35
dalam hutan adat. Bahan berburu yang digunakan oleh masyarakat suku Kerinci berupa penjerat seperti lem dan sumpit namun tidak beracun.
Tabel 5 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan berburu oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Balam merah
Rapanea hasseltii Mez. Getah
2 Buluh tamiang
Schizostachyum blumei Nees Batang
Bagian yang digunakan dari balam merah Rapanea hasseltii Mez. adalah getahnya yang biasa digunakan untuk menjerat burung. Getah dari batang
tumbuhan yang dilukai ditampung dalam sebuah wadah kemudian dioleskan di atas papan disertai dengan burung pemikat untuk mengundang burung lainnya dan
diletakkan di tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh burung. Pada buluh tamiang Schizostachyum blumei Nees., bagian yang digunakan adalah batang,
batang yang tidak terlalu tua dan berdiameter cukup besar di atas 5 cm dibelah –
belah dipotong sesuai kira –kira 10 cm dan diruncingkan. Bagian yang
diruncingkan merupakan peluru yang digunakan untuk menyumpit binatang buruan. Bagian yang digunakan sebagai senjata adalah buluh yang memiliki
diameter 0,5 – 1 cm.
Satwa yang biasa diburu oleh masyarakat hanya beberapa jenis burung kecil yang jumlahnya masih cukup banyak di sekitar desa. Binatang-binatang besar
seperti babi hutan yang juga masih banyak tidak diburu oleh masyarakat, selain dikarenakan tidak dikonsumsi keberadaannya pun tidak mengganggu kebun, desa
maupun sawah masyarakat. Burung-burung hasil buruan hanya digunakan untuk konsumsi pribadi. Alat dan bahan berburu ini sudah jarang bahkan tidak ada yang
menggunakan, selain sulit dalam pengolahannya, sudah adanya alat yang lebih baru dan mudah. Kegiatan perburuan yang dilakukan oleh masyarakat juga sudah
bisa dikatakan tidak ada.
2. Tumbuhan Penghasil Minuman
Masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras mengenal dua jenis tumbuhan penghasil minuman yaitu kopi Coffea sp. dan kulit manis
Cinnamomun subavenium Miq.. Jenis tumbuhan kopi sudah mereka kenal sejak lama karena sudah tumbuh liar di hutan adat mereka, sedangkan kulit manis
diperkenalkan oleh pemerintah daerah sekitar tahun 1980an. Kulit manis
36
diperkenalkan sebagai upaya perbaikan lahan di sekitar hutan adat yang mulai menggundul. Daftar jenis tumbuhan tersebut tedapat pada Tabel 6.
Tabel 6 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil minuman oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Kopi
Coffea sp Biji
2 Kayu manis
Cinnamomum subavenium Miq. Kulit kayu
Pengolahan tumbuhan kopi dilakukan dengan cara mengeringkan dahulu biji buah kopi kemudian digiling sampai menjadi bubuk ke tempat penggilinggan.
Cara menggunakannya sama dengan penggunaan kopi yang biasa dijual di pasaran, yaitu dengan menyeduh biji kopi yang telah digiling dengan
menggunakan air panas. Pengolahan kayu manis dengan merebus kulit kayu tumbuhan kayu manis
yang telah dikeringkan, dengan air secukupnya dan. dicampur dengan gula putih. Air hasil rebusan dapat diminum langsung maupun dicampur lagi dengan air
matang. Masyarakat Desa Sungai Deras hanya menjual dalam bentuk biji yang telah dikeringkan saja untuk kopi, begitu juga dengan kayu manis yang dijual
dalam bentuk kulit kayu yang telah dikeringkan.
3 Tumbuhan Sebagai Pakan Ternak
Tumbuhan sebagai pakan ternak yang diketahui oleh responden ada lima jenis. Kelima jenis tumbuhan tersebut merupakan jenis tumbuhan pakan satwaliar,
bahkan beberapa jenis tumbuhan ini juga dikonsumsi oleh masyarakat Desa Sungai Deras seperti paku patah Diplazium esculentum Retz. Swartz. dan buah
dari pohon enau Arenga pinnata. Paku patah biasa diolah menjadi sayur, sedangkan buah dari pohon enau bisa dibuat manisan yang di daerah Jawa disebut
dengan kolang-kaling. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diperoleh masyarakat dari kebun kayu manis mereka ataupun dari sekitar sawah.
