.1 Per tum buhan Ekonom i
Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-10 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Bab I I
2009 sebagai antisipasi untuk mengur angi dampak kr isis global dan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu Presiden. Komponen belanja barang mengalami kontraksi pertumbuhan
sebesar 5,1 per sen yoy pada tahun 2010, padahal pada tahun 2009 mampu mencapai 24,5 persen yoy. Sedangkan belanja pegawai tumbuh sebesar 4,6 persen yoy terkait dengan
kebijakan kenaikan gaji pensiun pokok dan pemberian gaji ke-13.
I nvestasi mengalami akseler asi per tumbuhan dimana pada tahun 2010 mampu tumbuh 8,5 persen yoy, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2009
yang hanya 3,3 per sen yoy. Lonjakan kenaikan tersebut ter jadi sebagai akibat naiknya kegiatan produksi ter kait dengan pulihnya aktivitas global dan meningkatnya per mintaan
domestik. Hampir semua jenis investasi mengalami peningkatan kecuali investasi jenis lainnya yang berasal dar i domestik mengalami kontr aksi sebesar 4,2 per sen yoy. Pertumbuhan
tertinggi dicatat oleh investasi jenis mesin dan perlengkapan dari luar negeri yang mencapai 19,3 persen yoy. Hal ini seiring dengan meningkatnya impor barang modal. Sementara itu,
investasi jenis mesin dan perlengkapan yang berasal dari domestik hanya tumbuh 5,5 persen yoy . I nvest asi bangunan t um buh st abi l sebesar 7,0 per sen k ar ena ber l anj ut nya
pembangunan sektor properti dan rehabilitasi beberapa tempat pasca-bencana alam.
Dari sisi perdagangan internasional, pada tahun 2010 kinerja sektor eksternal juga semakin baik. Setelah mengalami penurunan yang cukup tajam pada tahun 2009 ekspor-impor
berkontraksi masing-masing sebesar minus 9,7 persen dan minus 15,0 persen akibat krisis global, pada tahun 2010 ekspor-impor tumbuh kuat masing-masing sebesar 15,1 persen yoy
dan 17,5 persen yoy. Hal ini terkait dengan mulai membaiknya perekonomian global dan volume perdagangan dunia, kenaikan har ga minyak mentah dunia, ser ta kenaikan harga
kom odi t as i nt er nasi onal . M eni ngkat nya kegi at an i m por sej al an dengan peni ngkat an konsumsi masyarakat dan investasi, terutama impor bahan baku dan barang modal untuk
kegiatan produksi. Pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor-impor barang yang masing-masing tumbuh 15,7 persen yoy dan 18,8 persen yoy. Sementara itu, ekspor-
impor jasa juga tumbuh positif masing-masing di level 9,9 per sen yoy dan 13,6 per sen yoy.
Dari sisi penawaran, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, bahkan tiga di antaranya mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu Sektor I ndustri Pengolahan, Sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran, serta Sektor Keuangan. Pertumbuhan tertinggi tetap terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh
sebesar 13,4 persen yoy, melambat bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang tumbuh sebesar 15,6 per sen yoy. Per t um buhan t er sebut t er ut am a di dor ong ol eh Subsekt or
5,7 5,5
6,3 6,0
4,6 6,1
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
2005 20 06
2007 20 08
2009 20 10
GRAFI K I I .12 PERTUM BUH AN PD B , yoy
Sumber : Badan Pusat St at ist ik -20,0
-15,0 -10,0
-5,0 0,0
5,0 10,0
15,0 20,0
Kons RT Kons Pem
PMTB Ekspor
Im por
GRAFI K I I .13 SUM BER-SUM BER PERT UM BUH AN PD B , YOY
2008 2009
2010 Sumber : Badan Pusat St at ist ik
Bab I I Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-11 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Komunikasi yang tumbuh 18,1 per sen kar ena meningkatnya mobilitas sarana komunikasi baik dar i sisi jenis maupun intensitas penggunaannya. Subsektor Pengangkutan tumbuh
sebesar 6,8 per sen yoy, didor ong oleh tumbuhnya Subsektor Angkutan Udar a sebesar 19,0 persen yoy. Pertumbuhan jumlah penumpang dan rute penerbangan menjadi
pendor ong utama Subsektor Angkutan Udara. Sementara itu, Subsektor Angkutan Jalan Raya yang selam a ini menjadi penyum bang ter besar Subsektor Pengangkutan tum buh
5,1 persen yoy.
