t = Waktu pemeliharaan hari α = Laju pertumbuhan harian ghari
3.7 Analisis Data
Pengaruh logam berat timbal pada berbagai konsentrasi terhadap tingkat konsumsi oksigen, respon hematologi kadar hematokrit, kadar hemoglobin,
jumlah eritrosit, dan jumlah leukosit, kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada ikan kerapu macan diperoleh dengan cara mengolah data menggunakan
analisis sidik ragam, Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ Steel and Torrie, 1982. Parameter pendukung dianalisis dengan
statistik deskriptif berupa tabel, grafik dan gambar. Pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Uji Akut
Uji akut dilakukan pada konsentrasi timbal sebesar 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm dan 160 ppm serta perlakuan kontrol negatif. Respon ikan uji terhadap
deretan konsentrasi pada uji akut menunjukkan kepekaan mortalitas yang tinggi terhadap daya toksik timbal Gambar 2.
Gambar 2. Persentase mortalitas ikan kerapu macan selama uji akut Pada konsentrasi 160 ppm, mortalitas ikan uji mencapai 50 setelah 24
jam pemaparan. Sedangkan pada konsentrasi 20 ppm, mortalitas ikan uji mencapai 0 setelah 24 jam pemaparan dan mencapai 5 setelah 48 jam
pemaparan dan 96 jam pemaparan. Sedangkan pada konsentrasi 160 ppm mortalitas ikan mencapai 50 setelah 48 jam hingga 96 jam. Pada kontrol,
mortalitas ikan uji sampai pada jam ke-96 mencapai 0 . Hal ini menunjukkan bahwa kualitas media pemeliharaan dan vitalitas ikan selama pengujian dalam
kondisi yang baik. Toksisitas akut timbal yang tinggi terhadap juvenil ikan kerapu macan,
diduga karena kecilnya kemampuan adaptasi ikan kerapu macan untuk memperkecil pengaruh biokimia yang ditimbulkan timbal masuk kedalam tubuh,
menyebabkan turunnya kemampuan menyerap oksigen dari lingkungan.
Sementara saat ikan dalam kondisi stress, metabolisme tubuhnya akan meningkat dan kebutuhan oksigen akan meningkat pula yang diperlukan dalam
mempertahankan kondisi homeostasis. Gerberding 2005 dalam Sabilu 2010 melaporkan bahwa meskipun organisme biasanya mengembangkan perlawanan
setelah beberapa saat terpapar oleh timbal akan tetapi kemampuan mengembangkan perlawanan tersebut ditentukan oleh spesies dan efek toksik
yang ditimbulkan. Demikian pula Rand and Petrocelli 1985 dalam Sabilu 2010 menyatakan bahwa pengaruh bahan toksik terhadap suatu organisme akan terlihat
dalam waktu pemaparan yang berbeda. Pengambilan awal logam berat oleh ikan kerapu macan dapat melalui empat proses utama yakni melalui insang, permukaan
tubuh, mekanisme osmoregulasi dan penyerapan melalui makanan. Pengaruh tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat timbal dan keberhasilan tubuh
ikan kerapu macan melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi, sehingga pengaruh sifat toksik timbal terhadap tubuh ikan kerapu macan masih dapat
ditolerir oleh tubuh atau telah melewati ambang batas sehingga mengakibatkan kematian. Menurut Connel and Miller 1995, kehadiran xenobiotik dalam tubuh
ikan merangsang ikan melakukan perlawanan secara fisiologis untuk meminimalisir dampak racun yang ditimbulkan. Perlawanan tersebut dilakukan
melalui proses biotransformasi, detoksifikasi dan ekskresi. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemampuan organisme melakukan perlawanan ditentukan oleh konsentrasi
dan sifat toksik yang dimiliki oleh toksikan maka kemampuan organisme melakukan perlawanan fisiologis akan semakin kecil.
Data mortalitas kumulatif juvenil ikan kerapu macan pada uji akut selanjutnya dianalisis menggunakan analisis statistik untuk menentukan nilai LC
50
pada waktu pemaparan 24, 48, 72 dan 96 jam. Hasil analisis statistika menunjukkan nilai LC
50
pada waktu pemaparan 24, 48, 72 dan 96 jam berturut- turut adalah 90,45 ppm, 78,76 ppm, 74,264 ppm dan 68,627 ppm. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa semakin lama waktu pemaparan maka nilai LC
50
timbal terhadap ikan kerapu macan akan semakin rendah. Nilai LC
50
-96 jam timbal pada juvenil ikan kerapu macan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai LC
50
-96 jam timbal yang dipaparkan pada ikan bandeng di salinitas 16 ppt yaitu 13,43 ppm
Siahaan 2003. Dari nilai LC
50
-96 jam yang diperoleh dapat dikatakan bahwa