Korelasi Product Moment Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Partisipasi Politik Perempuan Di Dprd Kabupaten Nias Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2014

Jawaban responden bahwa Perempuan mempunyai kemampuan memimpin yang sama dengan laki-laki Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 24 9 Setuju 23 9 Tidak Setuju 165 61 Sangat Tidak Setuju 58 21 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.12 mengambarkan bahwa mayoritas responden masih mengakui bahwa laki-laki mempunyai kemampuan memimpin yang lebih dari pada perempuan hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab tidak setuju jika Calon Legislatif seorang perempuan, Padahal tidak ada yang membedakan antara kemampuan seorang perempuan dan laki-laki dalam memimpin. Yang menjawab tidak Setuju sebanyak 165 orang 61 kemudian sangat tidak setuju sebanyak 58 orang 21 dan sangat setuju sebanyak 24 orang 9 dan persentase jawaban terkecil adalah setuju sebanyak 23 orang 9

C. Korelasi Product Moment

Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment KPM merupakan alat uji statisik yang digunakan untuk menguji hipotesa asosiatif uji hubungan dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier searah bukan timbal balik antara dua variabel atau lebih.Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X Budaya Patriarkhi sebagai variabel bebas dengan variabel Y Partisipasi Politik Perempuan di Kabupaten Nias sebagai variabel terikat yang berskala interval scale.Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negatif -.Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah jika variabel bebas maka variabel terikatnya juga besar.Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah, jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya menjadi kecil. Angka korelasi ini berkisar antara 0 sd 1 dengan ketentuan jika angka mendekati satu atau negatif satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat tetapi sebaliknya jika angka korelasi mendekat angka 0 maka hubungan kedua variabel semakin melemah. Teknik analisis korelasi product moment korelasi sederhana digunakan untuk menguji keeratan hubungan sekaligus menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi daya penentu dari variabel bebas X secara terpisahsendiri-sendiri terhadap variabel terikat Y. Korelasi product moment dihitung dengan rumus : r xy = ∑ �� √� 2 � 2 Dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS 22 untuk mengetahui hipotesa asosiatif uji hubungan dua variabel hasil out put untuk korelasi penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Product Moment r Correlations Partisipasi Politik Perempuan Budaya Patriarkhi Pearson Correlation Partisipasi Politik Perempuan 1.000 -.841 Budaya Patriarkhi -.841 1.000 Sig. 1-tailed Partisipasi Politik Perempuan . .000 Budaya Patriarkhi .000 . N Partisipasi Politik Perempuan 270 270 Budaya Patriarkhi 270 270 Sumber : Data Penelitian Diolah, SPSS 2015 Hasil dari tabel 4.1 tentang korelasi product moment mempunyai makna: 1. Variabel Budaya Patriarkhi X dengan Partisipasi Politik Perempuan Y di Kabupaten Nias adalah sebesar -0,841 dengan arah negatif. Hal ini berarti perubahan yang dialami pada budaya patriarki akan diikuti secara negatif oleh partisipasi politik oleh kaum perempuan. Hubungan antara kedua variabel tersebut adalah sangat kuat dan signifikan. Hubungan keduanya sebesar - 0,841 atau -8,41 yang artinya hubungan keduanya sangat kuat. Karena pada korelasi product moment ketika hasil dari korelasi kedua variabel itu dilakukan dan hasilnya mendekati angka satu +1 atau negatif satu -1 maka hubungan antar variabel adalah kuat dan besar. 2. Untuk Uji signifikan maka yang diperhatikan adalah nilai p value sig dimana : P value ≤ 0,1 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan P value ≥ 0,1 maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara Budaya Patriarkhi dengan Partisipasi Politik Perempuan di Kabupaten Nias, dengan hubungan antara kedua variabel tersebut sangat kuat dan signifikan. Pada penelitian ini korelasi Sig. 1-tailedantara kedua variabel adalah sebesar 0,000 yang kecil dari 0.1 0,000 ≤ 0,1 maka hal ini mengindikasikan hubungan antara kedua variabel singnifikan. 3. Angka 270 pada tabel korelasi menunjukan jumlah responden dalam penelitian ini.

D. Uji Normalitas