~ MERAIH KESUKSESAN HIDUP

~ 16 ~ MERAIH KESUKSESAN HIDUP

M. Kholili

I slam adalah agama rahmat, agama yang memberi anugerah

sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada umat manusia. Rahmat mengandung dua makna, yaitu nikmat (kemurahan– hadiah) dan anugerah (karunia dari Allah al-Khaliq kepada makhluq yang bernama manusia dan alam beserta isinya). Itulah Islam, adalah agama yang menjadi anugerah dan dirasa nikmat bagi manusia seluruhnya. Dan puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu contohnya. Kenapa demikian, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat al-Baqarah (2: 183), berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Berdasarkan al-Qur’an tersebut, maka dapat kita tafsirkan, bahwa jika puasa dilakukan secara baik dan maksimal di bulan ramadhan maka akan melahirkan taqwa. Ketaqwaan pada diri seseorang akan melahirkan sebuah kesuksesan. Di mana kesuksekan taqwa terdapat beberapa indikator, diantaranya: (1) mampu membedakan hal yang baik dari yang buruk (QS. al-Furqon [8]:29); (2) mamperoleh jalan keluar atas masalah yang muncul (QS. ath-Thalaaq [65]: 2);

Mutiara Nasihat Seribu Bulan (3) memperoleh rezqi yang tidak terduga (QS. ath-Thalaaq

[65]: 3); (4) memperoleh kemudahan setiap langkah yang ditempuh (QS. ath-Thalaaq [65]: 4); dan (5) dihapus dosanya dan memperoleh keuntungan (pahala) yang berlipat (QS. ath- Thalaaq [65]: 5).

Pada bulan Ramadhan umat muslim digembleng untuk selalu berusaha melakukan amalan-amalan yang akan dapat menghapuskan dosa. Misalnya, banyak bersilaturrahmi dengan sesama, berwudlu’ shalat, dan puasa itu sendiri. Selain itu, bulan Ramadhan umat muslim juga digembleng melakukan Sholat untuk mendekatkan diri dan berdo’a kepada Allah dengan khusyu’. Beberapa tanda shalat yang khusyu’, di antarnya adalah:

• Mengerjakan shalat secara ikhlas • Setiap gerakan dan ucapan shalat dilakukan dengan

lembut, pelan dan rileks (santai) • Menghayati makna yang terkandung dalam gerakan

dan bacaannya • Penuh kesadaran akan kehadiran diri kita di hadapan

Allah • Penuh kesadaran dalam menghadap dan mendekatkan

diri kepada Allah • Merasakan kenikmatan dan kegembiraan saat

melaksanakan. Di samping itu, di bulan Ramadhan umat muslim juga

digembleng untuk memperbanyak melakukan dzikir dan membaca al-Qur’an, agar senantiasa mengingat dan mendekat diri kepada Allah. Sesungguhnya dzikir telah mengantarkan dan memudahkan seseorang kepada kekhusyu’an pada saat melaksanakan shalat. Membaca al-Qur’an merupakan

Kumpulan Kultum Ramadhan kegiatan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, yang

akan membantu orang yang melakukannya mudah mencapai keberhasilan.

Daripada itu, apa yang perlu dilakukan dan bagaimana caranya kita usahakan? Dalam artikel ini, saya mengajukan dua langkah jitu untuk meraihnya. Pertama, Meraih Lailatul Qadar menuju revolusi kehidupan. Di mana kita—yang sudah relatif bersih, telah melaksanakan shalat khusyu’ dan banyak dzikir ini, pada malam lailatul qadar—berusaha mendekat kepada Allah kemudian berdo’a agar diberi dan ditetapkan oleh Allah peluang-peluang yang besar dan baik bagi kehidupan dalam setahun ke depan—baik bagi umur, rezeki, jodoh, dan kehidupan yang lain. Mengapa demikian, karena Allah menetapkan peluang mengenai kejadian dalam setahun seperti umur, rezki, jodoh dan segala kebaikan bagi umat manusia adalah ditetapkan pada malam lailatul qadar. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat ad-Dukham (44: 4), berikut ini:

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” Selain penjelasan al-Qur’an, juga dipertegas dalam Hadist

yang di Riwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa “Pada malam lailatul qadar, ditulis pada ummul kitab segala kebaikan, keburukan, rizki dan ajal yang terjadi dalam setahun.” Inilah yang perlu kita lakukan secara seksama dalam momentum Ramadhan.

Kedua, mengekskusi dan meraih peluang yang telah di dapat pada malam lailatul qodar itu dengan cara kerja keras, shalat yang khusyu’, dzikir yang banyak dan do’a yang

Mutiara Nasihat Seribu Bulan khidmat. Di mana peluang-peluang yang telah ditetapkan

pada malam lailatul qadar harus diekskusi, ditindaklanjuti, dan diraih dengan cara kerja keras, kerja cerdas, kerja profesional dan berdo’a kepada Allah. Dengan proses yang demikian, kerja keras dan do’a—maka kerja keras yang kita lalukan akan diarahkan dan dimudahkan oleh Allah tatkala dihadapkan pada kesulitan, dengan sendirinya Allah akan senantiasa membantu memberikan jalan keluar. Itulah tanda- tanda taqwa sebagai hasil ibadah puasa pada ramadhan yang dijanjikan oleh Allah.

Dalam menyongsong kehidupan pasca Ramadhan, kita harus senantiasa istiqomah menjalankan apa yang sudah dilakukan pada bulan suci Ramadhan. Dengan berharap, peluang setahun ke depan yang diberikan Allah, adalah peluang yang besar untuk kebaikan kehidupan kita, sehingga dapat memperoleh kebaikan atas ridho-Nya. Berkaca dari momentum ini, yang lebih besar harapan kita semua, sekiranya umat muslim Indonesia dapat memaksimalkan amalan puasa dan amalan baik lainnya, niscaya sukses besar bangsa ini akan mudah diraih.

Kumpulan Kultum Ramadhan