.5 H ar ga M inyak M entah I ndonesia

Bab I I Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011 II-21 Nota Keuangan dan APBN-P 2011 Pada tiga bulan pertama tahun 2011, harga minyak WTI dan Brent menunjukkan kenaikan yang ti nggi bil a dibandingkan dengan r ata-r ata har ga mi nyak ter sebut di bulan-bul an sebelumnya. Rata-r ata har ga minyak WTI per iode Januar i–Juni 2011 mencapai sebesar USD97,9 per barel atau lebih tinggi 24,4 persen bila dibandingkan dengan rata-rata harga I CP pada periode yang sama tahun 2010. Sementar a itu, rata-rata harga minyak Brent di periode yang sama di tahun 2011, telah mencapai USD111,2 per barel atau naik 28,66 persen bila dibandingkan dengan r ata-rata harga minyak Brent per iode sebelumnya. Pergerakan harga minyak mentah I ndonesia I ndonesian Cr ude Pr ice I CP selama tahun 2011 menunjukkan adanya perubahan tren. Harga I CP yang selama ini mengikuti pergerakan har ga mi nyak m entah khususnya WTI , ber ubah m enjadi m engi kuti per ger akan har ga minyak mentah Br ent. H ar ga I CP pada tahun 2011 diper kirakan mengalami peningkatan selaras dengan tren pergerakan harga minyak internasional, terutama Brent. Sampai dengan akhir Juni 2011, harga rata-rata minyak I CP mencapai level USD111,0 per barel, lebih tinggi bi l a di bandi ngkan dengan r eal i sasi nya pada per i ode yang sam a t ahun 2010 sebesar USD77,94 per barel. Berdasarkan perkembangan di atas, rata-rata harga minyak mentah I ndonesia t ahun 2011 di per ki r akan m encapai USD95 per bar el at au l ebi h t i nggi bi l a dibandingkan dengan asumsi r ata-r ata har ga minyak I CP pada APBN tahun 2011 yang ditetapkan sebesar USD80,0 per barel.

2.4 .6 Lifting

Real isasi l ift ing m inyak dalam tahun 2010 per iode Desember 2009-Novem ber 2010 mencapai sebesar 954 ribu barel per hari, lebih rendah bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam APBN-P 2010 sebesar 965 ribu barel per hari lihat Gr afik I .22. Beberapa per masalahan yang menghambat ter capainya target produksi minyak tahun 2010 antar a lain unplanned shutdow n seperti kebocoran pipa gas, kebakaran anjungan KKKS. Pemer intah di tahun 2011 menargetkan investasi minyak dan gas sebesar USD14,9 miliar yang terdiri atas investasi disektor hulu USD13 miliar dan disektor hilir USD1,9 miliar. Pada tahun 2011, investasi migas akan dihadapkan pada tantangan seper ti masalah undang- undang lingkungan hidup, otonomi daerah, lokal konten, asas cabotage, masalah perizinan dan koordinasi antarbirokrasi. Dalam APBN tahun 2011, Pemerintah dan DPR menyepakati target lifting minyak sebesar 970 r ibu barel per har i. Pemer intah telah menetapkan beberapa langkah antisipasi untuk 60 75 90 10 5 120 2010 20 11 US br l GRAFI K I I .21 PERK EM BAN GAN H ARGA M I N YAK DU N I A, 2010 -20 11 W T I Brent I CP Sumber: Kementerian ESDM dan Bloomberg 30,0 50,0 70,0 90,0 110,0 130,0 70 75 80 85 90 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun 2010 2011 Sumber: I EA GRAFI K I I .20 PERK EM BAN GAN PRODU K SI , K ON SU M SI D AN H ARGA M I N YAK M ENT AH DU N I A Tot al World Product ion Total World Consumpt ion WTI Brent ICP Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011 II-22 Nota Keuangan dan APBN-P 2011 Bab I I mencapai target produksi minyak. Langkah- langkah tersebut di antar anya, optimalisasi l apangan yang ada unt uk m enahan l aj u penurunan produksi, optimalisasi penerapan teknologi per ol ehan minyak t ahap lanjut, m eni ngk at kan keandal an per al at an pr oduksi , ser t a pengem bangan l apangan baru. Berdasarkan per kembangan tersebut, target minyak mentah dalam APBN-P tahun 2011 diperkirakan mencapai 945 ribu bar el per hari.

