Bentuk Katalog Perpustakaan Katalog

dan katalog komputer terpasang online computer catalog atau OPAC yang sampai saat ini digunakan oleh berbagai perpustakan.

C. Online Public Access Catalog OPAC

1. Pengertian Katalog Online OPAC

Dalam kamus istilah Dictionary for Library Infromation Science menjelaskan bahwa OPAC adalah sebagai berikut: “An acronym for online public access catalog, a database composed of bibliographic records describing the books and other materials owned by a library or library system, accessible via public terminals or workstations usually concentrated near the reference desk to make it easy for users to request the assistance of a trained reference librarian. Most online catalogs are searchable by author, title, subject, and keywords and allow users to print, download, or export records to an e-mail account ” 28 Maksud kalimat di atas menjelaskan bahwa OPAC merupakan akronim untuk akses katalog online bagi publik. OPAC merupakan sebuah database yang terdiri dari catatan bibliografi dengan menggambarkan buku-buku dan bahan-bahan lain yang dimiliki oleh sistem perpustakaan atau perpustakaan, diakses melalui terminal umum atau workstation biasanya terkonsentrasi di dekat meja referensi untuk memudahkan bagi pengguna dalam meminta bantuan dari pustakawan referensi. Katalog online kebanyakan ditelusuri melalui pengarang, judul, subyek, kata kunci dan memungkinkan pengguna untuk mencetak, men-download, atau ekspor catatan ke account e-mail. Dewasa ini setiap perpustakaan pasti memiliki katalog yang kebanyakan sudah online OPAC. Pemustaka bisa mengkases secara 28 Joan M. Reitz. Dictionary for Library and Information Science, dari http:www.abc- clio.comODLISodlis_o.aspx , diakses pada tanggal 19 Mei 2015. remote via web atau LAN atau langsung lewat komputer anjungan yang disediakan khusus untuk kataog online di suatu perpustakaan. Mengakses katalog, baik online maupun tradisional, adalah salah satu realitas fisik. 29 Menurut Lucy A.Tedd, OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat digunakan pemakai untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan infomasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pemakai dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari, sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. 30 Menurut Abdul Rahman Saleh dan B. Mustafa, katalog online OPAC adalah sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer, pangkalan datanya biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan baik menggunakan perangkat lunak buatan sendiri ataupun perangkat lunak komersial. 31 Sedangkan menurut Mary Liu Kao, OPAC adalah sebuah katalog dari daftar bahan pustaka pada pangkalan komputer. 32 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa OPAC Online Public Access Catalog merupakan suatu alat bantuan penelusuran via katalog komputer yang berisikan cantuman bibliografi dan dapat 29 Maks Agustinus, “Optimalisasi Katalog Online”, Visi Pustaka: Majalah Perpustakaan, Vol. 14, No.3, Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2012. 30 Lucy A. Tedd, An Introduction to Computer-based Library Systems Chichester: Jhon Willey Sons, 1993, h. 141. 31 Abdul Rahman Saleh dan B. Mustafa, “Penggunaan Komputer Untuk Pelayanan Informasi di Perpustakaan”, dalam Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan Jakarta: Kesaint Blanc, 1992, h. 112. 32 Mary Liu Kao, Cataloging and Classification for Library Technicians, h. 8. diakses secara umum untuk menemukan koleksi di suatu perpustakaan, toko buku, maupun unit informasi lainnya.

2. Perkembangan OPAC

Siao-Feng Su menyatakan, perkembangan sistem OPAC dipengaruhi oleh Visi Don Swanson. Pada tahun 1964 Swanson menerbitkan artikel dengan judul “Dialogues whith a Catalog” yang mempresentasikan pemikirannya tentang bagaimana seharusnya sistem katalog perpustakaan di masa mendatang. Swanson secara cemerlang menguraikan interaksi dialogue yang ideal diantara seorang pemakai perpustakaan dengan console suatu jenis terminal yang dapat menemu balikan berbagai jenis informasi bibliografi, dan mungkin informasi lainnya. Melalui console, pemakai akan dapat berdialog dengan pangkalan data, dan melakukan penelusuran informasi. Pemakai diharapkan akan merasa puas terhadap dialog tersebut, karena informasi bibliografis yang dibutuhkan dapat diperoleh lebih cepat. 33 OPAC pertama kali muncul pada awal tahun 1980 dan banyak terkait dengan sistem kontrol sirkulasi yang berbasis komputer. 34 Perkembangan teknologi yang begitu pesat kemudian mengubah cara-cara penciptaan katalog dari sistem manual dengan output katalog kartu sampai berbasis web berupa metadata bibliografis koleksi suatu perpustakaan yang dapat diakses secara lebih luas melalui ketersediaan jaringan web dan internet bukan hanya oleh pemustaka yang langsung berkunjung ke 33 Jonner Hasugian, “Katalog Perpustakaan dari Katalog Manual sampai Katalog Online”, dari http:repository.usu.ac.idbitstream12345678917771perpus-jonner4.pdf, artikel diakses pada tanggal 19 Mei 2015. 34 Lucy A. Tedd, An Introduction to Computer-based Library Systems, h. 141.