sebelumnya, faktor cuaca menjadi salah satu penyebab dalam penurunan hasil tangkapan, perubahan musim yang tidak menentu membuat nelayan harus bekerja
keras untuk menangkap ikan di teluk Palabuhanratu yang dari tahun ke tahun semakin menurun.
Menurunnya produksi ikan yang didaratkan tidak semata-mata disebabkan oleh faktor iklim dan cuaca. Penurunan ini bisa terjadi, seperti cara penangkapan
yang berlebihan eksploitasi, masih kurangnya teknologi penangkapan ikan yang digunakan serta pencarian daerah penangkapan ikan yang tidak berpindah-pindah
Hermawati, 2005.
4.4.1 Produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu
Produksi per jenis ikan adalah banyaknya jumlah hasil tangkapan per jenis ikan yang didaratkan di suatu tempat pendaratan ikan. Produksi perjenis ikan di
PPN Palabuhanratu selama lima tahun dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Produksi per jenis ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu tahun
2005-2009
No Nama ikan
Rata-rata produksi ikan kg
tahun 2005-2009 No
Nama ikan Rata-rata
produksi ikan kg tahun 2005-
2009 1 Alu-alu
2.151 16 Lobster
1.289 2 Bawal
1.039 17 Pari
15.105 3 Baronang
196.003 18 Pedang-pedang 42.264
4 Cakalang 839.467
19 Peperek 158.167
5 Cendro 6.360
20 Sunglir 4.175
6 Cucut lanyam 19.199
21 Swangi camawul 5.320
7 Cumi 149
22 Tembang 706.875
8 Dencis sarden 2.773
23 Tenggiri 2.506
9 Deles 45.917
24 Teri 17.465
10 Eteman koyo 127.910
25 Tetengkek 7.432
11 Kembung 11.290
26 Tongkol 408.894
12 Kuwe 8.700
27 Bigeye tuna 960.119
13 Layang 115.912
28 Madidihang 797.871
14 Layaran 18.558
29 Udang rebon 64.186
15 Layur 192.951
30 Lainnya 73.880
Sumber : Data statistik PPN Palabuhanratu
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata produksi beberapa jenis ikan terbesar yang didaratkan selama lima tahun berturut-turut dimulai tahun 2005
sampai 2009. Cakalang merupakan ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPN Palabuharatu dengan produksi sangat melimpah diantara ikan-ikan lainnya, rata-
rata produksi cakalang mencapai 839.467 kg selama lima tahun. Namun untuk pelagis besar hanya ada dua ikan yang mendominasi, yaitu bigeye tuna dan
madidihang dengan masig-masing rata-rata produksi 14.960.119 kg dan 797.871 kg. Produksi yang melimpah pada tuna disebabkan fishing ground tuna sangat
luas dan cenderung di zona eklusif ekonomi yang jaraknya 100 sampai 200 mill dari garis pantai.
Produksi ikan di PPN Palabuhanratu terdiri dari dua jenis, yaitu produksi yang berasal dari laut dan produksi ikan yang berasal dari daerah lain melalui
jalan darat. Produksi ikan yang berasal dari laut adalah ikan yang ditangkap oleh nelayan di laut menggunakan kapal perikanan, sedangkan produksi ikan yang
berasal dari daerah lain adalah ikan yang dibawa dari luar pelabuhan melalui jalan darat dengan menggunakan mobil bak terbuka meliputi daerah Jakarta, Cisolok,
Ujung Genteng, Binuangen, Cidaun, Loji, Lampung, Indramayu, dan Juwana Jawa Tengah. Selain daerah-daerah tersebut, terdapat enam PPI yang
memberikan konstribusi ke PPN Palabuhanratu yaitu PPI Mina Jaya-Kecamatan Surade, PPI Ujung Genteng-Kecamatan Ciracap, PPI Ciwaru-Kecamatan Ciomas,
PPI Loji-Kecamatan Simpenan, PPI Cisolok-Kecamatan Cisolok dan PPI Cibangan-Kecamatan Cisolok Yuliastuti, 2010.
4.4.2 Nilai produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu