Tumbuhan Penghasil Minuman Kelompok penggunaan tumbuhan berguna

35 dalam hutan adat. Bahan berburu yang digunakan oleh masyarakat suku Kerinci berupa penjerat seperti lem dan sumpit namun tidak beracun. Tabel 5 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan berburu oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Balam merah Rapanea hasseltii Mez. Getah 2 Buluh tamiang Schizostachyum blumei Nees Batang Bagian yang digunakan dari balam merah Rapanea hasseltii Mez. adalah getahnya yang biasa digunakan untuk menjerat burung. Getah dari batang tumbuhan yang dilukai ditampung dalam sebuah wadah kemudian dioleskan di atas papan disertai dengan burung pemikat untuk mengundang burung lainnya dan diletakkan di tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh burung. Pada buluh tamiang Schizostachyum blumei Nees., bagian yang digunakan adalah batang, batang yang tidak terlalu tua dan berdiameter cukup besar di atas 5 cm dibelah – belah dipotong sesuai kira –kira 10 cm dan diruncingkan. Bagian yang diruncingkan merupakan peluru yang digunakan untuk menyumpit binatang buruan. Bagian yang digunakan sebagai senjata adalah buluh yang memiliki diameter 0,5 – 1 cm. Satwa yang biasa diburu oleh masyarakat hanya beberapa jenis burung kecil yang jumlahnya masih cukup banyak di sekitar desa. Binatang-binatang besar seperti babi hutan yang juga masih banyak tidak diburu oleh masyarakat, selain dikarenakan tidak dikonsumsi keberadaannya pun tidak mengganggu kebun, desa maupun sawah masyarakat. Burung-burung hasil buruan hanya digunakan untuk konsumsi pribadi. Alat dan bahan berburu ini sudah jarang bahkan tidak ada yang menggunakan, selain sulit dalam pengolahannya, sudah adanya alat yang lebih baru dan mudah. Kegiatan perburuan yang dilakukan oleh masyarakat juga sudah bisa dikatakan tidak ada.

2. Tumbuhan Penghasil Minuman

Masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras mengenal dua jenis tumbuhan penghasil minuman yaitu kopi Coffea sp. dan kulit manis Cinnamomun subavenium Miq.. Jenis tumbuhan kopi sudah mereka kenal sejak lama karena sudah tumbuh liar di hutan adat mereka, sedangkan kulit manis diperkenalkan oleh pemerintah daerah sekitar tahun 1980an. Kulit manis 36 diperkenalkan sebagai upaya perbaikan lahan di sekitar hutan adat yang mulai menggundul. Daftar jenis tumbuhan tersebut tedapat pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil minuman oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Kopi Coffea sp Biji 2 Kayu manis Cinnamomum subavenium Miq. Kulit kayu Pengolahan tumbuhan kopi dilakukan dengan cara mengeringkan dahulu biji buah kopi kemudian digiling sampai menjadi bubuk ke tempat penggilinggan. Cara menggunakannya sama dengan penggunaan kopi yang biasa dijual di pasaran, yaitu dengan menyeduh biji kopi yang telah digiling dengan menggunakan air panas. Pengolahan kayu manis dengan merebus kulit kayu tumbuhan kayu manis yang telah dikeringkan, dengan air secukupnya dan. dicampur dengan gula putih. Air hasil rebusan dapat diminum langsung maupun dicampur lagi dengan air matang. Masyarakat Desa Sungai Deras hanya menjual dalam bentuk biji yang telah dikeringkan saja untuk kopi, begitu juga dengan kayu manis yang dijual dalam bentuk kulit kayu yang telah dikeringkan. 3 Tumbuhan Sebagai Pakan Ternak Tumbuhan sebagai pakan ternak yang diketahui oleh responden ada lima jenis. Kelima jenis tumbuhan tersebut merupakan jenis tumbuhan pakan satwaliar, bahkan beberapa jenis tumbuhan ini juga dikonsumsi oleh masyarakat Desa Sungai Deras seperti paku patah Diplazium esculentum Retz. Swartz. dan buah dari pohon enau Arenga pinnata. Paku patah biasa diolah menjadi sayur, sedangkan buah dari pohon enau bisa dibuat manisan yang di daerah Jawa disebut dengan kolang-kaling. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diperoleh masyarakat dari kebun kayu manis mereka ataupun dari sekitar sawah. Tabel 7 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama ilmiah Bagiang yang digunakan 1 Rumput gajah Pennisetum purpureum Schumacher Daun 2 Setajin Justicia gendarusa Blanco Daun 3 Paku patahayik Diplazium esculentum Retz. Swartz. Daun 4 Enau Arenga pinnata Buah 5 Bintun Bischofia javanica Blume Daun 37 Tumbuhan-tumbuhan ini diberikan tanpa adanya pengolahan, tumbuhan- tumbuhan ini hanya dipotong-potong dicampukan kemudian diberikan ke hewan- hewan ternak mereka. Jumlah jenis tumbuhan yang mereka manfaatkan untuk pakan ternak ini sedikit, dikarenakan jenis hewan ternak yang diternakkan juga sedikit. Hewan ternak yang dimiliki masyarakat antara lain ikan, ayam, bebek, sapi dan kerbau. Jumlah binatang ternak yang diternakkan oleh mereka juga tidak banyak jumlahnya. Mereka hanya menternakkan hewan ini untuk keperluan mereka saja, tidak untuk diperjualbelikan, karena mata pencaharian mereka yang utama adalah petani padi, kulit manis, kopi dan cengkeh. 4 Tumbuhan Aromatik Masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras cukup memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan aromatik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jenis tumbuhan yang mereka ketahui dapat digunakan untuk penghasil aroma tersebut. Mereka mengetahui lima jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai penghasil aroma. Jenis-jenis tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 8. Tabel 8 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil aromatik oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Bunga sabung Blumea balsamifera L. DC. Bunga 2 Limau kapah Citus aurantifolia Christm. Panzer Swingle Daun 3 Salam Syzygium polyanthum wight. Walp. Daun 4 Pande bangiw Pandanus amaryllifolius Daun 5 Cengkeh Eugenia aromatica Buah Kegunaan dari berbagai jenis tumbuhan pada Tabel 8 hanya untuk pengharum makanan. Bunga sabung Blumea balsamifera L., daun limau kapeh Citus aurantifolia Christm. Panzer Swingle, daun salam Syzygium polyanthum Wight, dan biji cengkeh Eugenia aromatica digunakan untuk memasak gulai, selain akan menimbulkan aroma yang segar pada masakan, bunga sabung juga menambah rasa asam. Pande bangiw Pandanus amaryllifolius yang digunakan adalah daunnya yang biasanya ditambahkan ke dalam kolak atau nasi yang sedang dimasak. Selain menimbulkan wangi pada nasi yang sedang dimasak, akan menjadikan nasi menjadi lebih legit. Pada tumbuhan salam pun sama yang digunakan yaitu daunnya. Daun salam Syzygium polyanthum Wight ditambahkan ke dalam ayam goreng, sehingga saat digoreng menjadi harum. 38 Gambar 8 Biji cengkeh Eugenia aromatica yang sedang dijemur. 5 Tumbuhan Hias Tumbuhan hias yang diketahui oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras ada sembilan jenis. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang biasa dipakai juga untuk upacara adat oleh mereka. Tumbuhan yang biasa digunakan untuk upacara adat dan sebagai tanaman hias salah satunya adalah bunga rayo Hibiscus rosasinensis. Daftar jenis tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 9. Tabel 9 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai hiasan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Paku jarum Equsetum arvense Seluruh bagian 2 Bunga dahlia Dahlia rosea Seluruh bagian 3 Bunga kertas Begonia longifolia Blume Seluruh bagian 4 Bunga kamboja Plumeria acuminate Roxb Seluruh bagian 5 Bunga lollipop Pachycstachys lutea Seluruh bagian 6 Bunga melati Jasminum sambac L.R.M.King H. Robinson Seluruh bagian 7 Bunga karbia Alamanda catrartica Seluruh bagian 8 Bunga pagoda Clerodendron paniculatum Seluruh bagian 9 Bunga pacar Impatiens sp. Seluruh bagian Kesembilan tumbuhan tersebut umumnya digunakan untuk hiasan di halaman rumah. Hal ini pun sebagai salah satu bentuk upaya budidaya keberadaan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Jenis tumbuhan hias yang dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat tidak hanya tumbuhan yang menghasilkan