Gambar 8. Rerata jumlah leukosit juvenil ikan kerapu macan selama 30 hari pemaparan timbal.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal penelitian jumlah leukosit berkisar antara 0,61x10
6
selmm
3
- 0,65x10
6
selmm
3
dan selama 30 hari pemaparan timbal telah meningkatkan jumlah leukosit terlihat bahwa jumlah
leukosit tertinggi terdapat pada konsentrasi timbal 6,86 ppm yaitu 0,81x10
6
selmm
3
, kemudian konsentrasi 3,43 ppm sebesar 0,7x10
6
selmm
3
, 0,69 ppm sebesar 0,65x10
6
selmm
3
dan 0 ppm sebesar 0,60x10
6
selmm
3
. Pada gambar 8 menunjukkan bahwa setelah 30 hari pemaparan pengaruh lanjut toksisitas timbal
mulai pada konsentrasi 6,86 ppm di hari ke-10 dapat meningkatkan jumlah leukosit dalam darah juvenil ikan kerapu macan. Hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa jumlah eritrosit berbeda nyata antar setiap perlakuan P0,05, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh lanjut toksisitas timbal pada
konsentrasi yang lebih tinggi secara nyata dapat menaikkan jumlah leukosit dalam darah juvenil ikan kerapu macan.
4.1.2.3 Kadar Glukosa Darah
Kadar glukosa darah merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk bisa mengenali tubuh ikan saat stres. Mekanisme terjadinya perubahan
kadar glukosa darah selama stress dimulai dari diterimanya informasi penyebab faktor stress oleh organ reseptor. Selanjutnya informasi tersebut disampaikan ke
otak bagian hypothalamus melalui sistem saraf. Hipothalamus memerintahkan sel kromafin untuk mensekresikan hormon katekolamin melalui serabut saraf
simpatik. Adanya katekolamin ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dalam katabolisme simpanan glikogen, sehingga kadar glukosa darah mengalami
peningkatan.
Gambar 9. Rerata kadar glukosa darah juvenil ikan kerapu macan selama 30 hari pemaparan timbal.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal penelitian kadar glukosa darah nilainya berkisar antara 22,90 – 23,28 mmolliter dan selama 30
hari pemaparan timbal meningkatkan kadar glukosa pada konsentrasi 6,86 ppm selanjutnya 3,43; 0,69 dan 0 ppm sebesar 90,79 mmolliter; 62,68 mmolliter;
59,87 mmolliter dan 46,21 mmolliter Gambar 9. Data penelitian menunjukkan bahwa setelah 30 hari pemaparan, pengaruh lanjut toksisitas timbal mulai pada
konsentrasi 6,86 ppm di hari ke-10 dapat meningkatkan kadar glukosa darah juvenil ikan kerapu macan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kadar
glukosa darah berbeda nyata antara setiap perlakuan P0,05, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh lanjut toksisitas timbal pada konsentrasi yang lebih
tinggi secara nyata dapat menaikkan kadar glukosa dalam darah juvenil ikan kerapu macan.
4.1.2.4 Laju Pertumbuhan spesifik
Pengukuran sampai dengan hari ke 30, konsentrasi 0 ppm memberikan pengaruh laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi disusul konsentrasi 0,69
ppm, 3,43 ppm dan 6,86 ppm. Dengan nilai laju pertumbuhan spesifik yaitu 0,24, 0,14, 0,07 dan 0,03 BBhari. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
konsentrasi 6,86 ppm memiliki laju pertumbuhan yang sangat rendah bila