Tabel 7 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama ilmiah Bagiang yang digunakan
1 Rumput gajah
Pennisetum purpureum Schumacher Daun
2 Setajin
Justicia gendarusa Blanco Daun
3 Paku patahayik
Diplazium esculentum Retz. Swartz. Daun
4 Enau
Arenga pinnata Buah
5 Bintun
Bischofia javanica Blume Daun
37
Tumbuhan-tumbuhan ini diberikan tanpa adanya pengolahan, tumbuhan- tumbuhan ini hanya dipotong-potong dicampukan kemudian diberikan ke hewan-
hewan ternak mereka. Jumlah jenis tumbuhan yang mereka manfaatkan untuk pakan ternak ini sedikit, dikarenakan jenis hewan ternak yang diternakkan juga
sedikit. Hewan ternak yang dimiliki masyarakat antara lain ikan, ayam, bebek, sapi dan kerbau. Jumlah binatang ternak yang diternakkan oleh mereka juga tidak
banyak jumlahnya. Mereka hanya menternakkan hewan ini untuk keperluan mereka saja, tidak untuk diperjualbelikan, karena mata pencaharian mereka yang
utama adalah petani padi, kulit manis, kopi dan cengkeh.
4 Tumbuhan Aromatik
Masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras cukup memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan aromatik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jenis
tumbuhan yang mereka ketahui dapat digunakan untuk penghasil aroma tersebut. Mereka mengetahui lima jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai penghasil
aroma. Jenis-jenis tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 8. Tabel 8 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil aromatik oleh
masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Bunga sabung
Blumea balsamifera L. DC. Bunga
2 Limau kapah
Citus aurantifolia Christm. Panzer Swingle
Daun 3
Salam Syzygium polyanthum wight. Walp.
Daun 4
Pande bangiw Pandanus amaryllifolius
Daun 5
Cengkeh Eugenia aromatica
Buah
Kegunaan dari berbagai jenis tumbuhan pada Tabel 8 hanya untuk pengharum makanan. Bunga sabung Blumea balsamifera L., daun limau kapeh
Citus aurantifolia Christm. Panzer Swingle, daun salam Syzygium polyanthum Wight, dan biji cengkeh Eugenia aromatica digunakan untuk
memasak gulai, selain akan menimbulkan aroma yang segar pada masakan, bunga sabung juga menambah rasa asam. Pande bangiw Pandanus amaryllifolius yang
digunakan adalah daunnya yang biasanya ditambahkan ke dalam kolak atau nasi yang sedang dimasak. Selain menimbulkan wangi pada nasi yang sedang dimasak,
akan menjadikan nasi menjadi lebih legit. Pada tumbuhan salam pun sama yang digunakan yaitu daunnya. Daun salam Syzygium polyanthum Wight
ditambahkan ke dalam ayam goreng, sehingga saat digoreng menjadi harum.
38
Gambar 8 Biji cengkeh Eugenia aromatica yang sedang dijemur.
5 Tumbuhan Hias
Tumbuhan hias yang diketahui oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras ada sembilan jenis. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang
biasa dipakai juga untuk upacara adat oleh mereka. Tumbuhan yang biasa digunakan untuk upacara adat dan sebagai tanaman hias salah satunya adalah
bunga rayo Hibiscus rosasinensis. Daftar jenis tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai hiasan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Paku jarum
Equsetum arvense Seluruh bagian
2 Bunga dahlia
Dahlia rosea Seluruh bagian
3 Bunga kertas
Begonia longifolia Blume Seluruh bagian
4 Bunga kamboja
Plumeria acuminate Roxb Seluruh bagian
5 Bunga lollipop
Pachycstachys lutea Seluruh bagian
6 Bunga melati
Jasminum sambac L.R.M.King H. Robinson
Seluruh bagian 7
Bunga karbia Alamanda catrartica
Seluruh bagian 8
Bunga pagoda Clerodendron paniculatum
Seluruh bagian 9
Bunga pacar Impatiens sp.
