Metode JIS K 1571-2004

Setiap minggu aktivitas rayap dalam botol uji diamati. Setelah 4 minggu pengujian, dilakukan pembongkaran botol uji. Contoh uji kayu dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan sikat halus dan dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2°C dan ditimbang W 2 . Hasil pengujian merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan contoh uji dan dinyatakan berdasarkan penurunan berat dan dihitung dengan menggunakan persamaan: W = W 1 -W 2 W 1 ×100 Dengan keterangan : W = Kehilangan berat contoh uji kayu weight loss W 1 = Berat kering oven contoh uji kayu sebelum pengujian gram W 2 = Berat kering oven contoh uji kayu setelah pengujian gram Selanjutnya, penentuan ketahanan kayu berdasarkan tabel klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap tanah berdasarkan penurunan berat seperti di bawah ini. Tabel 9 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap tanah berdasarkan penurunan berat SNI 01. 7202-2006 Kelas Ketahanan Penurunan Berat I Sangat Tahan 3,52 II Tahan 3,52 – 7,50 III Sedang 7,50 – 10,96 IV Buruk 10,96 – 18,94 V Sangat Buruk 18,94 – 31,89

3.3.2. Metode JIS K 1571-2004

Contoh uji kayu solid jabon, sungkai, mangium dan karet dipilih secara acak tanpa memperhatikan perbedaan gubal dan teras masing-masing berukuran 2,0 cm x 2,0 cm x 1,0 cm dengan ulangan pengujian sebanyak 3 kali. Contoh uji papan partikel juga dipilih secara acak dari masing-masing jenis dan kerapatan berukuran 2,0 cm x 2,0 cm x 1,0 cm dengan ulangan pengujian sebanyak 3 kali. Contoh uji dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2°C untuk mendapatkan nilai berat kayu sebelum pengujian W 1 . Botol uji dibuat menggunakan paralon dengan dasar berupa dental cement dan disterilisasi dengan mengunakan alkohol. Contoh uji dimasukkan ke dalam botol uji diatas permukaan dental cement yang telah diberi jaring plastik. Gambar 2 Botol uji metode JIS. Sebanyak 150 ekor rayap tanah dari kasta pekerja dan 15 ekor rayap kasta prajurit ditambahkan ke dalam botol uji. Selanjutnya botol uji ditutup dengan menggunakan aluminum foil, diletakkan dalam wadah yang telah diberi kapas basah dan ditempatkan di ruangan gelap selama 3 minggu. Selama pengujian diusahakan agar kelembaban botol uji tetap terjaga dan rayap yang mati dikeluarkan dari botol uji. Setelah 3 minggu botol uji dibongkar, dilakukan penghitungan rayap yang masih hidup untuk mengetahui nilai mortalitas rayap uji. Contoh uji kayu dicuci, dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2°C dan ditimbang W 2 . Hasil pengujian merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan contoh uji dan dinyatakan berdasarkan penurunan berat dan dihitung dengan menggunakan persamaan: W = W 1 -W 2 W 1 ×100 Dengan keterangan : W = Kehilangan berat contoh uji kayu weight loss W 1 = Berat kering oven contoh uji kayu sebelum pengujian gram W 2 = Berat kering oven contoh uji kayu setelah pengujian gram Mortalitas rayap yang diamati dalam standar ini hanya mortalitas rayap kasta pekerja. Mortalitas rayap dihitung dengan menggunakan persamaan : Mortalitas = D 150 x 100 Dengan keterangan: D = Jumlah rayap yang mati ekor 150 = Jumlah rayap pekerja pada awal pengujian ekor

3.3.3. Pengujian lainnya