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan tumbuh 2,9 persen yoy, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhannya pada tahun 2009 yang mencapai 4,0 per sen
yoy. Pertumbuhan ter tinggi terjadi pada Subsektor Perikanan sebesar 5,9 persen yoy. Sedangkan Subsektor Tanaman Bahan M akanan yang biasanya menjadi kontributor utama
per t um buhan, hanya t um buh 1,8 per sen yoy, mel am bat bi l a di bandi ngkan dengan per tumbuhan di tahun 2009 yang sebesar 5,0 per sen yoy. M elambatnya per tumbuhan
Subsektor Tanaman Bahan M akanan karena pengaruh gangguan cuaca yang menyebabkan penurunan pada produksi pertanian.
Sektor I ndustri Pengolahan sepanjang tahun 2010 tumbuh cukup kuat di level 4,5 persen yoy, mengalami peningkatan bila dibanding dengan pertumbuhan tahun 2009 yang hanya
2,2 persen yoy. Lonjakan pertumbuhan sektor ini didorong oleh pertumbuhan pada Subsektor I ndustr i Nonmigas yang mencapai 5,1 persen yoy, sedangkan Subsektor I ndustr i M igas
mengalami kontraksi sebesar 2,3 persen yoy. Pertumbuhan Subsektor I ndustri Nonmigas ditopang oleh industri alat angkut mesin dan peralatannya sebesar 10,4 per sen, dan oleh
industri pupuk, kimia, dan barang dari karet sebesar 4,7 persen. Sementara itu, industri barang kayu dan hasil hutan lainnya justru mengalami penurunan sebesar 3,5 persen yoy.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mencatat pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 8,7 persen yoy, meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2009 yang hanya
1,3 persen yoy. Pertumbuhan sektor ini tersebut utamanya ditopang oleh kinerja Subsektor Per dagangan Besar dan Ecer an yang tumbuh 9,7 per sen yoy sedangkan Subsektor Hotel
dan Subsektor Restoran masing-masing tumbuh 7,1 persen yoy dan 3,2 persen yoy.
M emasuki tahun 2011, perekonomian nasional menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Pada triwulan I 2011 PDB tumbuh sebesar 6,5 persen yoy, lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,6 persen yoy.
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDB didukung oleh konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 4,5 per sen yoy, lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi triwulan I tahun
2010 sebesar 3,9 per sen yoy. Per tum buhan konsum si r umah tangga didor ong ol eh meni ngkat nya konsum si nonm akanan yang tumbuh sebesar 5,3 per sen dan konsum si
makanan sebesar 3,4 persen.
Konsumsi pemerintah tumbuh 3,0 persen yoy, meningkat bila dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun sebelumnya yang turun minus 7,6 persen. Pertumbuhan tersebut
sebagai akibat dari masih rendahnya realisasi penyerapan anggaran yang secara musiman terjadi di awal tahun. Pada triwulan I 2011, belanja barang hanya tumbuh 2,9 persen, belanja
pegawai tumbuh 6,3 per sen sedangkan penerimaan barang dan jasa yang menjadi faktor pengurang konsumsi pemerintah tumbuh tinggi yaitu sebesar 25,8 persen.
Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-12 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Bab I I
I nvestasi tumbuh sebesar 7,3 per sen yoy, sedikit melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I tahun 2010 yang mencapai 8,0 persen yoy. Pertumbuhan tersebut
didorong oleh meningkatnya investasi jenis mesin dan perlengkapan asing sebesar 22,8 persen, serta investasi jenis alat angkutan domestik sebesar 9,9 persen. I nvestasi jenis bangunan
yang mer upakan komponen ter besar penyusun investasi 86 persen tumbuh melambat sebesar 5,3 persen. Sedangkan investasi asing lainnya justru mengalami kontr aksi sebesar
5,9 persen.
Ekspor dan impor pada triwulan I I 2011 tumbuh masing-masing 17,4 persen dan 16,0 persen yoy, melambat bila dibandingkan dengan per tumbuhan triwulan I I -2010 yang sebesar
14,6 persen dan 18,4 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya ekspor- impor barang, masing-masing sebesar 18,8 persen dan 18,8 persen, Sedangkan ekspor-impor
jasa tumbuh masing-masing sebesar 5,8 persen dan 6,9 persen. Net ekspor pada periode ini hanya member ikan kontr i busi m ini mal ter hadap per t umbuhan ekonomi yaitu sebesar
0,1 persen. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal III tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa di awal tahun 2011 per mintaan domestik mengalami peningkatan
yang relatif lebih cepat daripada permintaan eksternal.
