Definisi Strategi Belajar

III. Definisi Strategi Belajar

Satu definisi umum dari strategi dalam kamus adalah suatu “prosedur untuk mencapai tujuan”. Dalam beberapa penelitian dan kajian, strategi mengacu pada suatu prosedur yang dipergunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Dalam definisi yang paling sederhana dan paling jelas, strategi adalah perilaku pemecahan soal yang terorganisasi yang diarahkan pada pencapaian sebuah tujuan. Makna lain strategi meliputi berbagai cara untuk mencapai tujuan, yang meliputi “semua” proses yang dilibatkan dalam pelaksanaan tugas.

Beberapa peneliti membedakan antara strategi tugas yang spesifik dan strategi umum. Menurut Goldman, strategi tugas yang spesifik difokuskan pada operasi kognitif yang diperlukan untuk memecahkan jenis soal tertentu. Strategi ini mengarahkan seseorang tentang apa yang harus dilakukannya dalam menghadapi soal tertentu (Goldman et. al. 1988). Strategi tugas yang spesifik dapat terdiri dari bermacam-macam bentuk dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda.

Menurut Goldman, strategi jenis ini memberikan kerangka kerja umum bagi siswa untuk menghadapi tugas-tugas matematika dan memperoleh informasi tentang kemajuan upaya pemecahannya (Goldman et. al. 1988). Kesimpulannya, terdapat sekurang-kurangnya dua macam cara fundamental untuk mendefinisikan strategi (1) sebagai aktivitas yang direncanakan dan berorientasi pada tujuan, atau (2) sebagai aktivitas yang direncanakan dan berorientasi pada tujuan juga temasuk proses sebelum pemilihan yang menghasilkan keputusan untuk menggunakan prosedur tertentu guna memecahkan soal.

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

Untuk membekali siswa menghadapi UAN diberikan strategi umum dari teori- teori kognitif dan pemrosesan informasi menjadi strategi-strategi belajar khas. Beberapa strategi belajar yang dimaksud adalah strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi.

1. Strategi Mengulang

Strategi ini sangat penting untuk siswa yang berkesulitan belajar matematika, mengingat kesalahan sering terjadi pada kesalahan mengingat. Untuk penyerapan pengetahuan yang lebih kompleks diperlukan strategi mengulang kompleks, yaitu perlu melakukan upaya lebih jauh sekedar mengulang informasi. Menggarisbawahi ide-ide kunci dan membuat catatan pinggir adalah dua strategi mengulang kompleks yang dapat diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka mengingat bahan ajar yang lebih kompleks.

a. Menggarisbawahi Menggarisbawahi membantu siswa belajar lebih banyak dari teks karena beberapa alasan. Pertama, dengan menggarisbawahi siswa dapat menemukan ide-ide kunci (dalam bentuk tulisan), oleh karena itu pengulangan dan penghafalan lebih cepat dan lebih efisien. Kedua, pada saat siswa melakukan pemilihan pada apa yang digarisbawahi tentunya tidak terlepas dari pengetahuan sebelumnya, dan hal ini akan membantu dalam menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah ada.

Kenyataan dilapangan banyak siswa yang tidak memiliki buku matematika dari kelas XI sampai XII, untuk mengatasi hal tersebut umumnya siswa membeli buku rangkuman rumus matematika. Sehingga aktivitas menggarisbawahi tidak begitu tampak pada kondisi ini, mengingat buku rangkuman mengandung ide-ide kunci dalam bentuk tulisan atapun gambar.

b. Membuat Catatan-catatan Pinggir Membuat catatan pinggir dan catatan lain membantu melengkapi garis bawah. Memberi catatan pinggir bertujuan untuk memberikan penjelasan pada kata yang telah digarisbawahi, mengidentifikasi kalimat yeng membingungkan dan siswa menulis catatan-catatan dan komentar-komentar untuk diingat. Strategi ini baik digunakan pada saat siswa membuat catatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah meminta siswa untuk menjadi dua kolom dalam buku catatan, seperti tampak pada gambar:

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

Catatan Catatan pingir Siswa

2. Strategi-strategi Elaborasi

Elaborasi merupakan proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menciptakan gabungan dan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui

a. Pembuatan Catatan Sejumlah besar informasi diberikan kepada siswa melalui presentasi dan demonstrasi guru. Pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasi ini secara singkat dan padat menyimpan informasi untuk ulangan dan dihafal kelak. Bila dilakukan dengan benar, pembuatan catatan juga membantu mengorganisasikan informasi sehingga informasi itu dapat diproses dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada secara lebih efektif.

b. Analogi Analogi adalah pembandingan yang dibuat untuk menunjukan kesamaan antara ciri-ciri pokok suatu benda atau ide-ide, selain itu seluruh cirinya berbeda, seperti translansi dengan perpindahan.

c. Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (PQ4R) Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.

3. Strategi Organisasi

Seperti halnya strategi elaborasi, strategi organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi-strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide atau istilah- istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi sub set yang lebih kecil.

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

Strategi- strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Outlining, mapping, dan mnemonics merupakan strategi organisasi yang umum.

a. Outlining Dalam outlining atau membuat kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. Dalam pembuatan kerangka garis besar tradisional satu-satunya jenis hubungan adalah satu topik kedudukannya lebih rendah terhadap topik lain. Sama dengan strategi lain, siswa jarang sebagai pembuat kerangka yang baik pada awalnya, namun mereka dapat belajar menjadi penulis kerangka yang baik apabila diberikan pengajaran tepat dan latihan yang cukup.

b. Pemetaan Konsep Agar supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin (1985) dalam Dahar (1988:149) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep.

c. Mnemonics

d. Chunking (potongan)

e. Akronim (singkatan)

4. Strategi Metakognitif

Metakognisi berhubungan dengan pengetahuan siswa tentang cara berpikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat. Siswa diminta untuk merencanakan strategi (strategi deiberikan sebagai pengetahuan) yang cocok dengan dirinya, kemudian melakukan managemen diri serta melakukan evaluasi sebagai atas apa yang telah direncanakan dan dilakukan serta dihasilkan.