Seluruh bagian
Kesembilan tumbuhan tersebut umumnya digunakan untuk hiasan di halaman rumah. Hal ini pun sebagai salah satu bentuk upaya budidaya keberadaan
tumbuhan-tumbuhan tersebut. Jenis tumbuhan hias yang dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat tidak hanya tumbuhan yang menghasilkan bunga,
tetapi juga tumbuhan yang menurut mereka enak dilihat dan mampu mempercantik lingkungan tempat tinggal mereka. Tumbuhan yang dimaksud
seperti tumbuhan yang berasal dari habitus paku. Meskipun tidak menghasilkan
39
bunga tumbuhan ini memiliki bentuk yang unik sehingga enak dilihat dan dapat mempercantik lingkungan sekitar.
a b
Gambar 9 a Paku jarum yang digunakan sebagai pagar pembatas rumah, b Bunga pagoda yang digunakan sebagai pagar di depan rumah
Pada beberapa rumah tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai pagar di depan rumah ataupun pagar pembatas dengan rumah di sebelahnya. Salah satu
tumbuhan yang digunakan sebagai pagar di depan rumah adalah bunga pagoda Clerodendron paniculatum, sedangkan tumbuhan yang digunakan untuk pagar
pembatas dengan rumah di sebelahnya yaitu paku jarum Equsetum arvense Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10.
6 Tumbuhan Sebagai Kayu Bakar
Jenis tumbuhan yang banyak digunakan untuk bahan bangunaan juga memungkinkan kayu tumbuhan tersebut dapat digunakan untuk keperluan kayu
bakar oleh masyarakat. Namun hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat tidak menggunakan semua jenis kayu yang dapat digunakan untuk bahan
bangunan digunakan pula untuk kayu bakar. Jenis-jenis kayu yang digunakan untuk kayu bakar hanya berasal dari delapan jenis tumbuhan.
Tabel 10 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama Jenis
Nama Latin Bagian yang digunakan
1 Surian
Toona sureni Batang
2 Jambu ayik
Syzygium aquaem Burm.f. Alston Batang
3 Tutut batu
Macarangan conifera Zoll. Mull. Arg. Batang
4 Balang timah
Ilex cissoidea Loes. Batang
5 Kayu manis
Cinnamomum subavenium Miq. Batang
6 Cengkeh
Eugenia aromatic Batang
7 Kandi gajaih
Leucosyke capitellata Wedd. Batang
8 Kayu embun
Podocarpus spp Batang
40
Menurut Rahayu, Susiarti dan Purwanto 2007, masyarakat lokal sekitar di Sungai Tapa, Jambi juga mempunyai kriteria tertentu dalam memilih kayu, antara
lain kayunya kering, awet atau tidak cepat habis dan energi panas yang dihasilkan cukup tinggi
.
Jenis kayu bakar yang banyak digunakan saat ini adalah kayu cengkeh Eugenia aromatica dan kayu manis Cinnamomum subavenium Miq.
Jenis tumbuhan-tumbuhan ini mereka dapatkan bukan yang berasal dari hutan adat, melainkan tumbuhan yang mereka tanam sendiri di kebun mereka di luar
hutan adat. Masyarakat mendapatkan banyak keuntungan dari penggunaan kedua jenis tumbuhan ini baik secara ekonomi maupun ekologis. Kedua jenis kayu
tersebut merupakan kayu yang memiliki manfaat lebih dari satu.
Gambar 10 Seorang bapak sedang memotong kayu bakar di depan rumahnya. Secara ekonomi buah dari tumbuhan cengkeh yang sudah dikeringkan dijual
dengan harga Rp 50.000,- per kg, sedangkan harga kulit kayu manis Rp 6.000 per kg. Kayu dari tumbuhan cengkeh dan kayu manis yang sudah tidak produktif
dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu membeli kayu bakar di pasar ataupun merusak hutan adat dengan
menebang tumbuhan di hutan adat. Hal ini merupakan salah satu bentuk manfaat ekologi yang diperoleh yaitu mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor serta
banjir yang disebabkan gundulnya bukit-bukit di sekitar Desa Sungai Deras.
7 Tumbuhan Penghasil Warna
Tumbuhan sebagai penghasil warna digolongkan dalam tumbuhan yang digunakan untuk pewarna makanan dan tumbuhan untuk pewarna pakaian
maupun perabotan lainnya hasil anyaman. Jenis tumbuhan penghasil warna tersebut yang diketahui masyarakat ada delapan jenis. Jenis tumbuhan tersebut
terdapat pada Tabel 11.
41
Tabel 11 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil warna oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Kayu meluk
Homalanthus giganteus Zoll. Morr. Kulit batang
2 Uba payau
Glochidion arborescens Blume Daun
3 Kayu mampao
Litsea mappacea Boerl. Kulit batang
4 Pudi imbe
Timonius cf. borneensis valet Daun
5 Terak
Artocarpus elasticus Reinw.ex. Blume. Mull. Arg
Kulit batang 6
Bintun Bischofia javanica Blume
Daun 7
Kunyit Curcuma longa L.
