Hemoglobin Respons Hematologi .1 Hematokrit

oksigen dan karbondioksida. Hasil pengukuran menunjukkan adanya penurunan kadar hematokrit, kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit dan terlihat bahwa setelah 30 hari pemaparan, pengaruh lanjut toksisitas timbal mulai pada konsentrasi 6,86 ppm di hari ke-10 dapat menurunkan kadar hematokrit, kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit dalam darah ikan kerapu macan. Sedangkan jumlah leukosit mengalami peningkatan mulai pada konsentrasi 6,86 ppm di hari ke-10. Penurunan atau peningkatan parameter hematologi dalam darah menunjukkan telah terjadi penyimpangan fisiologis pada ikan kerapu macan . Berkaitan dengan fungsi vital darah dalam metabolisme tubuh, sehingga diduga hal tersebut mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh ikan kerapu macan. Menurut Saeni 1989, logam berat timbal dapat mengganggu kerja enzim dan fungsi protein, dan hal ini diperkuat dengan tingkat pertumbuhan ikan kerapu macan menurun pada perlakuan dengan pemaparan konsentrasi timbal yang lebih tinggi. Pada pengamatan kadar glukosa darah terlihat bahwa terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah ikan kerapu macan. Pada perlakuan dengan konsentrasi timbal yang lebih tinggi akan memberikan pengaruh peningkatan kadar glukosa dalam darah. Hasil juga menunjukkan bahwa pada perlakuan kontrol, kadar glukosa darah juga mengalami kenaikan namun masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan ketiga perlakuan lainnya. Kadar glukosa dalam darah digunakan sebagai indikator stress pada ikan kerapu macan. Marcel et al. 2009 mengemukakan bahwa naik turunnya kadar glukosa darah ikan mengindikasikan bahwa ikan sedang lapar atau sedang kenyang. Naiknya glukosa darah menandakan bahwa ikan sedang kenyang, artinya nafsu makan berkurang karena energi yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi. Sebaliknya pada saat kadar glukosa darah turun, maka ikan akan merasa lapar sehingga diperlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Pada saat ikan stress menyebabkan kadar glukosa dalam darah terus naik yang diperlukan untuk mengatasi homeostasis. Dengan tingginya kadar glukosa dalam darah tersebut maka sinyal dari saraf pusat menandakan bahwa ikan merasa kenyang dan tidak mau makan. Relevan dengan kondisi yang terjadi dalam penelitian ini dimana ikan kerapu macan pada perlakuan kontrol selalu menunjukkan respon yang lebih baik terhadap makanan yang diberikan. Naiknya kadar glukosa darah dibutuhkan untuk proses memperbaiki homeostasis selama stress, namun kebutuhan energi dari glukosa tersebut akan dapat terpenuhi apabila glukosa dalam darah dapat segera masuk kedalam sel, dan ini sangat bergantung pada kinerja insulin. Jika kondisi ini dicapai oleh ikan kerapu macan maka seharusnya ikan akan lebih respon terhadap makanan sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan yang lebih baik bagi ikan, akan tetapi hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat tidak diikuti dengan dampak pertumbuhan yang lebih tinggi pula. Oleh karena itu diduga bahwa peningkatan kadar glukosa dalam darah merupakan indikasi bahwa telah terjadi stress pada ikan kerapu macan akibat toksistas logam berat timbal. Kandungan logam berat timbal dalam tubuh ikan pada akhir penelitian menunjukkan bahwa terjadi akumulasi timbal dalam tubuh juvenil ikan kerapu sehingga pada konsentrasi yang tertinggi 6,86 ppm ikan tersebut mengakumulasi timbal sebanyak 22,8 mgkg dalam waktu 30 hari. Sedangkan konsentrasi timbal dalam media pemeliharaan mencapai 0,005 mgL. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Darmono 1995 bahwa Pb termasuk kelompok logam berat yang diregulasi oleh organisme air tetapi terus-menerus terakumulasi dalam jaringan organisme sehingga kandungannya terus bertambah dengan konsentrasi logam dalam air, dan hanya sedikit sekali yang diekskresikan. Data kualitas air juga menunjukkan bahwa kisaran kualitas air pada penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk kehidupan juvenil ikan kerapu macan sehingga parameter kualitas air dalam penelitian ini bukanlah sebagai faktor pembatas yang mempengaruhi kehidupan juvenil ikan kerapu macan.

Dokumen yang terkait

The Effects of Home Gardening Utilization and Extension on Vegetables Consumption and Nutrient Intake

0 3 165

Physiological Responses of Tiger grouper Juveniles Epinephelus fuscoguttatus as effect of utilisation of Lemon Grass Oil in Sealed Transportation with high Density

2 20 92

Study On The Toxicity of Nickel to Oxygen Consumption, Haematological and Histopathological Condition and Secondary Stress of Juvenile Milkfish Chanos chanos [Forsskal] Juvenile

1 11 120

Toxicity of heavy metal’s lead (Pb) and its effects on oxygen consumption and hematological response of juvenile tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus)

0 6 96

Fish Farmer’s Attitude Based on Production Risk of Tiger Grouper, Epinephelus fuscoguttatus Growing in Floating Net Cages in Lampung Gulf | Tajerin | Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 36 16 1 PB

0 0 8

Immunocytochemical Study on Blood and Organ Suspension of Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus) Infected with Field Isolate of Viral Nervous Necrosis | Lestari | Jurnal Sain Veteriner 5426 11269 1 PB

0 0 8

mn149a hatchery management of tiger grouper epin 11814

1 2 72

Degree of Compaction and its effects on

0 0 9

Keywords: Tiger Grouper, Sawdust and Dry Transportation Systems PENDAHULUAN - UJI KETAHANAN HIDUP IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DENGAN TEKNIK IMOTILISASI SUHU RENDAH DALAM TRANSPORTASI SISTEM KERING

0 0 7

EFFECTS OF VITAMIN C IN HIGH-ENERGY FEEDS ON GROWTH AND SURVIVAL RATE OF TIGER GROUPER SEEDS (Epinephelus fuscoguttatus)

0 0 7