bunga, tetapi juga tumbuhan yang menurut mereka enak dilihat dan mampu mempercantik lingkungan tempat tinggal mereka. Tumbuhan yang dimaksud seperti tumbuhan yang berasal dari habitus paku. Meskipun tidak menghasilkan 39 bunga tumbuhan ini memiliki bentuk yang unik sehingga enak dilihat dan dapat mempercantik lingkungan sekitar. a b Gambar 9 a Paku jarum yang digunakan sebagai pagar pembatas rumah, b Bunga pagoda yang digunakan sebagai pagar di depan rumah Pada beberapa rumah tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai pagar di depan rumah ataupun pagar pembatas dengan rumah di sebelahnya. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai pagar di depan rumah adalah bunga pagoda Clerodendron paniculatum, sedangkan tumbuhan yang digunakan untuk pagar pembatas dengan rumah di sebelahnya yaitu paku jarum Equsetum arvense Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10. 6 Tumbuhan Sebagai Kayu Bakar Jenis tumbuhan yang banyak digunakan untuk bahan bangunaan juga memungkinkan kayu tumbuhan tersebut dapat digunakan untuk keperluan kayu bakar oleh masyarakat. Namun hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat tidak menggunakan semua jenis kayu yang dapat digunakan untuk bahan bangunan digunakan pula untuk kayu bakar. Jenis-jenis kayu yang digunakan untuk kayu bakar hanya berasal dari delapan jenis tumbuhan. Tabel 10 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama Jenis Nama Latin Bagian yang digunakan 1 Surian Toona sureni Batang 2 Jambu ayik Syzygium aquaem Burm.f. Alston Batang 3 Tutut batu Macarangan conifera Zoll. Mull. Arg. Batang 4 Balang timah Ilex cissoidea Loes. Batang 5 Kayu manis Cinnamomum subavenium Miq. Batang 6 Cengkeh Eugenia aromatic Batang 7 Kandi gajaih Leucosyke capitellata Wedd. Batang 8 Kayu embun Podocarpus spp Batang 40 Menurut Rahayu, Susiarti dan Purwanto 2007, masyarakat lokal sekitar di Sungai Tapa, Jambi juga mempunyai kriteria tertentu dalam memilih kayu, antara lain kayunya kering, awet atau tidak cepat habis dan energi panas yang dihasilkan cukup tinggi . Jenis kayu bakar yang banyak digunakan saat ini adalah kayu cengkeh Eugenia aromatica dan kayu manis Cinnamomum subavenium Miq. Jenis tumbuhan-tumbuhan ini mereka dapatkan bukan yang berasal dari hutan adat, melainkan tumbuhan yang mereka tanam sendiri di kebun mereka di luar hutan adat. Masyarakat mendapatkan banyak keuntungan dari penggunaan kedua jenis tumbuhan ini baik secara ekonomi maupun ekologis. Kedua jenis kayu tersebut merupakan kayu yang memiliki manfaat lebih dari satu. Gambar 10 Seorang bapak sedang memotong kayu bakar di depan rumahnya. Secara ekonomi buah dari tumbuhan cengkeh yang sudah dikeringkan dijual dengan harga Rp 50.000,- per kg, sedangkan harga kulit kayu manis Rp 6.000 per kg. Kayu dari tumbuhan cengkeh dan kayu manis yang sudah tidak produktif dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu membeli kayu bakar di pasar ataupun merusak hutan adat dengan menebang tumbuhan di hutan adat. Hal ini merupakan salah satu bentuk manfaat ekologi yang diperoleh yaitu mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor serta banjir yang disebabkan gundulnya bukit-bukit di sekitar Desa Sungai Deras. 7 Tumbuhan Penghasil Warna Tumbuhan sebagai penghasil warna digolongkan dalam tumbuhan yang digunakan untuk pewarna makanan dan tumbuhan untuk pewarna pakaian maupun perabotan lainnya hasil anyaman. Jenis tumbuhan penghasil warna tersebut yang diketahui masyarakat ada delapan jenis. Jenis tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 11. 