Jawaban responden bahwa Perempuan mempunyai kemampuan memimpin yang sama dengan laki-laki
Jawaban Frekuensi Orang
Persentase
Sangat Setuju 24
9 Setuju
23 9
Tidak Setuju 165
61 Sangat Tidak Setuju
58 21
Jumlah 270
100
Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.12 mengambarkan bahwa mayoritas responden masih mengakui
bahwa laki-laki mempunyai kemampuan memimpin yang lebih dari pada perempuan hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab tidak setuju
jika Calon Legislatif seorang perempuan, Padahal tidak ada yang membedakan antara kemampuan seorang perempuan dan laki-laki dalam memimpin. Yang
menjawab tidak Setuju sebanyak 165 orang 61 kemudian sangat tidak setuju sebanyak 58 orang 21 dan sangat setuju sebanyak 24 orang 9 dan
persentase jawaban terkecil adalah setuju sebanyak 23 orang 9
C. Korelasi Product Moment
Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment KPM merupakan alat uji statisik yang digunakan untuk menguji hipotesa asosiatif uji
hubungan dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier searah bukan timbal
balik antara dua variabel atau lebih.Untuk menyatakan ada atau tidaknya
hubungan antara variabel X Budaya Patriarkhi sebagai variabel bebas dengan variabel Y Partisipasi Politik Perempuan di Kabupaten Nias sebagai variabel
terikat yang berskala interval scale.Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negatif -.Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan
kedua variabel bersifat searah jika variabel bebas maka variabel terikatnya juga besar.Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel
bersifat tidak searah, jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya menjadi kecil. Angka korelasi ini berkisar antara 0 sd 1 dengan ketentuan jika angka
mendekati satu atau negatif satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat tetapi sebaliknya jika angka korelasi mendekat angka 0 maka hubungan kedua
variabel semakin melemah. Teknik analisis korelasi product moment korelasi sederhana digunakan
untuk menguji keeratan hubungan sekaligus menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi daya penentu dari variabel bebas X secara terpisahsendiri-sendiri
terhadap variabel terikat Y.
Korelasi product moment dihitung dengan rumus : r
xy
=
∑ �� √�
2
�
2
Dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS 22 untuk mengetahui hipotesa asosiatif uji hubungan dua variabel hasil out put untuk
korelasi penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Product Moment r
Correlations
Partisipasi Politik Perempuan Budaya Patriarkhi Pearson Correlation Partisipasi Politik Perempuan
1.000 -.841
Budaya Patriarkhi -.841
1.000 Sig. 1-tailed
Partisipasi Politik Perempuan .
.000 Budaya Patriarkhi
.000 .
N Partisipasi Politik Perempuan
270 270
Budaya Patriarkhi 270
270
Sumber : Data Penelitian Diolah, SPSS 2015 Hasil dari tabel 4.1 tentang korelasi product moment mempunyai makna:
1. Variabel Budaya Patriarkhi X dengan Partisipasi Politik Perempuan Y di Kabupaten Nias adalah sebesar -0,841 dengan arah negatif. Hal ini berarti
perubahan yang dialami pada budaya patriarki akan diikuti secara negatif oleh partisipasi politik oleh kaum perempuan. Hubungan antara kedua variabel
tersebut adalah sangat kuat dan signifikan. Hubungan keduanya sebesar - 0,841 atau -8,41 yang artinya hubungan keduanya sangat kuat. Karena
pada korelasi product moment ketika hasil dari korelasi kedua variabel itu dilakukan dan hasilnya mendekati angka satu +1 atau negatif satu -1
maka hubungan antar variabel adalah kuat dan besar.
2. Untuk Uji signifikan maka yang diperhatikan adalah nilai p
value
sig dimana : P value
≤ 0,1 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan
P value ≥ 0,1 maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan
Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara Budaya Patriarkhi dengan Partisipasi Politik Perempuan di
Kabupaten Nias, dengan hubungan antara kedua variabel tersebut sangat kuat dan signifikan. Pada penelitian ini korelasi Sig. 1-tailedantara kedua
variabel adalah sebesar 0,000 yang kecil dari 0.1 0,000 ≤ 0,1 maka hal ini
mengindikasikan hubungan antara kedua variabel singnifikan. 3. Angka 270 pada tabel korelasi menunjukan jumlah responden dalam
penelitian ini.
D. Uji Normalitas