Sel Darah Merah Sel Darah Putih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Uji Akut Uji akut dilakukan pada konsentrasi timbal sebesar 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm dan 160 ppm serta perlakuan kontrol negatif. Respon ikan uji terhadap deretan konsentrasi pada uji akut menunjukkan kepekaan mortalitas yang tinggi terhadap daya toksik timbal Gambar 2. Gambar 2. Persentase mortalitas ikan kerapu macan selama uji akut Pada konsentrasi 160 ppm, mortalitas ikan uji mencapai 50 setelah 24 jam pemaparan. Sedangkan pada konsentrasi 20 ppm, mortalitas ikan uji mencapai 0 setelah 24 jam pemaparan dan mencapai 5 setelah 48 jam pemaparan dan 96 jam pemaparan. Sedangkan pada konsentrasi 160 ppm mortalitas ikan mencapai 50 setelah 48 jam hingga 96 jam. Pada kontrol, mortalitas ikan uji sampai pada jam ke-96 mencapai 0 . Hal ini menunjukkan bahwa kualitas media pemeliharaan dan vitalitas ikan selama pengujian dalam kondisi yang baik. Toksisitas akut timbal yang tinggi terhadap juvenil ikan kerapu macan, diduga karena kecilnya kemampuan adaptasi ikan kerapu macan untuk memperkecil pengaruh biokimia yang ditimbulkan timbal masuk kedalam tubuh, menyebabkan turunnya kemampuan menyerap oksigen dari lingkungan. Sementara saat ikan dalam kondisi stress, metabolisme tubuhnya akan meningkat dan kebutuhan oksigen akan meningkat pula yang diperlukan dalam mempertahankan kondisi homeostasis. Gerberding 2005 dalam Sabilu 2010 melaporkan bahwa meskipun organisme biasanya mengembangkan perlawanan setelah beberapa saat terpapar oleh timbal akan tetapi kemampuan mengembangkan perlawanan tersebut ditentukan oleh spesies dan efek toksik yang ditimbulkan. Demikian pula Rand and Petrocelli 1985 dalam Sabilu 2010 menyatakan bahwa pengaruh bahan toksik terhadap suatu organisme akan terlihat dalam waktu pemaparan yang berbeda. Pengambilan awal logam berat oleh ikan kerapu macan dapat melalui empat proses utama yakni melalui insang, permukaan tubuh, mekanisme osmoregulasi dan penyerapan melalui makanan. Pengaruh tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat timbal dan keberhasilan tubuh ikan kerapu macan melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi, sehingga pengaruh sifat toksik timbal terhadap tubuh ikan kerapu macan masih dapat ditolerir oleh tubuh atau telah melewati ambang batas sehingga mengakibatkan kematian. Menurut Connel and Miller 1995, kehadiran xenobiotik dalam tubuh ikan merangsang ikan melakukan perlawanan secara fisiologis untuk meminimalisir dampak racun yang ditimbulkan. Perlawanan tersebut dilakukan melalui proses biotransformasi, detoksifikasi dan ekskresi. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemampuan organisme melakukan perlawanan ditentukan oleh konsentrasi dan sifat toksik yang dimiliki oleh toksikan maka kemampuan organisme melakukan perlawanan fisiologis akan semakin kecil. Data mortalitas kumulatif juvenil ikan kerapu macan pada uji akut selanjutnya dianalisis menggunakan analisis statistik untuk menentukan nilai LC 50 pada waktu pemaparan 24, 48, 72 dan 96 jam. Hasil analisis statistika menunjukkan nilai LC 50 pada waktu pemaparan 24, 48, 72 dan 96 jam berturut- turut adalah 90,45 ppm, 78,76 ppm, 74,264 ppm dan 68,627 ppm. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin lama waktu pemaparan maka nilai LC 50 timbal terhadap ikan kerapu macan akan semakin rendah. Nilai LC 50 -96 jam timbal pada juvenil ikan kerapu macan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai LC 50 -96 jam timbal yang dipaparkan pada ikan bandeng di salinitas 16 ppt yaitu 13,43 ppm Siahaan 2003. Dari nilai LC 50 -96 jam yang diperoleh dapat dikatakan bahwa

Dokumen yang terkait

The Effects of Home Gardening Utilization and Extension on Vegetables Consumption and Nutrient Intake

0 3 165

Physiological Responses of Tiger grouper Juveniles Epinephelus fuscoguttatus as effect of utilisation of Lemon Grass Oil in Sealed Transportation with high Density

2 20 92

Study On The Toxicity of Nickel to Oxygen Consumption, Haematological and Histopathological Condition and Secondary Stress of Juvenile Milkfish Chanos chanos [Forsskal] Juvenile

1 11 120

Toxicity of heavy metal’s lead (Pb) and its effects on oxygen consumption and hematological response of juvenile tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus)

0 6 96

Fish Farmer’s Attitude Based on Production Risk of Tiger Grouper, Epinephelus fuscoguttatus Growing in Floating Net Cages in Lampung Gulf | Tajerin | Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 36 16 1 PB

0 0 8

Immunocytochemical Study on Blood and Organ Suspension of Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus) Infected with Field Isolate of Viral Nervous Necrosis | Lestari | Jurnal Sain Veteriner 5426 11269 1 PB

0 0 8

mn149a hatchery management of tiger grouper epin 11814

1 2 72

Degree of Compaction and its effects on

0 0 9

Keywords: Tiger Grouper, Sawdust and Dry Transportation Systems PENDAHULUAN - UJI KETAHANAN HIDUP IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DENGAN TEKNIK IMOTILISASI SUHU RENDAH DALAM TRANSPORTASI SISTEM KERING

0 0 7

EFFECTS OF VITAMIN C IN HIGH-ENERGY FEEDS ON GROWTH AND SURVIVAL RATE OF TIGER GROUPER SEEDS (Epinephelus fuscoguttatus)

0 0 7