Refleksi Siklus I
D. Refleksi Siklus I
Berdasarkan pengamatan guru sebagai peneliti melalui lembar observasi guru dalam kegiatan pembelajaran peserta didik dengan menggunakan metode kata hubung (link- beberapa word method) dan teman sejawat sebagai kolaborator melalui lembar kemampuan menghafal siswa serta kamampuan guru mengelola pembelajaran dan hasil tes II peserta didik yang telah di uraiakan di atas dapat di jadikan refleksi untuk tindakan selanjutnya yaitu siklus ke dua. Terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk di perbaiki.
1) Kemampuan menghafal siswa
Secara umum kemampuan menghafal siswa sudah menunjukkan kemajuan, namun terdapat beberapa siswa yang belum menunjukkan kemajuan menghafal dengan baik, masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu terdapat beberapa aspek yang harus di perbaiki seperti: membuat kata hubung yang mudah di kenal oleh siswa, membuat gambar-gambar sensori yang lebih jenaka atau melebih-lebihkan sehingga mudah di ingat, membuat cerita yang mudah di cerna dan di buat sangat sederhana, memotivasi siswa bahwa proses Secara umum kemampuan menghafal siswa sudah menunjukkan kemajuan, namun terdapat beberapa siswa yang belum menunjukkan kemajuan menghafal dengan baik, masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu terdapat beberapa aspek yang harus di perbaiki seperti: membuat kata hubung yang mudah di kenal oleh siswa, membuat gambar-gambar sensori yang lebih jenaka atau melebih-lebihkan sehingga mudah di ingat, membuat cerita yang mudah di cerna dan di buat sangat sederhana, memotivasi siswa bahwa proses
2) Kemampuan guru dalam menerapkan metode kata-hubung(link – word method)
Berdasarkan hasil dari pengamatan teman sejawat/kolaborator melalui lembar pengamatan kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kata-hubung link-word method pada umumnya kemampuan guru dalam kegiatan proses belajar-mengajar cukup baik, dengan menggunakan metode kata-hubung ini atau link-word method ini peserta didik mendapat nuansa belajar yang baru, hal ini di karenakan peserta didik belajar dengan hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab.
Dengan menggunakan metode kata-hubung ini, peserta didik belajar untuk meningkatkan hafalannya dengan membangun hubungan-hubungan materi yang sudah di kenalnya lalu di hubungkan dengan materi yang baru di kenalnya dengan bantuan gambar-gambar.guru yang bertindak sebagai peneliti membantu peserta didik untuk membangun link-link yang mereka inginkan.
Sebagai metode yang baru di terapkan di sekolah SMP Kasih Ananda tepatnya di kelas IX, guru sebagai peneliti memberikan penjelasan yang cukup baik kepada siswa agar siswa mengerti bagaimana menerapkan metode ini agar mencapai hasil belajar yang telah di tetapkan, selain itu guru memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa proses manghafal akan lebih mudah jika di Sebagai metode yang baru di terapkan di sekolah SMP Kasih Ananda tepatnya di kelas IX, guru sebagai peneliti memberikan penjelasan yang cukup baik kepada siswa agar siswa mengerti bagaimana menerapkan metode ini agar mencapai hasil belajar yang telah di tetapkan, selain itu guru memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa proses manghafal akan lebih mudah jika di
Ada beberapa catatan yang harus di perhatikan oleh guru yang bertindak sebagai peneliti agar menjadi pertimbangan untuk melakukan siklus selanjutnya hal-hal yang harus di pertimbangkan antaralain:
a. Guru perlu membangkitkan cara berfikir yang kreatif kepada siswa agar siswa dapat membuat kata hubung yang akan di hubungkannya dengan materi yang belum di kenalnya dan siswa mampu membuat gambar – gambar sensorik sebagai bantuan untuk mempermudah mengingat.
b. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa bahwa dengan menggunakan metode belajar kata-hubung akan mempermudah untuk mengingat dan metode ini dapat di terapkan untuk mata pelajaran lain selain IPS.
c. Guru perlu memberikan contoh kepada siswa bagaimana menggunakan dan menerapkan metode kata –hubung ini dengan jelas dan tidak terlalu cepat sehingga siswa dapat memahami dengan baik dan benar sehingga dapat di terapkannya pada mata pelajaran selain pelajaran IPS.