Rimpang 8
Pandan Pandanus amaryllifolius
Daun
Jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan penghasil warna makanan maupun pewarna pakaian dan kerajinan ada delapan jenis. Tumbuhan
yang digunakan sebagai penghasil warna dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai pewarna makanan dan sebagai pewarna pakaian dan hasil kerajinan.
Tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna makanan antara lain kunyit Curcuma longa L., bintun Bischofia javanica Blume. dan pandan Pandanus
amaryllifolis. Sedangkan kayu meluk Homalanthus giganteus Zoll Morr., uba payau Glochidion arborescens Blume., pudi imbe Timonius cf. borneensis
valet., dan terak imbo Artocarpus elasticus Reinw. ex. Blume. Mull. Arg. biasa digunakan sebagai bahan pewarna pakaian dan hasil kerajinan.
a b
Gambar 11 a Daun pudi imbe Timonius cf. borneensis valet., b Terak imbo Artocarpus elasticus Reinw. ex. Blume. Mull. Arg..
Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pewarna makanan sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah. Sedangkan tumbuhan yang
digunakan sebagai bahan pewarna pakaian dan hasil kerajinan tidak dibudidayakan di pekarangan rumah. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut
42
termasuk dalam pohon yang berukuran besar dan pekarangan yang dimiliki tidak terlalu luas. Bahan-bahan tersebut pun sudah tidak digunakan lagi.
8 Tumbuhan Penghasil Anyaman dan Kerajinan
Sebagaimana banyak dilakukan oleh masyarakat-masyarakat zaman dahulu yang banyak memanfaatkan yang terdapat di alam untuk pemenuhan sandang dan
papan, begitu pula dengan masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras. Mereka juga pandai membuat barang-barang kerajinan dari tumbuhan yang
terdapat di alam. Tumbuhan-tumbuhan tersebut terdapat pada Tabel 12. Tabel 12 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil anyaman dan
kerajinan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Bembai
Donax cavina Batang
2 Akar lundang
Derris elliptica Benth. Kulit batang
3 Kayu terak
Artocarpus glauca Blume Daun
4 Sikuwaw
Pandanus sp. Daun
5 Manyau
Gigantochloa robusta Batang
6 Betung
Dendrocalamus asper Schult F. Backer ex. Heyne
Batang 7
Enau Arenga pinnata
Daun
Bentuk kerajinan yang dibuat oleh masyarakat suku Kerinci hanya berupa kerajinan anyaman dari kulit batang dari pohon, batang bambu, sampai daun.
Salah satu bentuk barang yang mereka buat dari hasil hutan non kayu tersebut antara lain bakul, baju, alas tempat duduk, tikar, tutup makanan serta alas gelas.
Namun saat ini dikarenakan keberadaan tumbuhan dan minat penerus dalam membuat kerajinan yang semakin berkurang menjadikan masyarakat di Desa
Sungai Deras tidak lagi memproduksi barang-barang tersebut untuk dijual. Masyarakat hanya memproduksi apabila ada pesanan dan untuk kebutuhan sehari-
hari. Bakul biasa digunakan oleh para perempuan untuk ke sawah sebagai tempat menyimpan makan siang maupun alat bertani. Bakul ini digunakan untuk
menyimpan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan dapur di rumah-rumah.
Bakul, tikar, alas tempat duduk maupun alas gelas serta tutup makanan dianyam dari batang bambu, daun sikuwaw Pandanus sp. maupun daun enau
Arenga pinnata yang telah diserut sampai lemas dan dikeringkan. Daun dari kayu terak Artocarpus glauca Blume biasa digunakan untuk membuat baju.
43
Gambar 12 Bakul hasil anyaman.
9 Tumbuhan untuk Acara Adat
Adat istiadat masyarakat suku Kerinci yang masih kental menjadikan pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan yang banyak digunakan untuk ritual
adat pun masih tinggi. Hal ini dapat dilihat juga dengan masih banyaknya masyarakat yang menanam jenis-jenis tumbuhan tersebut di pekarangan rumah.
Ritual adat yang masih terus dijalankan secara rutin menjadikan mereka juga hapal akan jenis-jenis tumbuhan yang biasa digunakan dalam acara adat. Ritual
adat yang masih dilakukan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras antara lain kenduri sko dan tuhaun kayei.
