Analisa Perbedaan Deskripsi Data Penelitian
terbanyak pada usia 61-70 tahun dengan frekuens i 11 orang18,3 dan dijumpai frekuensi yang sama pada kelompok usia 41 -50 tahun dan 81-90 tahun sebanyak 3
orang. Kelompok usia 51 -60 tahun terbanyak yang dijumpai pada adenokarsinoma prostat dengan frekuensi 12 orang20.
Hasil yang didapatkan tidak b erbeda jauh dari penelitian yang di lakukan Khodjojo KZ 1999 bahwa pada pembesaran prostat jinak paling sering
ditemukan pada pria berusia 50 tahun. Dalam penelitiannya yang meneliti 30 sampel pada penderita BPH dijumpai penderita pembesaran prostat jinak pada
kelompok umur antara 51 -86 tahun dengan rata -rata umur 64.7 tahun. Dari penelitian yang dilakukan pada 70 penderita BPH yang dilakukan colok dubur ,
pada pemeriksaan histopatologi ditemukan 33 47.2 BPH, 29 41.4 Prostatic Intra-Epithelial Neoplasia PIN dan 8 11.4 adenokarsinoma prostat.
Gambaran histopatologi berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada kelompok umur 50-59 tahun terbanyak ditemukan BPH 50.0 disusul PIN 37.5 dan
adenokarsinoma prostat 12.5. Kelompok umur 60 -69 tahun terbanyak
ditemukan BPH 52.7 disusul PIN 38.0 dan adenokarsinoma prostat 8.3. Kelompok umur 70-79 tahun terbanyak ditemukan PIN 50.0 disusul BPH
37.5 dan adenokarsinoma prostat 12.5. Kelompok umur 80 tahun ditemukan adenokarsinoma prostat dan PIN sama banyak 50.0 tetapi tidak
ditemukan BPH. Hal yang serupa juga didapati dari penelitian yang dilakukan oleh Rizki
Amalia 2007 kasus BPH banyak ditemukan pada golongan umur 60 -69 tahun 44.2 yaitu sebanyak 23 responden, kemudian pada golongan umur 70 keatas
sebanyak 19 responden 36.5. Jika dilihat dari pengelompokan umur hasil penelitian dengan kasus terbanyak ditemukan pada rentang usia 60 tahun keatas
hampir sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil ini selaras dengan hasil pene litian yang dilakukan sebelumnya
bahwa umur menunjukkan faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya BPH. Selain umur, disebutkan juga adanya faktor -faktor lain terhadap resiko
terjadinya BPH seperti riwayat keluarga, pola makanan berserat dan kebia saan merokok yang telah terbukti setelah dilakukan analisis secara multivariat.