3) Hasil Belajar Peserta Didik
Seperti yang telah di uraikan pada hasil pengamatan tentang hasil belajar tes II, bahwa secara keseluruhan kemampuan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum diadakan tindakan kelas sebesar 100%, namun masih di temukan beberapa kelemahan dan kekurangan yang ada pada siklus I yang perlu di perbaiki, di tingkatkan pada siklus berikutnya.
Kelemahan dan kekurangan meliputi pengelolaan kelas yang kurang kondusif sehingga kelas masih gaduh, peserta didik belum mampu menggunakan sarana dan prasarana dengan baik, pemilihan kata hubung yang kurang tepat, gambar yang di sajikan kurang menarik, dan hasil belajar yangkurang dari keriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk itu penulis menilai perlunya di lakukan penelitian tindakan kelas yang lebih baik dan mendalam pada siklus II.
2) Siklus II
a. Perencanaan
Bersadarkan temuan yang ada pada siklus I di mana masih di jumpai kelemahan dan kekurangan yang meliputi: suasana kelas yang kurang kondusif, peserta didik belum mampu menggunakan sarana prasarana dengan baik, pemilihan kata hubung yang kurang tepat,penyajian gambar yang kurang menarik dan hasil belajar siswa yang belum mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM) unutk itu, peneliti yang merangkap sebagai guru berupaya untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan cara melanjutkan penelitian pada siklus II
Rencana pembelajaran dengan metode kata-hubung (link-word method) paa penelitian tindakan kelas ini dirumuskan berdasarkan pertimbangan seluruh aspek pembelajaaran termasuk informasi dan masukan-masukan positif serta saran yang membangun dari teman sejawat.
Pada prinsipnya perencanaan pelaksanaan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I.Berdasarkan catatan hasil pengamatan pada siklus I, maka perencanaan pada siklus kedua lebih bersifat perbaikan dan Pada prinsipnya perencanaan pelaksanaan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I.Berdasarkan catatan hasil pengamatan pada siklus I, maka perencanaan pada siklus kedua lebih bersifat perbaikan dan
Untuk mengetahui lebih jelas permasalahan yang di jumpai pada siklus I dan tujuan yang akan di laksanakan pada siklus II, eneliti membuat peta konsep rencana tindakan kelas terlebihdahulu, seperti pada siklus I, peta konsep rencana tindakan kelas siklus II dapat di lihat pada tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11: Peta Konsep Rencana Tindakan Kelas Siklus II Keadaan Pada
Rencana
NO
Tujuan Siklus I
Masalah
Tindakan
1 Motifasi belajar
Siswa IPS mulai tumbuh belum muncul,
Kemauan belajar Memberikan
motifasi kepada mempunyai
disiplin masih
siswa agar
keinginan untuk
rendah
meningkatkan
belajar tanpa
belajar
harus di paksa
2 Berani
Siswa berani mengungkapkan
Sering Ide yang
Memberikan
menyampaikan ide dan saran yang sesuai dengan
lontarkan tidak
pengarahan
ide dan saran membangun
kepada siswa
materi yang di
tentang
dengan benar
pelajari
gagasan-
sesuai dengan
gagasan atau
materi pelajaran
ide yang di
yang di hadapi
milikinya agar sesuai dengan materi yang di hadapi
3 Membuat kata-
Siswa mampu hubung
Kata-hubung
Memberikan
yang di buat oleh pengarahan dan membuat kata- siswa terkadang
contoh
hubung sesuai
tidak sesuai
bagaimana
dengan materi
dengan materi
membuat kata- yang di pelajari membuat kata- yang di pelajari
sesuai dengan materi yang di pelajari
4 Membuat gambar- Dalam membuat Mengarahkan Siswa dapat gambar
gambar peserta
siswa agar
membuat