41 Tabel 11 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil warna oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Kayu meluk Homalanthus giganteus Zoll. Morr. Kulit batang 2 Uba payau Glochidion arborescens Blume Daun 3 Kayu mampao Litsea mappacea Boerl. Kulit batang 4 Pudi imbe Timonius cf. borneensis valet Daun 5 Terak Artocarpus elasticus Reinw.ex. Blume. Mull. Arg Kulit batang 6 Bintun Bischofia javanica Blume Daun 7 Kunyit Curcuma longa L. Rimpang 8 Pandan Pandanus amaryllifolius Daun Jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan penghasil warna makanan maupun pewarna pakaian dan kerajinan ada delapan jenis. Tumbuhan yang digunakan sebagai penghasil warna dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai pewarna makanan dan sebagai pewarna pakaian dan hasil kerajinan. Tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna makanan antara lain kunyit Curcuma longa L., bintun Bischofia javanica Blume. dan pandan Pandanus amaryllifolis. Sedangkan kayu meluk Homalanthus giganteus Zoll Morr., uba payau Glochidion arborescens Blume., pudi imbe Timonius cf. borneensis valet., dan terak imbo Artocarpus elasticus Reinw. ex. Blume. Mull. Arg. biasa digunakan sebagai bahan pewarna pakaian dan hasil kerajinan. a b Gambar 11 a Daun pudi imbe Timonius cf. borneensis valet., b Terak imbo Artocarpus elasticus Reinw. ex. Blume. Mull. Arg.. Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pewarna makanan sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah. Sedangkan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pewarna pakaian dan hasil kerajinan tidak dibudidayakan di pekarangan rumah. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut 42 termasuk dalam pohon yang berukuran besar dan pekarangan yang dimiliki tidak terlalu luas. Bahan-bahan tersebut pun sudah tidak digunakan lagi. 8 Tumbuhan Penghasil Anyaman dan Kerajinan Sebagaimana banyak dilakukan oleh masyarakat-masyarakat zaman dahulu yang banyak memanfaatkan yang terdapat di alam untuk pemenuhan sandang dan papan, begitu pula dengan masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras. Mereka juga pandai membuat barang-barang kerajinan dari tumbuhan yang terdapat di alam. Tumbuhan-tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 12. Tabel 12 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil anyaman dan kerajinan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Bembai Donax cavina Batang 2 Akar lundang Derris elliptica Benth. Kulit batang 3 Kayu terak Artocarpus glauca Blume Daun 4 Sikuwaw Pandanus sp. Daun 5 Manyau Gigantochloa robusta Batang 6 Betung Dendrocalamus asper Schult F. Backer ex. Heyne Batang 7 Enau Arenga pinnata Daun Bentuk kerajinan yang dibuat oleh masyarakat suku Kerinci hanya berupa kerajinan anyaman dari kulit batang dari pohon, batang bambu, sampai daun. Salah satu bentuk barang yang mereka buat dari hasil hutan non kayu tersebut antara lain bakul, baju, alas tempat duduk, tikar, tutup makanan serta alas gelas. Namun saat ini dikarenakan keberadaan tumbuhan dan minat penerus dalam membuat kerajinan yang semakin berkurang menjadikan masyarakat di Desa Sungai Deras tidak lagi memproduksi barang-barang tersebut untuk dijual. Masyarakat hanya memproduksi apabila ada pesanan dan untuk kebutuhan sehari- hari. Bakul biasa digunakan oleh para perempuan untuk ke sawah sebagai tempat menyimpan makan siang maupun alat bertani. Bakul ini digunakan untuk menyimpan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan dapur di rumah-rumah. Bakul, tikar, alas tempat duduk maupun alas gelas serta tutup makanan dianyam dari batang bambu, daun sikuwaw Pandanus sp. maupun daun enau Arenga pinnata yang telah diserut sampai lemas dan dikeringkan. Daun dari kayu terak Artocarpus glauca Blume biasa digunakan untuk membuat baju. 43 Gambar 12 Bakul hasil anyaman. 