14
e. Jenis dan jumlah tumbuhan di sekitar rumah warga Berbeda dengan analisis vegetasi jenis tumbuhan di hutan alam, analisis
vegetasi untuk jenis tumbuhan yang ada di kebun dan disekitar rumah warga pekarangan menggunakan metode sensus.
4 Pembuatan Herbarium
Pengambilan sampelcontoh herbarium ditujukan untuk pengkoleksian spesimen tumbuhan yang terdiri dari bagian-bagian tumbuhan ranting lengkap
dengan daun, serta bunga dan buahnya jika ada serta untuk penentuan nama ilmiahnya. Contoh herbarium dibuat dengan cara kering. Adapun tahapan dalam
pembuatan herbarium ini adalah : 1. Mengambil contoh herbarium yang terdiri dari ranting lengkap dengan
daunnya, serta bunga dan buah jika ada dengan menggunakan gunting daun, dipotong dengan panjang ± 40 cm.
2. Contoh herbarium yang telah diambil tersebut dimasukkan ke dalam kertas Koran dengan memberikan etiket yang berukuran 3x5 cm. Etiket berisi
keterangan tentang nomor jenis, nama lokal, lokasi pengumpulan, dan nama pengumpulkolektor.
3. Penyusunan herbarium pada sasak yang terbuat dari bambu dan disemprot dengan alkohol 70, dan kemudian dijemur pada panas matahari.
4. Herbarium yang sudah kering, disimpan untuk diidentifikasi selanjutnya di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Fakultas Kehutanan IPB atau
Herbarium Bogoriense, LIPI Bogor. Pembuatan herbarium ini tidak dilakukan pada semua jenis yang ditemukan
tetapi hanya dikhususkan untuk jenis yang belum diketahui jenis dan familinya pada saat melakukan pengamatan serta identifikasi di lapangan.
3.4.3 Analisis data
Pengolahan data primer maupun sekunder dilakukan dengan cara manual maupun komputerisasi guna menyajikan data tentang: nama jenis, famili, habitus,
bagian tumbuhan berguna yang digunakan, manfaatkegunaan, data atau informasi lainnya tentang tumbuhan berguna, hasil identifikasi jenis tumbuhan berguna
disusun berdasarkan famili dan jenis. Setiap jenis dianalisis mengenai potensi, bentuk hidup dan manfaatnya serta bagian yang digunakan.
15
1 Pengklasifikasian Kelompok Kegunaan
Tumbuhan memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan. Agar mempermudah dalam penyajian, maka dilakukan pengelompokkan berdasarkan
kelompok kegunaan dengan menyaring dari tiap-tiap kegunaan masing-masing spesies tumbuhan Waluyo 1987, Waluyo et al. 1992 diacu dalam Waluyo
1992 sebagai berikut : 1. Tumbuhan obat
2. Tumbuhan penghasil pangan 3. Tumbuhan hias
4. Tumbuhan aromatik 5. Tumbuhan penghasil bahan pewarna dan tannin
6. Tumbuhan penghasil pakan ternak 7. Tumbuhan penghasil pestisida nabati
8. Tumbuhan untuk upacara adat 9. Tumbuhan penghasil kayu bakar
10. Tumbuhan penghasil bahan bangunan 11. Tumbuhan penghasil bahan tali, anyaman dan kerajinan
2 Persentase Bagian dan Habitus yang Digunakan
Dari tumbuhan berguna bahan obat yang ditemukan, dibuat persentase untuk setiap bagian dari tumbuhan yang berkhasiat sebagai bahan obat dan
persentase keanekaragaman tingkat habitusnya. Penentuan persentase tersebut dibuat seperti berikut:
Persentase bagian tertentu yang digunakan = ∑ bagian tertentu yang digunakan x 100
∑ seluruh bagian yang digunakan Persentase habitus tertentu yang digunakan =
∑ habitus tertentu yang digunakan x 100 ∑ seluruh habitus yang digunakan
3 Indeks Nilai Penting
Nilai penting ini digunakan untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya. Nilai penting merupakan jumlah dari kerapatan relatif
KR, dominasi relatif DR dan frekuensi relatif FR. - Kerapatan K indha
Jumlah individu K =
Luas seluruh petak contoh
16
- Frekuensi F Jumlah petak ditemukan suatu jenis
F = Jumlah seluruh petak contoh
- Dominasi D Luas bidang dasar suatu jenis
D = Luas petak contoh
- Kerapatan Relatif KR Kerapatan suatu jenis
KR = x 100 Kerapatan seluruh jenis
- Frekuensi Relatif FR Frekuensi suatu jenis
FR = x 100 Frekuensi seluruh jenis
- Dominansi Relatif DR Dominansi suatu jenis
DR = x 100 Dominansi seluruh jenis
- Indeks Nilai Penting INP untuk tingkat pohon dan tiang adalah KR + FR + DR
- Indeks Nilai Penting INP untuk tingkat pancang, semai, tumbuhan bawah, liana, dan epifit adalah KR + FR
- Keanekaragaman Jenis
Berdasarkan Shannon-Weinner
Index BrowerZar, 1997:
H‟ = - ∑ [Pi ln Pi]
Keterangan : H’ = Indeks keanekaragaman jenis Pi = niN
ni = INP setiap jenis N = Total INP seluruh jenis
Dengan kriteria : H‟ 1
= Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang rendah 1 H‟ 3
= Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang sedang H‟ 3
= Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi
17
4 Telaah Aksi Konservasi Masyarakat
Telaah aksi konservasi pada masyarakat mengacu kepada praktek-praktek konservasi yang secara turun-temurun telah diwariskan dan dijalankan yang
bertolak dari tiga kelompok stimulus amar alamiah, manfaat dan religius
yang mendorong sikap dan perilaku konservasi tertentu. Adapun ketiga stimulus tersebut antara lain:
Stimulus alamiah, yang berkaitan dengan kelangkaan, karakteristik
populasi dan regenerasi dari spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Stimulus manfaat, yang berkaitan dengan manfaat ekonomi, obat ataupun
manfaat lain dari spesies tertentu.
Stimulus religius, yang berkaitan dengan nilai-nilai kerelaan berkorban,
spritual, etika dan norma-norma.
BAB IV KONDISI UMUM