didik sering
dalam membuat gambar-gambar
membuatnya
gambar-gambar yang di
dengan kata –
kebutuhan materi harus sesuai
hubung yang
yang pelajari,
dengan materi , telah di
peserta didik
rapi dan
persiapkan
hanya membuat
menarik
sesuai dengan kemampuannya tanpa meningkatkan kualitas yang ada pada dirinya
5 Sarana dan
Siswa mampu prasarana
Peserta didik
Memberikan
belum mampu
kepada peserta OHP dengan
OHP dengan
didik dalam
benar
benar sehingga
menggunakan
sering terjadi
OHP
kesalahan dalam penampilannya di depan kelas yang berdampak siswa tidak percaya diri atau takut
Sebagai gambaran rencana tindakan kelas pada siklus II dapat di lihat pada tabel 12 di bawah ini:
Tabel 12 : Rencana Tindakan Kelas Siklus II
Siklus II Perencanaan Merencanakan pembelajaran Menentukan Kompetensi Dasar Mengembangkan scenario pembelajaran Menyusun lembar kerja siswa
Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format penilaian Mengembangkan format observasi
pembelajaran Mengembangkan format dokumentasi
penilaian harian Mengembangkan format kemampuan guru
Pelaksanaan Melakukan tindakan sesuai hasil pengamatan siklus I sesuai dengan sekenario pembelajaran dan lembar kegiatan siswa
Pengamatan Melakukan observasi sesuai format yang
di siapkan Melakukan penilaian perilaku harian Menilai hasil tindakan sesuai format yang
di siapkan
Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah di
lakukan Melakukan pertemuan untuk membahas
hasil evaluasi tentang scenario, lembar kegiatan siswa dan lain-lain
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk di gunakan pada
siklus selanjutnya
Agar rencana tindakan siklus II ini dapat di laksanakan dengan baik dan dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I, maka perlu di susun jadwal pelaksanaan tindakan siklus II. Sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan tindakan kelas siklus II dapat dinlihat pada tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Standar Kompetensi No Hari/Tanggal Bahasan dan Jenis Tindakan dan Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan/Sub Pokok
1 jumat,7-10-
SK :Memahami kondisi 20011
Memahami kondisi
perkembangan Negara di dunia
perkembangan Negara di dunia perkembangan Negara di dunia
KD:Mengidentifikasi
contoh Negara maju di
ciri-ciri Negara maju
benua amerika bagian utara
dan Negara
dan tengah
berkembang
Jenis tindakan: Presentasi kelas
Guru memberikan
motivasi pentingnya belajar IPS
Guru memberikan pengertian bagaimana belajar dengan menggunakan metode kata-hubung (link-word method)
Meyiapkan media pembelajaran
Pembagian kelompok
SK : Memahami kondisi 2011
2 Rabu,12-10-
Memahami kondisi kondisi
perkembangan Negara di dunia
perkembangan nagara di dunia
Persebaran Negara-
KD : Mengidentifikasi
negara maju dan Negara
cirri-ciri Negara
berkembang di dunia
berkembang dan
contoh benua Amerika
Negara maju
utara dan tengah
Jenis tindakan: Presentasi kelas
Menggaris bawahi Membuat kata kunci Mengembangkan kata-
hubung Membuat gambar- gambar Siswa mengingat
kembali materi yang di berikan
Pengelompokan siswa
3 Jumat,14- 10-
SK : Memahami kondisi 2011
Tes ke III kemampuan
individu
perkembangan Negara di dunia
KD: Mengidentifikasi cirri-ciri Negara berkembang dan Negara maju di dunia
Dalam pelaksanaan kegiatan tindakan kelas pada siklus II ini, semua perencanaan yang berhubungan dengan rencana pembelajaran, perangkat pembelajaran dan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas berpedoman pada acuan PTK yang ada pada bab III