2.4 .7 N er aca Pem bayar an

Sei r i ng dengan m em bai knya pr ospek ekonom i gl obal dan dom est i k , ki ner j a ner aca pembayar an tahun 2010, baik dar i sisi tr ansaksi ber jalan maupun tr ansaksi modal dan finansi al m enunj ukkan per bai kan bil a di bandi ngkan dengan ki ner j anya dal am t ahun sebelumnya. M embaiknya kinerja neraca pembayaran tersebut antara lain disebabkan oleh meningkatnya permintaan ekspor walaupun pada saat yang sama impor juga meningkat, serta masuknya arus modal, baik berupa investasi langsung maupun investasi portofolio. Tr ansaksi ber jalan pada tahun 2010 mencatat sur plus USD5,7 miliar , lebih r endah bila dibandingkan dengan surplus pada tahun 2009 sebesar USD10,6 miliar. Neraca perdagangan dalam tahun 2010 mengalami surplus USD30,6 miliar, sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan surplus pada tahun sebelumnya sebesar USD30,9 miliar. Hal ini dikar enakan oleh i m por yang t um buh l ebi h t i nggi di bandi ngkan ekspor . Sem ent ar a it u, defi si t ner aca pendapatan mengalami peningkatan dari USD15,1 miliar pada 2009 menjadi USD20,3 miliar pada 2010. Peningkatan defisit pendapatan disebabkan oleh bertambahnya pembayaran hasil keuntungan perusahaan PM A dan imbal hasil kepada investor asing Transaksi modal dan finansial pada tahun 2010 mencatat surplus sebesar USD26,1 miliar. Surplus tersebut terutama bersumber dari tingginya surplus pada investasi langsung, investasi por tofolio dan investasi lainya, sejalan dengan membaiknya iklim investasi dan kondisi makroekonomi yang stabil. Berdasarkan perkembangan besaran-besaran neraca pembayaran tersebut, dalam tahun 2010 neraca keseluruhan mengalami surplus USD30,3 miliar, sehingga cadangan devisa mencapai USD96,2 miliar lihat Tabel I I .6. Dalam tahun 2011, kinerja ner aca pembayaran diperkirakan masih cukup baik, walaupun surplus transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial diperkirakan menurun. Kinerja neraca perdagangan mengalami peningkatan yang ditopang oleh kinerja ekspor yang masih cukup baik. Ekspor diperkirakan tumbuh 25,1 persen menjadi USD197,7 miliar. Di sisi lain, m eni ngk at nya k egi at an ek onom i dan i nvest asi yang cuk up t i nggi ak an m endor ong peningkatan impor bahan baku dan barang modal. Dalam tahun 2011, impor diperkirakan meningkat sebesar 28,9 persen, menjadi USD164,2 miliar. Dengan kondisi tersebut, neraca perdagangan diperkirakan mengalami surplus USD33,5 miliar. Sementara itu, defisit neraca j asa-j asa diper kir akan m encapai USD11,7 m il i ar , l ebi h ti nggi sekit ar 25,8 per sen bil a dibandingkan dengan realisasinya tahun 2010, ter utama akibat meningkatnya angkutan 2009 2010 2011 960 965 945-970 944 954 8 8 8 GR AFI K I I .22 L I FT I N G M I N YAK RI BU BAREL PER H ARI APBN P Realisasi Realisasi tahun 2011, per iode Des 2010- April 2011. Sumber: Kement erian ESDM dan Kemenkeu