9 Tumbuhan untuk Acara Adat Adat istiadat masyarakat suku Kerinci yang masih kental menjadikan pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan yang banyak digunakan untuk ritual adat pun masih tinggi. Hal ini dapat dilihat juga dengan masih banyaknya masyarakat yang menanam jenis-jenis tumbuhan tersebut di pekarangan rumah. Ritual adat yang masih terus dijalankan secara rutin menjadikan mereka juga hapal akan jenis-jenis tumbuhan yang biasa digunakan dalam acara adat. Ritual adat yang masih dilakukan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras antara lain kenduri sko dan tuhaun kayei. Tabel 13 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk acara adat oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama ilmiah Bagian yang digunakan 1 Sirih Piper cf. chaba Daun 2 Pisang kemali Musa sp. Daun 3 Telang kuning Clitoria ternatea L. Bunga 4 Daun apit-apit Celosia cristata Daun 5 Sikuwang, skuwaw Pandanus sp. Daun 6 Bunga rayo Hibiscus rosasinensis Bunga 7 Kunyit melai Zingiber purpureum Roxb. Daun dan rimpang 8 Jangai, jangau Acorus calamus L. Rimpang 9 Limau purut Citrus hystrix DC. Daun 10 Limau antau Citrus sp. Daun Tumbuhan yang biasa digunakan untuk kenduri sko antara lain kunyit melai Zingiber pupureum Roxb, jangau Acorus calamus L dan daun apit – apit Celosia cristata, sedangkan limau Citrus sp dan setawah Costus spec biasa digunakan pada upacara turun mandi bagi bayi. Tabel 13 menunjukkan jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk acara adat beserta bagian yang digunakan. 44 Kenduri sko diadakan saat panen raya maupun saat paceklik. Acara ini berupa ungkapan rasa syukur maupun permohonan agar diberikan kelimpahan hasil penen serta penobatan gelar sko pada para keturunan dan orang-orang terpilih. Pada acara ini dilakukan kegiatan berupa pencucian barang-barang pusaka milik adat, pengajian, tari-tarian dan pemberian sesajen kepada leluhur mereka. Turun mandi pada masyarakat Kerinci dikenal dengan is tilah “tuhaun kayei” artinya turun ke air. Upacara turun mandi dilaksanakan setelah bayi berumur kurang lebih satu minggu. Bayi dibawa ke sungai tedekat untuk dimandikan sebagai tanda perkenalan bayi terhadap alam dan sebaliknya. a b Gambar 13 a Tumbuhan sirih antau Piper cf. chaba b Daun apit-apit Celosia cristata. 10 Tumbuhan Penghasil Pangan Tumbuhan penghasil pangan merupakan salah satu tumbuhan yang sangat penting bagi kebutuhan masyarakat. Jenis tumbuhan yang dapat digunakan untuk bahan pangan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras ada 24 jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Sebagian besar jenis tumbuhan penghasil pangan sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah, hanya sebagian kecil yang masih mereka ambil langsung dari hutan. Namun, penggunaannya sudah tidak terlalu banyak dan sering. Sehingga tidak mengancam keberadaannya di habitat aslinya seperti di hutan adat, maupun mengancam kondisi kawasan hutan adat. 45 Tabel 14 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil pangan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Padi Oriza sativa Buah 2 Nangka Arthocarpus indicus Buah 3 Salak Salacca zalacca Gaertn. Voss Buah 4 Belulang Eleusine indica Daun dan buah 5 Bambu betung Dendrocalamus asper Schult F. Backer ex. Heyne Tunas 6 Bunga sabung Blumea balsamifera L. DC. Bunga 8 Pepaya Carica papaya Daun 9 Mangga Mangifera indica Buah 10 Pisang Musa sp. Buah Bagian yang dimanfaatkan dari tumbuhan penghasil pangan ini bervariasi, mulai dari umbi, tunas hingga buah dan daunnya. Sebagian besar tumbuhan ini digunakan untuk kebutuhan pribadi, hanya padi Oryza sativa yang dijual sebagai salah satu sumber penghasilan masyarakat. Beberapa tahun sebelumnya masyarakat menyimpan padi hasil panen dalam bentuk gabah di lumbung padi untuk kebutuhan semua masyarakat Desa Sungai Deras. Namun setelah ada tekhnologi yang menjadikan panen padi lebih sering dari biasanya, padi-padi tersebut hanya disimpan di rumah masing-masing sebatas kebutuhan keluarga. Padi yang biasa dijual oleh masyarakat dalam bentuk gabah dengan harga Rp 37.000,- per kg. Gambar 14 Lumbung padi. 11 Tumbuhan Sebagai Bahan Bangunan Hasil dari wawancara pada masyarakat dan analisis vegetasi di hutan adat, terdapat suatu kesamaan bahwa di dalam hutan adat tersebut selain banyak terdapat jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk obat-obatan, banyak juga terdapat tumbuhan yang bermanfaat untuk bahan bangunan. Jumlah jenis yang dapat 46 digunakan untuk bangunan ada sebanyak 27 jenis tumbuhan berkayu. Jenis tumbuhan yang digunakan untuk bahan bangunan terdapat pada Tabel 15. Tabel 15 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Buluh telang Schizostachyum brachycladum Kurz Batang 2 Balam merah Palaquium sericeum H.J. Lam Batang 3 Bali pipangk Palaquium gutta Hook. Baill Batang 4 Bali abay Rapanea hasseltii Mez. Batang 5 Bali puntay Litsea nidularis Gamble Batang 6 Bali putaih Palaquium walsuraefolium Batang 7 Bali sasudu putaih Knema latericia Elmer Batang 8 Bali semina Tarenna incerta Koord. Val. Batang 9 Bali timauh Ilex cissoides Loes. Batang 10 Medang telampao Callicarpa langifolia Batang Tumbuhan yang bermanfaat untuk bahan bangunan tersebut tentunya merupakan tumbuhan besar berkayu. Ukuran tumbuhan berkayu di dalam hutan cukup besar dengan batang yang lurus, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Batang tumbuhan tersebut dimanfaatkan sesuai dengan kekuatan dan kemampuan kayunya. Balam merah Palaquium sericeum H.J. Lam banyak digunakan sebagai bahan dinding atau lantai rumah. Hal ini dikarenakan tingkat keawetan dan kekerasan kayu yang kurang baik. Gambar 15 Rumah panggung milik masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras. Rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu yang berasal dari hutan alam keberadaannya sudah semakin berkurang di Desa Sungai Deras. Hal ini dikarenakan telah masuknya tekhnolgi modern yang memperkenalkan rumah yang terbuat dari batu bata dan campuran semen serta pasir. Model rumah panggung yang terbuat dari kayu sudah sangat cocok untuk kehidupan mereka yang tinggal di pinggiran hutan, mengingat masih sering adanya binatang buas seperti harimau 47 dan beruang di hutan tersebut. Selain itu daerah ini juga rawan akan bencana gempa bumi. Rumah panggung dari kayu ini mampu mengurangi resiko masuknya binatang buas dan gempa bumi. Namun demikian rumah modern juga mendatangkan keuntungan dari segi pemanfaatan kayu, dengan adanya rumah modern jumlah kayu yang dimanfaatkan dalam pembuatan rumah semakin berkurang. 12 Tumbuhan Penghasil Obat Pengetahuan masyarakat Desa Sungai Deras mengenai tumbuhan obat merupakan bentuk pemanfaatan yang paling banyak. Mereka mengetahui kurang lebih 55 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Jenis-jenis tumbuhan obat ini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat, terutama para dukun yang masih dipercaya sebagai orang yang dapat mengobati. Jenis-jenis tersebut terdapat pada Tabel 16. Tabel 16 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil obat oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras No Nama jenis Nama latin Bagian yang digunakan 1 Banglai Zingiber purpureum Roxb Rimpang 2 Bembai Donax cavina Buah` 3 Bunga rayo Hibiscus rosasinensis Daun, bunga dan akar 4 Benalu mangga Seluruh bagian 5 Daun kacaparau Gardenia augusta Merr Daun 6 Dukuh Lansium domestucum Kulit buah 7 Keduduk rimbo Melastoma malabathricum Daun 8 Kelapa Cocos nucifera Buah 9 Kemiri Aleurites moluccana L. Willd Buah 10 Kendidai Bridelia monoica Daun Tumbuhan penghasil obat yang diketahui oleh masyrakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras hanya sebatas obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan, sedangkan penyakit-penyakit berat mereka percayakan kepada dokter. Sarana kesehatan berupa sebuah pos KB yang berfungsi juga sebagai Posyandu menunjukkan masyarakat sudah mempercayakan pengobatan penyakit berat kepada pengobatan yang modern. Penggunaan bahan-bahan alam untuk pengobatan di desa ini lebih banyak dicampur antara satu jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan lainnya sehingga berupa ramuan. 48 a b Gambar 16 a Keduduk imbo Melastoma malabathricum b Gumbai Piper umbellatum Jaeq..

5.3 Potensi Tumbuhan Berguna di Hutan Adat Bukit Tinggai