Tabel 13 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk acara adat oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama ilmiah Bagian yang digunakan
1 Sirih
Piper cf. chaba Daun
2 Pisang kemali
Musa sp. Daun
3 Telang kuning
Clitoria ternatea L. Bunga
4 Daun apit-apit
Celosia cristata Daun
5 Sikuwang, skuwaw
Pandanus sp. Daun
6 Bunga rayo
Hibiscus rosasinensis Bunga
7 Kunyit melai
Zingiber purpureum Roxb. Daun dan rimpang
8 Jangai, jangau
Acorus calamus L. Rimpang
9 Limau purut
Citrus hystrix DC. Daun
10 Limau antau
Citrus sp. Daun
Tumbuhan yang biasa digunakan untuk kenduri sko antara lain kunyit melai Zingiber pupureum Roxb, jangau Acorus calamus L dan daun apit
– apit Celosia cristata, sedangkan limau Citrus sp dan setawah Costus spec biasa
digunakan pada upacara turun mandi bagi bayi. Tabel 13 menunjukkan jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk acara adat beserta bagian yang digunakan.
44
Kenduri sko diadakan saat panen raya maupun saat paceklik. Acara ini berupa ungkapan rasa syukur maupun permohonan agar diberikan kelimpahan hasil
penen serta penobatan gelar sko pada para keturunan dan orang-orang terpilih. Pada acara ini dilakukan kegiatan berupa pencucian barang-barang pusaka milik
adat, pengajian, tari-tarian dan pemberian sesajen kepada leluhur mereka. Turun mandi pada masyarakat Kerinci dikenal dengan is
tilah “tuhaun kayei” artinya turun ke air. Upacara turun mandi dilaksanakan setelah bayi berumur kurang lebih
satu minggu. Bayi dibawa ke sungai tedekat untuk dimandikan sebagai tanda perkenalan bayi terhadap alam dan sebaliknya.
a b
Gambar 13 a Tumbuhan sirih antau Piper cf. chaba b Daun apit-apit Celosia cristata.
10 Tumbuhan Penghasil Pangan
Tumbuhan penghasil pangan merupakan salah satu tumbuhan yang sangat penting bagi kebutuhan masyarakat. Jenis tumbuhan yang dapat digunakan untuk
bahan pangan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras ada 24 jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Sebagian
besar jenis tumbuhan penghasil pangan sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah, hanya sebagian kecil yang masih mereka ambil langsung dari
hutan. Namun, penggunaannya sudah tidak terlalu banyak dan sering. Sehingga tidak mengancam keberadaannya di habitat aslinya seperti di hutan adat, maupun
mengancam kondisi kawasan hutan adat.
45
Tabel 14 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil pangan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Padi
Oriza sativa Buah
2 Nangka
Arthocarpus indicus Buah
3 Salak
Salacca zalacca Gaertn. Voss Buah
4 Belulang
Eleusine indica Daun dan buah
5 Bambu betung
Dendrocalamus asper Schult F. Backer ex. Heyne
Tunas 6
Bunga sabung Blumea balsamifera L. DC.
Bunga 8
Pepaya Carica papaya
Daun 9
Mangga Mangifera indica
Buah 10
Pisang Musa sp.
Buah
Bagian yang dimanfaatkan dari tumbuhan penghasil pangan ini bervariasi, mulai dari umbi, tunas hingga buah dan daunnya. Sebagian besar tumbuhan ini
digunakan untuk kebutuhan pribadi, hanya padi Oryza sativa yang dijual sebagai salah satu sumber penghasilan masyarakat. Beberapa tahun sebelumnya
masyarakat menyimpan padi hasil panen dalam bentuk gabah di lumbung padi untuk kebutuhan semua masyarakat Desa Sungai Deras. Namun setelah ada
tekhnologi yang menjadikan panen padi lebih sering dari biasanya, padi-padi tersebut hanya disimpan di rumah masing-masing sebatas kebutuhan keluarga.
Padi yang biasa dijual oleh masyarakat dalam bentuk gabah dengan harga Rp 37.000,- per kg.
Gambar 14 Lumbung padi.
11 Tumbuhan Sebagai Bahan Bangunan
Hasil dari wawancara pada masyarakat dan analisis vegetasi di hutan adat, terdapat suatu kesamaan bahwa di dalam hutan adat tersebut selain banyak
terdapat jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk obat-obatan, banyak juga terdapat tumbuhan yang bermanfaat untuk bahan bangunan. Jumlah jenis yang dapat
46
digunakan untuk bangunan ada sebanyak 27 jenis tumbuhan berkayu. Jenis tumbuhan yang digunakan untuk bahan bangunan terdapat pada Tabel 15.
