.4 Suku Bunga SPN 3 Bulan
Bab I I Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-19 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
m encapai r at a- r at a 6,57 per sen, l ebi h r endah bi l a di bandi ngk an
dengan rata-rata suku bunga SBI 3 bul an pada t ahun 20 0 9 sebesar
7,59 persen.
Sertifikat Bank I ndonesia SBI yang awal nya m er upak an i nst r um en
untuk melakukan oper asi moneter , ter nyata dalam per kembangannya
digunakan juga sebagai instr umen investasi oleh baik pihak domestik
maupun asing. M inat asing terhadap i nst r um en
SBI m engal am i
peningkatan yang signifikan sejak akhir tahun 2008 lihat Gr afik I I .19. Hal ini disebabkan oleh selain pasar instrumen tersebut sangat likuid juga karena kondisi ekses likuiditas global.
Untuk mengatasi hal tersebut, dikeluarkan kebijakan one month holding per iod OM HP. Penerapan kebijakan tersebut merupakan bagian dar i enam paket kebijakan moneter yang
di kel uar kan Bank I ndonesi a pada bul an Juni 20 10. Kebi j ak an t er sebut m encakup: 1 pelebaran koridor suku bunga PUAB ON, yang diimplementasikan mulai 17 Juni 2010;
2 penerapan minimum one month holdi ng per iod Ser tifikat Bank I ndonesia SBI yang diimplementasikan mulai Juli 2010; 3 penambahan instrumen moneter non-secur ities
dal am bentuk t er m deposi t yang akan ber laku mul ai Jul i 2010; 4 penyempur naan ketentuan mengenai Posisi Devisa Netto PDN yang berlaku mulai Juli 2010; 5 penerbitan
SBI berjangka waktu 9 dan 12 bulan yang masing-masing diimplementasikan pada bulan Agustus dan September 2010; dan 6 penerapan mekanisme thr ee par ty r epur chase repo
Surat Ber har ga Negara SBN yang akan diimplementasikan tahun 2011.
Secara keseluruhan, kebijakan yang dikeluarkan Bank I ndoensia tersebut merupakan strategi untuk memper kuat manajemen moneter dan stablitas sistem keuangan, ter utama dalam
mer espon tingginya ar us masuk modal asing. Namun, ter us meningkatnya ar us masuk modal asing di instr umen SBI hingga mencapai 32,2 per sen pada bulan Oktober 2010,
menyebabkan lelang SBI 3 bulan pada bulan November 2010 ditiadakan sampai kondisi membaik. Sebagai penggantinya, pada saat yang sama ditawarkan instrumen moneter berupa
ter m deposi t ber jangka waktu dua bulan. Ter m deposi t ter sebut mer upakan instr umen monet er non-secur i t i es atau i nstr umen pengelolaan likui ditas tanpa under lyi ng sur at
berhar ga yang dapat dibeli oleh bank umum, namun tidak dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan ke pihak lain, kecuali kepada Bank I ndonesia.
Di dalam APBN 2011, suku bunga SBI 3 bulan digunakan sebagai salah satu asumsi dalam menghitung postur APBN 2011, terutama untuk menghitung beban pembayaran bunga utang
dalam negeri. Namun demikian, sejak November tahun 2010 Bank I ndonesia sudah tidak lagi menyelenggarakan lelang SBI 3 bulan. Sehubungan dengan hal ter sebut, sejak M ar et
2011, Pemerintah menerbitkan Surat Perbendaharaan Negara SPN yang memiliki sistem pelelangannya serta ketentuan dan persyaratan ter ms and conditi on yang setar a dengan
SBI 3 bulan. Suku bunga SPN 3 bulan ini selanjutnya akan menggantikan suku bunga SBI 3 bulan sebagai asumsi dasar perhitungan pembayaran bunga utang di dalam APBN 2011.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J 2008
2009 2010
2011
GR AFI K I I .19 PORSI K EPEM I LI KAN ASI N G D I SBI
Dana Asi ng di SBI Mi li ar Rp Per sentase ter hadap Total
Sum ber : Bank I ndonesia
Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-20 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Bab I I
Sampai dengan akhir Juni 2011, Pemerintah telah 5 kali melakukan pelelangan SPN 3 bulan. Dari hasil pelelangan tersebut, total nominal yang telah dimenangkan mencapai Rp6,7 trilliun
dari total penawar an investor sebesar Rp22,671 trilliun. Rata-rata yi eld pr ice ter timbang dar i kelima lelang tersebut adalah 5,14 persen. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan tersebut,
dipengaruhi berbagai faktor baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal, tingkat suku bunga SPN 3 bulan antara lain dipengaruhi oleh tingkat inflasi tahun 2011, sedangkan
dari sisi eksternal tingkat suku bunga SPN 3 bulan antara lain dipengaruhi oleh aliran modal masuk capital inflow dan juga kenaikan tingkat suku bunga global.
Pada periode Januari – Juni 2011, tercatat net for eign buying SUN mencapai Rp39,23 trilliun. Pada per iode Juni-Desember 2011, capi tal i nflow diper kirakan masih akan ber langsung,
walaupun mulai melambat. Hal ini dipengaruhi oleh mulai pulihnya kondisi perekonomian global, ser ta mulai naiknya suku bunga acuan negar a-negara lain. M elambatnya capi tal
inflow dan naiknya tekanan inflasi pada semester I I 2011 akan member ikan tekanan pada suku bunga SPN 3 bulan. Dengan memperhatikan beberapa indikator ekonomi makro dan
keuangan tersebut, asumsi rata-rata suku bunga SPN 3 bulan dalam APBN-P tahun 2011 diperkirakan akan berada pada kisaran 5,6 persen.