Dari sisi produksi, semua sektor ekonomi pada triwulan I I 2011 mengalami peningkatan, sebagi an sekt or bahkan mengal am i aksel er asi per t um buhan. Per t um buhan ter t i nggi
dihasilkan ol eh Sektor Pengangkut an dan Komunikasi. Kenaikan taj am yang ter jadi di Subsektor Angkutan Udara dan Subsektor Komunikasi mendorong sektor tersebut mampu
tumbuh sebesar 10,7 persen yoy.
Dua sektor ekonomi yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu Sektor Pertanian dan Sektor I ndustri Pengolahan tumbuh cukup kuat. Sektor Pertanian tumbuh 3,9 persen yoy, yang
didorong oleh peningkatan Subsektor Tanaman Perkebunan dan Subsektor Perikanan, yang masing-masing tumbuh sebesar 6,5 persen dan 4,5 persen.
Pertanian 4,8
4,0 2,9
Pertambangan dan Penggalian 0,7
4,4 3,5
I ndustri Pengolahan 3,7
2,2 4,5
Listrik, Gas Air Bersih 10,9
14,3 5,3
Konstruksi 7,6
7,1 7,0
Perdagangan, Hotel Restoran 6,9
1,3 8,7
Pengangkutan dan Kom unikasi 16,6
15,5 13,5
Keuangan, Real Estat Jasa Perusahaan 8,2
5,1 5,7
Jasa-jasa 6,2
6,4 6,0
Pr oduk Dom estik Br uto 6 ,0
4,6 6 ,1
Sum ber : Badan Pusat St at istik
T ABEL I I .2 PERT U M BU H AN PD B SEKT OR AL T AH U N 20 0 8 – 20 10
per sen, yoy Sekt or
2008 2009
2010
Bab I I Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-13 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Sem ent ar a i t u Sek t or I ndust r i Pengol ahan
t um buh sebesar
4,5 persen yoy, lebih tinggi bila dibandingkan dengan per tumbuhan
pada k uar t al I I t ahun 2010 yang sebesar 6,1 per sen yoy. Subsektor
M igas berkontraksi sebesar 3,8 persen, namun penur unan ter sebut mampu
di tutupi oleh ki ner j a per t um buhan Subsektor I ndustr i Nonmi gas yang
t um buh 6,6 per sen. I ndust r i N onm i gas
yang m engal am i
peni ngkatan taj am adal ah i ndustr i logam dasar , besi dan baja, yang tumbuh sebesar 15,5 persen dan industr i tekstil, barang
kulit dan alas kaki yang tumbuh sebesar 8,0 persen.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, meskipun melambat tetapi masih tumbuh cukup tinggi sebesar 9,6 persen, yang utamanya didorong oleh pertumbuhan Subsektor Perdagangan
Besar dan Eceran, serta Subsektor Hotel, yang tumbuh masing-masing sebesar 10,3 persen dan 7,8 persen.
Dengan memper timbangkan r ealisasi pada tr iwulan I 2011, per tumbuhan ekonomi tahun 2011 di per ki r akan m am pu t um buh sebesar 6,5 per sen yoy, sedi ki t l ebi h ti nggi bil a
dibandingkan dengan angka perkiraan APBN 2011 yang sebesar 6,4 persen.
Konsumsi masyarakat yang dalam APBN 2011 diperkirakan tumbuh sebesar 5,0 persen yoy mengalami penurunan perkir aan menjadi 4,9 persen yoy dalam tahun 2011. Penur unan
ter sebut disebabkan oleh adanya tekanan inflasi yang diperkirakan masih terjadi di tahun 2011 sehingga ber pengar uh pada daya beli masyar akat. Untuk menahan laju penur unan
konsumsi masyar akat, Pemer intah tetap melanjutkan ber bagai kebijakan yang telah dan sedang dilaksanakan antara lain program beras beras untuk rakyat miskin raskin, program
k el uar ga har apan PKH , pel ayanan k esehat an m asyar ak at Yank esm as , bant uan operasional sekolah BOS, dan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM , serta
berbagai subsidi untuk masyarakat miskin.