Tabel 15 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Buluh telang Schizostachyum brachycladum Kurz
Batang 2 Balam merah
Palaquium sericeum H.J. Lam Batang
3 Bali pipangk Palaquium gutta Hook. Baill
Batang 4 Bali abay
Rapanea hasseltii Mez. Batang
5 Bali puntay Litsea nidularis Gamble
Batang 6 Bali putaih
Palaquium walsuraefolium Batang
7 Bali sasudu putaih Knema latericia Elmer
Batang 8 Bali semina
Tarenna incerta Koord. Val. Batang
9 Bali timauh Ilex cissoides Loes.
Batang 10 Medang telampao
Callicarpa langifolia Batang
Tumbuhan yang bermanfaat untuk bahan bangunan tersebut tentunya merupakan tumbuhan besar berkayu. Ukuran tumbuhan berkayu di dalam hutan
cukup besar dengan batang yang lurus, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Batang tumbuhan tersebut dimanfaatkan sesuai dengan
kekuatan dan kemampuan kayunya. Balam merah Palaquium sericeum H.J. Lam banyak digunakan sebagai bahan dinding atau lantai rumah. Hal ini dikarenakan
tingkat keawetan dan kekerasan kayu yang kurang baik.
Gambar 15 Rumah panggung milik masyarakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras.
Rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu yang berasal dari hutan alam keberadaannya sudah semakin berkurang di Desa Sungai Deras. Hal ini
dikarenakan telah masuknya tekhnolgi modern yang memperkenalkan rumah yang terbuat dari batu bata dan campuran semen serta pasir. Model rumah panggung
yang terbuat dari kayu sudah sangat cocok untuk kehidupan mereka yang tinggal di pinggiran hutan, mengingat masih sering adanya binatang buas seperti harimau
47
dan beruang di hutan tersebut. Selain itu daerah ini juga rawan akan bencana gempa bumi. Rumah panggung dari kayu ini mampu mengurangi resiko
masuknya binatang buas dan gempa bumi. Namun demikian rumah modern juga mendatangkan keuntungan dari segi pemanfaatan kayu, dengan adanya rumah
modern jumlah kayu yang dimanfaatkan dalam pembuatan rumah semakin berkurang.
12 Tumbuhan Penghasil Obat
Pengetahuan masyarakat Desa Sungai Deras mengenai tumbuhan obat merupakan bentuk pemanfaatan yang paling banyak. Mereka mengetahui kurang
lebih 55 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Jenis-jenis tumbuhan obat ini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat, terutama para
dukun yang masih dipercaya sebagai orang yang dapat mengobati. Jenis-jenis tersebut terdapat pada Tabel 16.
Tabel 16 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penghasil obat oleh masyarakat Suku Kerinci di Desa Sungai Deras
No Nama jenis
Nama latin Bagian yang digunakan
1 Banglai Zingiber purpureum Roxb
Rimpang 2 Bembai
Donax cavina Buah`
3 Bunga rayo Hibiscus rosasinensis
Daun, bunga dan akar 4 Benalu mangga
Seluruh bagian 5 Daun kacaparau
Gardenia augusta Merr Daun
6 Dukuh Lansium domestucum
Kulit buah 7 Keduduk rimbo
Melastoma malabathricum Daun
8 Kelapa Cocos nucifera
Buah 9 Kemiri
Aleurites moluccana L. Willd Buah
10 Kendidai Bridelia monoica
Daun
Tumbuhan penghasil obat yang diketahui oleh masyrakat suku Kerinci di Desa Sungai Deras hanya sebatas obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
ringan, sedangkan penyakit-penyakit berat mereka percayakan kepada dokter. Sarana kesehatan berupa sebuah pos KB yang berfungsi juga sebagai Posyandu
menunjukkan masyarakat sudah mempercayakan pengobatan penyakit berat kepada pengobatan yang modern. Penggunaan bahan-bahan alam untuk
pengobatan di desa ini lebih banyak dicampur antara satu jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan lainnya sehingga berupa ramuan.
48
a b
Gambar 16 a Keduduk imbo Melastoma malabathricum b Gumbai Piper umbellatum Jaeq..
5.3 Potensi Tumbuhan Berguna di Hutan Adat Bukit Tinggai