Pokok-Pokok Per ubahan Defisit dan Pembiayaan Anggar an Bab V
Nota Keuangan dan APBN-P 2011 V-1
BAB V POKOK-POK OK PERU BAH AN D EFI SI T D AN
PEM BI AYAAN AN GGARAN
5.1 Pendahuluan
Dal am APBN 2011 yang di t et apkan dengan Undang-Undang Nom or 10 Tahun 2010, pendapatan negar a dan hibah ditetapkan sebesar Rp1.104.902,0 miliar atau 15,7 persen
ter hadap PDB, sementar a belanja negar a ditetapkan sebesar Rp1.229.558,5 mili ar atau 17,5 persen terhadap PDB, sehingga terdapat defisit APBN sebesar Rp124.656,5 miliar atau
1,8 persen terhadap PDB. Defisit anggaran tersebut akan dipenuhi melalui sumber pembiayaan nonut ang sebesar negatif Rp2.387,9 miliar dan pembiayaan utang sebesar
Rp127.044,4 miliar. Penentuan jenis dan besaran pembiayaan tersebut mempertimbangkan potensi masing-masing sumber dengan memper hitungkan tingkat r isiko dan biaya yang
akan ditanggung oleh Pemerintah.
APBN 2011 disusun ber dasar kan asumsi atas kondisi per ekonomian yang terjadi sampai dengan triwulan ketiga tahun 2010 dan proyeksi perubahan yang akan terjadi hingga akhir
tahun 2010. Dalam perkembangannya, pada awal tahun 2011 kondisi perekonomian global menunjukkan kecender ungan yang semakin membaik, sehingga di per l ukan per ubahan
asum si m akr o yang ber dam pak pada per ubahan postur APBN. Sel ai n it u, pada t ahun anggaran 2010, Pemer intah memiliki saldo anggaran lebih SAL, yang antara lain ber asal
dar i sisa lebih pembiayaan anggar an SiLPA tahun 2010, yang dapat digunakan untuk mendukung pembiayaan pembangunan.
Di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 pasal 37 ayat 1 diatur bahwa penyesuaian APBN Tahun Anggaran 2011 dapat dilakukan apabila ter jadi: 1 perkiraan perkembangan
ekonomi makr o yang ti dak sesuai dengan asum si yang digunakan dalam APBN Tahun Anggaran 2011; 2 perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal; 3 keadaan yang menyebabkan
har us di l akukan per geser an anggar an ant ar uni t or gani sasi , ant ar pr ogr am , dan at au antarjenis belanja; dan atau 4 keadaan yang menyebabkan SAL tahun sebelumnya harus
digunakan untuk pembiayaan anggar an tahun ber jalan.
Ber dasar kan kondisi ter sebut, Pemerintah mengajukan APBN-P 2011 yang di dalamnya mencakup perubahan besaran asumsi ekonomi makro, pendapatan negara dan hibah, belanja
negara, dan pembiayaan anggar an. Dalam APBN-P 2011 per tumbuhan ekonomi menjadi 6,5 persen, inflasi menjadi 5,65 persen, tingkat suku bunga SPN 3 bulan menjadi 5,6 persen,
nilai tukar rupiah menguat dari Rp9.250 per USD menjadi Rp8.700 per USD, harga minyak menjadi USD95,0 per barel, dan lifting minyak mentah menjadi 945,0 ribu barel per hari.
Dengan per ubahan asum si makr o, ser t a m el i hat per kem bangan r eali sasi pener i m aan per paj ak an dan PN BP sam pai dengan sem est er I 20 11, dan m em per hat i kan ar ah
kecenderungannya ke depan, anggaran pendapatan negara dan hibah dalam APBN-P 2011 mencapai sebesar Rp1.169.914,6 miliar . Jumlah tersebut berar ti mengalami peningkatan