~ MAKNA KEKUATAN DO’A DI BULAN PUASA

~ 19 ~ MAKNA KEKUATAN DO’A DI BULAN PUASA

Slamet

D alam hidup ini, setiap orang pasti dihadapkan dengan

adanya pelbagai masalah. Terkadang kita mampu mengatasi, tetapi tak jarang pula merasa kesulitan, kewalahan atau bahkan gagal menghadapinya. Nah, di saat seperti itulah muncul kesadaran bahwa diri kita ini makhluk yang memiliki keterbatasan dan kelemahan. Di saat itulah, semestinya kita kemudian ingat kepada dzat yang Maha Kuasa dan Mengatur segala sesuatu urusan dalam kehidupan ini—Dia adalah Allah Swt. Tapi sebagai hamba yang sering hilap dan lupa, kondisi ini sudah menjadi mafhum dari Sang Khaliq, agar setiap kita menghadapi persoalan dan ujian hidup senantiasa mengadu dan meminta kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat al-Baqarah (2: 186):

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi

Mutiara Nasihat Seribu Bulan (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,

agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Ayat ini sudah cukup jelas, bahwa Allah sebenarnya

begitu dekat kepada kita. Dan Dia telah menyatakan akan mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya. Persoalannya, apakah kita mau meminta? Apakah kita yakin dengan permintaan kita? Apakah kita juga sudah menempatkan diri sebagai hamba-Nya yang setia dan menunaikan perintah-perintah-Nya? Orang yang beriman tentu saja akan menjadikan do’a sebagai salah satu jalan (wasilah) dalam meraih setiap keinginannya. Sebab dengan do’a, kita menjadi bagian dari setiap insan yang senantiasa beriman atas kekuasaan Allah.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda dalam Hadist Riwayat Abu Ya’la:

“Doa adalah senjata bagi orang mukmin, dan menjadi tiang kekuatan agama, dan sebagai cahaya langit dan bumi.”

Orang yang berdoa, maka hatinya akan tentram. Jiwanya akan merasa lapang dan terang. Sebab, dia merasa telah bersandar kepada Sang Pemilik dan Penguasa Alam Semesta, yang mengatur kehidupan ini, sehingga orang yang berdo’a akan terhindar dari stress, gelisah, dan perasaan takut atau khawatir. Dengan kata lain, orang yang berdo’a akan terjaga kesehatan mentalnya.

Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda yang di Riwayatkan oleh at-Thabrani:

“Tiada seorang yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali akan dikabulkan-Nya; dia akan memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu: (1) dipercepat terkabulnya di dunia, (2) disimpannya untuk diberikan di akhirat, dan (3) diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.”

Kumpulan Kultum Ramadhan Orang yang beriman akan senantiasa meyakini, bahwa

apapun yang terjadi dalam kehidupannya adalah yang terbaik untuknya, karena semua diyakini merupakan kehendak dari Allah Swt. Adapun bagi orang yang tidak berdo’a, maka berarti dirinya telah merasa cukup tanpa adanya peran serta Sang Maha Kuasa. Orang tipe ini sangat mudah terkena goncangan batin, stress atau bahkan putus asa. Sebab, segala urusan hidupnya hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri.

Di bulan ramadhan ini adalah bulan yang terbaik untuk memperbanyak do’a. Sebab, suasana batin kita sangat kondusif, yaitu sedang dekat dengan Allah. Terlebih, ada pernyataan dari Nabi SAW, bahwa do’a orang yang berpuasa termasuk yang mustajabah. Seperti yang di Riwayatkan at- Tirmidzi:

“Ada tiga orang yang tidak tertolak do’anya: (1) orang yang berpuasa hingga berbuka, (2) seorang penguasa yang adil, dan (3) do’a orang yang teraniaya. Do’a mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit, dan Allah berfirman: “Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.”

Dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini, marilah kita gemar berdo’a, niscaya semua akan dikabulkan Allah Swt—“Insya Allah”. Setidaknya menjadi pertanda keimanan kita sehingga jiwa ini tetap sehat dan hati tentram dalam menjalani kehidupan di dunia.

Mutiara Nasihat Seribu Bulan