penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
7
Penentuan sampel insidental dilakukan terhadap pemustaka remajadewasa yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian
berlangsung. Jumlah sampel adalah sebanyak 30 X 169 orang =51 orang. Pengambilan sampel sebanyak 30 dari jumlah populasi yang
didasarkan beberapa pakar yang mengatakan bahwa bila populasi 100, minimal sampel diambil 25-30.
8
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angketkuesioner
Angketkuesioner merupakan teknik utama dalam pengumpulan data di penelitian ini, yaitu dengan cara penyebaran angket berupa
pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya untuk mendapatkan data yang objektif dimana responden
yang dimaksud adalah pemustaka kategori remajadewasa di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen yang terdapat di perpustakaan yang berkaitan dengan
7
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta,2010, h. 122.
8
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis, h. 183.
penelitian berupa buku petunjuk penggunaan koleksi di perpustakaan, buku kunjungan,
dokumen-dokumen yang berisi informasi tentang OPAC SIP MARC,
dan foto- foto perpustakaan yang peneliti ambil sendiri setelah meminta izin dari pihak perpustakaan dengan tujuan sebagai arsip
yang sewaktu-waktu diperlukan dalam penyusunan penelitian ini.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data-data telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesionerangket, kemudian data akan diolah dan dianalisis melalui
tahapan-tahapan berikut, yaitu:
1. Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan data dan meneliti data yang telah ada dalam angketkuesioner, melalui tahap pemeriksaan
data ini diharapkan dapat meningkatkan mutu kebaikan realibilitas data yang hendak diolah dan dianalisa.
9
2. Tabulasi
Tabulasi dalam artian adalah menyusun data ke dalam tabel yang merupakan tahap lanjutan dalam rangka proses analisa data. Pada
tahap ini, data dapat dianggap telah selesai diproses, dan oleh karena itu harus segera disusun ke dalam suatu pola formal yang telah
dirancang. Lewat tabulasi, data lapangan akan segera tampak ringkas dan bersifat merangkum yang tersusun ke dalam suatu tabel yang baik,
9
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Cet.7 Jakarta: PT Gramedia, 1985, h. 271.