jam selama 24 jam kemudian dilanjutkan tiap 6 jam selama 96 jam. Indikator pengamatan tingkah laku ikan uji yaitu gejala Ram Jet Ventilation mulut terbuka
secara terus menerus, dan tutup ikan terabduksi, frekuensi pernapasan yaitu gerak membuka dan menutup insangmulut per menit perhitungan dimulai 30 menit
setelah pemberian bahan uji, dan selanjutnya dibandingkan dengan kontrol, pola gerak renang dan refleksi normal, diam di dasar, ke permukaan, tidak seimbang,
terkejut-kejut atau kehilangan gerak reflex dan perubahan warna sisik. Penghitungan gerak operculum akan dimulai 30 menit setelah pemberian bahan
uji, penghitungan akan dilakukan selama 1 menit dan diulangi setiap 10 menit sampai menit ke 30.
Pengukuran kualitas air media pada setiap unit percobaan dilakukan pada jam ke-0, 24, 48, 72 dan ke-96.
3.4 Uji sub-kronik
Penelitian ini akan dilakukan untuk melihat pengaruh konsentrasi timbal terhadap tingkat konsumsi oksigen TKO, Kondisi hematologi, Kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan. Uji ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu :
Perlakuan A = Tanpa timbal sebagai kontrol Perlakuan B = 1 dari LC
50
-96 jam Perlakuan C = 5 dari LC
50
-96 jam Perlakuan D = 10 dari LC
50
-96 jam Pada tahap ini digunakan ikan uji sebanyak 240 ekor dengan masing-
masing unit sebanyak 20 ekor. Percobaan dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL, Uji pengaruh logam timbal ini dilakukan
selama 30 hari. Variabel yang diamati adalah : Tingkat Konsumsi Oksigen, glukosa darah, respon hematologi hematokrit, hemoglobin, eritrosit dan
leukosit, kelangsungan hidup, laju pertumbuhan, kandungan logam berat timbal dalam daging ikan dan air laut serta pengukuran parameter kualitas air.
3.4.1 Tingkat Konsumsi Oksigen
Tingkat konsumsi oksigen diukur dengan menggunakan botol respirasi pada akhir penelitian dengan menghitung rasio oksigen terlarut pada awal dan
akhir pengamatan. Tingkat konsumsi oksigen dihitung menggunakan rumus Liao dan Huang 1975 :
TKO = { DO awal – DO akhirW x t} x V
Keterangan : TKO = Tingkat Konsumsi Oksigen mg O
2
gr tubuhjam DO awal = Oksigen terlarut pada awal pengamatan mgL
DO akhir = Oksigen terlarut pada akhir pengamatan mgL W = Berat Ikan Uji gr
t = periode pengamatan jam V = Volume air pada respirometer L
3.4.2 Kadar Glukosa Darah
Pemeriksaan kadar glukosa darah ikan dilakukan sebagai indikator stress sekunder akibat toksisitas Timbal. Pengukuran kadar glukosa darah ini sebanyak
4 kali yaitu pada hari ke 0, 10, 20 dan hari ke-30. Sebelum pengambilan darah, ikan dipuasakan selama 24 jam. Prosedur pengukuran glukosa darah yaitu: plasma
darah diambil dengan cara disentrifuge, selanjutnya 0,05 ml plasma darah, glukosa standard dsan akuades dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi
yang telah berisi 3,5 ml color reagent perbandingan asam asetat dan ortotoluidine = 94:6. Setelah itu dipanaskan dalam water bath tertutup selama 10 menit pada
suhu 100 ⁰C. Selanjutnya setelah didinginkan pada suhu kamar, lalu dibaca dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 635 nm. Rumus
yang digunakan adalah : GD = Au x Cs
As
Keterangan : GD
: Konsentrasi Glukosa darah mg100 ml Au
: Absorbansi sampel Cs
: Konsentrasi standar As
: Absorbansi standar