Budaya Patriarki dan Partisipasi Politik Perempuan di DPRD

No Status Jumlahjiwa Persentase 1 Menikah 155 57 2 Belum Menikah 115 43 Total 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan status pernikahan , mayoritas mempunyai status menikah sebanyak 155 orang 57 , kemudian belum menikah sebanyak 115 orang 43.

B. Budaya Patriarki dan Partisipasi Politik Perempuan di DPRD

B.1 Budaya Patriarki Variabel x Untuk melihat kuatnya pengaruh budaya patriarki yang ada di kabupaten nias maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai budaya patriarki. Untuk melihat pengaruh budaya patriarki yang mengutamakan seorang AyahLaki-laki yang mempunyai hak dalam mengambil sebuah keputusan dalam keluarga, maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut: Tabel 3.5 Jawaban Responden Bahwa Seorang AyahLaki-Laki yang Berhak Menentukan dan Mengambil Keputusan Jawaban Frekuensi orang Persentase Setuju 238 88 Tidak Setuju 32 12 Total 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.5 Mengambarkan bahwa mayoritas jumlah responden menjawab setuju jika seorang Ayah atau laki-laki yang berhak mengambil keputusan, Setuju sebanyak 238 orang 88 kemudian tidak setuju sebanyak 32 orang 12. Selanjutnya untuk melihat jenis kelamin seorang pemimpin yang paling disukai untuk menjadi pemimpin pada masyarakat Kabupaten Nias dari persepsi perempuan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6 Jawaban responden tentang jenis kelamin pemimpin yang disukai Jawaban Frekuensi Orang Persentase Laki-laki 252 93 Perempuan 18 7 Total 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.6 Mengambarkan bahwa mayoritas responden menginginkan pemimpin yang berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 252 orang 93 dan yang menginginkan perempuan sebanyak 18 orang 7. Hal ini mengambarkan bahwa kurangnya kepercayaan diri perempuan Nias untuk menjadi serang pemimpin, mereka masih mengakui bahwa laki-laki lebih pantas menjadi pemimpin dari pada perenpuan.Padahal tidak ada perbedaan antara kemampuan laki-laki dan perempuan dalam menjadi pemimpin. Perempuan mempunyai kesempatan dan hak yang sama dengan laki-laki untuk menjadi pemimpin. Budaya patriarki yang membentuk persepsi masyarakat bahwa anak laki- laki harus berpedidikan tinggi, karna anak laki-laki yang berperan sebagai penerus keturunan dan anak perempuan boleh berpendidikan rendah karna pekerjaananya adalah mengurus rumah tangga.Unruk melihat persepsi perempuan nias terhadap kewajiban dalam pendidikan maka pada tabel dibawah ini dapat menggambarkan jawaban responden tentang persepsi tersebut. Tabel 3.7 Jawaban Responden bahwa Anak laki-laki harus berpendidikan tinggi dibanding perempuan, karena laki-laki sebagai tulang punggung keluarga Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 41 15 Setuju 201 75 Tidak Setuju 22 8 Sangat Tidak Setuju 5 2 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.7 Mengambarkan bahwa mayoritas responden sangat dipengaruhi oleh persepi budaya patriarki tersebut hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab setuju dan menginginkan laki-laki berpedidikan tinggi karna sebagai tulang punggung keluarga, Setuju sebanyak 201 orang 75 kemudian sengat setuju sebanyak 41 orang 15 dan tidak setuju sebanyak 22 orang 8 dan persentase jawaban terkecil adalah sangat tidak setuju sebanyak 5 orang 2. Tabel 3.8 Jawaban responden bahwa Budaya Nias Membuat Peran Laki-Laki Lebih Dominan dari Pada Perempuan Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 77 28 Setuju 170 63 Tidak Setuju 5 2 Sangat Tidak Setuju 18 7 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.8 Mengambarkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju bahwa Budaya Nias yang tergolong patriarki Membuat Peran Laki-Laki Lebih Dominan dari Pada Perempuan, Setuju sebanyak 170 orang 63 kemudian sengat setuju sebanyak 77 orang 28 dan sangat tidak setuju sebanyak 18 orang 7 dan persentase jawaban terkecil adalah tidak setuju sebanyak 5 orang 2. B.2 Partisipasi Politik Perempuan Untuk melihat partisipasi politik perempuan di DPRD Kabupaten nias pada pemilihan umum legislatif tahun 2014 maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Tabel 3.9 Jawaban responden tentang minat mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jawaban Frekuensi orang Persentase Berminat 94 35 Tidak berminat 176 65 Total 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.9 Mengambarkan bahwa mayoritas responden masih belum ingin ikut campur kedalam dunia politik,hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang tidak berminat mencalonkan diri menjadi anggota DPRD, tidak berminat sebanyak 176 orang 65 dan yang berminat sebanyak 94 orang 35. Padahal sewajarnya perempuan harus tau dan mampu bersaing dengan laki-laki dalam urusan politik.Karna dengan adanya perwakilan perempuan dalam Anggota DPRD tentunya lebih membantu untuk meningkatkan kualitas sumber daya perempuan Nias. Tabel 3.10 Jawaban responden bahwa Perempuan Harus berpartisipasi dalam politik Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 17 6 Setuju 6 2 Tidak Setuju 89 33 Sangat Tidak Setuju 158 59 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.10 mengambarkan bahwa mayoritas responden masih belum mempunyai kesadaran akan pentingnya berpatisipasi dalam dunia politik hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab mayoritas sangat tidak setuju jika Perempuan Harus berpartisipasi dalam politik, yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 158 orang 59 kemudian tidak setuju sebanyak 89 orang 33 dan sangat setuju sebanyak 17 orang 6 dan persentase jawaban terkecil adalah setuju sebanyak 6 orang 2. Tabel 3.11 Jawaban responden tentang Calon Legislatif seorang perempuan Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 3 1 Setuju 20 8 Tidak Setuju 32 13 Sangat Tidak Setuju 184 68 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.11 mengambarkan bahwa mayoritas responden masih belum bisa mengakui kepemimpinan seorang perempuan, hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab sangat tidak setuju jika Calon Legislatif seorang perempuan, padahal pada dasarnya tidak ada yang membedakan antara pemimpin seorang laki-laki dan perempuan.Yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 184 orang 68 kemudian tidak setuju sebanyak 32 orang 13 dan setuju sebanyak 20 orang 8 dan persentase jawaban terkecil adalah sangat tidak setuju sebanyak 3 orang 1 Tabel 3.12 Jawaban responden bahwa Perempuan mempunyai kemampuan memimpin yang sama dengan laki-laki Jawaban Frekuensi Orang Persentase Sangat Setuju 24 9 Setuju 23 9 Tidak Setuju 165 61 Sangat Tidak Setuju 58 21 Jumlah 270 100 Sumber: Penelitian Tahun 2015 Tabel 3.12 mengambarkan bahwa mayoritas responden masih mengakui bahwa laki-laki mempunyai kemampuan memimpin yang lebih dari pada perempuan hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab tidak setuju jika Calon Legislatif seorang perempuan, Padahal tidak ada yang membedakan antara kemampuan seorang perempuan dan laki-laki dalam memimpin. Yang menjawab tidak Setuju sebanyak 165 orang 61 kemudian sangat tidak setuju sebanyak 58 orang 21 dan sangat setuju sebanyak 24 orang 9 dan persentase jawaban terkecil adalah setuju sebanyak 23 orang 9

C. Korelasi Product Moment