Konsumsi Pemerintah yang pada tahun 2011 semula diperkirakan tumbuh sebesar 6,6 persen yoy dalam APBN 2011 akan m engal ami kor eksi m enj adi 5,1 per sen yoy. Konsum si
Pemerintah tetap diarahkan untuk mendukung program pendidikan, melanjutkan reformasi birokrasi untuk beberapa kementerian dan lembaga, dan menjaga kesinambungan program
kesejahter aan r akyat. Penyer apan anggar an Pemer intah dihar apkan bisa optimal untuk mendukung pembangunan nasional.
I nvestasi diperkirakan tumbuh sebesar 9,5 persen yoy pada tahun 2011, lebih rendah bila dibandingkan dengan perkir aan semula dalam APBN 2011 yang sebesar 10,2 persen yoy.
M asih cukup tingginya suku bunga kredit perbankan dalam mendorong kinerja dunia usaha m enj adi sal ah sat u f akt or yang i k ut ber pengar uh dal am per t um buhan i nvest asi .
Pembangunan infr astr uktur yang sedang dilaksanakan diharapkan mampu menciptakan iklim investasi semakin kondusif.
6,0
4,6 6,1
6,4 6,5
4,0 4,5
5,0 5,5
6,0 6,5
7,0
2008 2009
2010 2011
APBN 2011
APBN-P
GRAFI K I I .14 PERTU M BU H AN PD B TAH U N AN ,YOY
Sumber : Badan Pusat St at ist ik
Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-14 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Bab I I
Dar i sisi ekster nal, pertumbuhan ekspor tahun 2011 diper kirakan mengalami peningkatan perkiraan dari 8,5 persen yoy dalam APBN 2011 menjadi 14,1 persen yoy. M eningkatnya
per t umbuhan gl obal dan vol ume per dagangan duni a, ser t a kenai kan har ga komodit as internasional ikut mendongkrak kinerja ekspor nasional. Sementara itu, impor juga mengalami
peningkatan yaitu dari 9,5 persen yoy menjadi 17,3 persen yoy di tahun 2011.
Dalam tahun 2011, sektor yang di per ki r akan m enjadi penopang ut ama per ekonomi an I ndonesia adalah Sektor I ndustr i Pengolahan, Sektor Per tanian, dan Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi diperkirakan masih tetap menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi.
U RAI AN
Konsum si 5.2
5.0 Konsum si M asyarakat
5.0 4.9
Konsum si Pem erintah 6.6
5.1 I nvestasi
10.2 9.5
Ekspor 8.5
14.1 I m por
9.5 17.3
Sum ber : Kem enterian Keuangan
T ABEL I I .3 PER T U M BU H AN PD B T AH U N 20 11,
per sen, yoy APBN
APBN -P
Per tanian 4.1
4.0 Per tambangan dan Penggalian
3.5 4.0
I ndust r i Pengolahan 4.5
4.9 List r ik, Gas Air Ber sih
5.7 5.7
Konstr uksi 7.9
6.3 Per dagangan, Hotel Restor an
8.4 8.7
Pengangkut an dan Komunikasi 12.9
13.3 Keuangan, Real Estat Jasa Per usahaan
6.7 6.9
Jasa- jasa 5.9
6.0 Sumber : Kementerian Keuangan
Sekt or APBN
APBN - P PERKI RAAN PERT U M BU H AN PDB SEKT ORAL T AH U N 20 11
per sen T ABEL I I .4
Bab I I Per kembangan Makr o Ekonomi Tahun Anggar an 2011
II-15 Nota Keuangan dan APBN-P 2011
Sektor I ndustri Pengolahan diperkirakan tumbuh 4,9 persen yoy di tahun 2011, lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan awal dalam APBN 2011 yang sebesar 4,5 persen yoy.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya kinerja ekspor nasional untuk memenuhi permintaan dunia akan produk I ndonesia.
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan yang dalam APBN 2011 diperkirakan tumbuh 4,1 persen yoy, mengalami penurunan menjadi 4,0 persen yoy. Faktor gangguan
cuaca yang diperkirakan masih terjadi, akan menyebabkan gangguan pada produksi pertanian di tahun 2011.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang diperkirakan tumbuh 8,4 persen yoy dalam APBN 2011 sedi ki t m engal am i peni ngkat an per t um buhan m enj adi 8,7 per sen yoy.
Sedangkan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi diperkirakan tumbuh 13,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan perkiraan semula sebesar 12,9 persen yoy.