.
≥ α 0.1
Tabel 4.4 Uji SerempakSimultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3806.859 1
3806.859 645.785
.000
a
Residual 1579.841
268 5.895
Total 5386.700
269 a. Predictors: Constant, Budaya Patriarkhi
b. Dependent Variable: Partisipasi Politik Perempuan
Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22 2015 Pada Tabel 4.8, memperlihatkan bahwa nilai sig. 0,000
≤ 0.1. Dengan demikian, secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Budaya Patriarkhi X terhadap Partisipasi Politik Perempuan di Kabupaten Nias.
E.4. Uji Goodness of Fit R
2
.
Pengujian koefisien determinasi adalah bertujuan untuk mengetahui koefisien korelasi determinan yakni berapa besar persentase variabel bebas X
mempengaruhi variabel terikat Y. Adapun formula menghitung koefisiens determinasi adalah sebagai berikut :
KD = r
2
x 100
dimana : KD
= Koefisien Determinasi r
= Nilai koefisien korelasi product moment Pengujian koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat.Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya jika R
2
semakin kecil menjauhi satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kecil untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Adapun nilai Koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.5
Goodness of Fit R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.841
a
.707 .706
2.42795 1.947
a. Predictors: Constant, Budaya Patriarkhi b. Dependent Variable: Partisipasi Politik Perempuan
Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 22 2015 R = Korelasi product moment
R Square = Koefisien determinasi Adjust R Square = Nilai rata-rata R
2
Constanta R
2
Dari tabel 4.9 diatas diperoleh nilai, dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1 Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas Budaya Patriarki terhadap variabel terikat Partisipasi Politik Perempuan maka akan digunakan
rumus koefisien determinasi yaitu : R SquareKoefisien Determinasi KD = R
2
x 100 , sehingga diperoleh KD = 0.841
2
X 100, KD= 70.7 . Jumlah tersebut menjelaskan bahwa partisipasi politik perempuan dipengaruhi oleh Budaya patriarki sebesar
70.7 persen sedangkan sisanya 29.3 100 - 70.7 di pengaruhi oleh faktor lain diluar Budaya Patriarki. Seperti disampaikan Max weber bahwa
terdapat empat alasan mengapa masyarakat ikut berpatisipasi dalam politik yaitu, Rasional nilai, Emosional afektif, Tradisional, dan Rasional
instrumental. Dan hasil koefisien determinasi menyatakan bahwa 70.7 partisipasi perempuan Nias di pengaruhi oleh faktor tradisional budaya. Maka
kemungkinan sisanya sebesar 29,3 dipengaruhi oleh faktor Rasional Nilai, Emosional Afektif dan Rasional instrumental.
F. Analisis Teoritis