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran tindakan kelas pada siklus ke dua ini tidak jauh berbeda dengan tindakan kelas pada siklus pertama, di bawah ini di paparkan pelaksanaan pembelajaran siklus II, yaitu:
1) Pertemuan Pertama, jumat, 7-10-2011
Pada pertemuan pertama siklus II, standar kompetensi yang di bahas adalah memahami kondisi perkembangan Negara dunia , kompetensi dasar mengidentifikasi persebaran Negara berkembang dan Negara maju , pokok bahasan persebaran Negara maju dan Negara berkembang di dunia, kegiatan Pada pertemuan pertama siklus II, standar kompetensi yang di bahas adalah memahami kondisi perkembangan Negara dunia , kompetensi dasar mengidentifikasi persebaran Negara berkembang dan Negara maju , pokok bahasan persebaran Negara maju dan Negara berkembang di dunia, kegiatan
Guru yang bertindak sebagai peneliti memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar IPS, bahwa dengan belajar IPS siswa akan mengerti fenomena-fenomena dinamika social, budaya, dan ekonomi yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu dari tempat ke tempat baik dalam skala kelompok masyarakat, local, nasional, regional dan global.
Setelah siswa termotivasi dan memahami pentingnya belajar IPS, selanjutnya guru menjelaskan bagaimana belajar dengan menggunakan metode kata-hubung (link-word method) yaitu dengan empat tahapan, yaitu (1) menghadirkan materi, dengan menggunakan teknik seperti menggarisbawahi, membuat daftar (2) mengembangkan hubungan-hubungan, dan membuat materi menjadi familier, dengan menggunakan teknik-teknik system kata kunci(key word), kata ganti (substitute word), dan kata hubung (link-word) selanjutnya (3)membuat gambar-gambar sensorik, dengan menggunakan teknik-teknik asosiasi konyol dan melebih-lebihkan (4) tahap mengingat kembali dengan melakukan recalling pada materi yang di pelajari. Untuk mempermudah mengetahui tahapan menghafal metode kata-hubung (link-word method) berikut ini di hadirkan tabel ke 14 tentang model pengajaran method kata-hubung (link- wordmethod)
Tabel 14: Model Pengajaran Kata-Hubung (Link-Word Method) No
Tahapan Pelaksanaan
1 Tahapan Pertama, Menggunakan teknik-teknik, seperti menggaris
2 Tahapan Dua, Membuat materi menjadi familier dan Menggembangkan
mengembangkan hubungan-hubungan dengan Hubungan-hubungan
menggunakanteknik-teknik dari system kata kunci, kata ganti, dan kata hubung
3 Tahapan tiga, Menggunakan teknik asosiasi konyol dan melebih- meningkatkan gambar lebihkan. Mengubah gambar (sensori)
4 Tahapan Mengingat kembali materi hingga tuntas di Empat,Mengingat
pelajari
kembali
Selanjutnya guru dan peserta didik mempersiapkan media pembelajaran berupa buku pelajaran, peta dunia, atlas dunia, OHP, transparan, alat tulis, gambar-gambar yang di butuhkan yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 7 siswa, terdapat satu kelompok dengan jumlah siswa 6 orang, hal ini di sebabkan jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 34 siswa.guru yang bertindak sebagai peneliti membagi kemampuan siswa berdasarkan hasil nilai semester ganjil kelas VIII dengan taraf kemampuan tinggi, sedang dan rendah, sehingga dalam satu kelompok terdapat kemampuan tinggi sedang dan rendah. Pada pertemuan ini guru memberikan penjelasan kepada siswa untuk membaca materi pokok Negara maju dan Negara berkembang, menggaris bawahi ,membuat daftar, menentukan kata kunci dari materi yang di ajarkan, selanjutnya guru memerintahkan kepada siswa untuk mengembangkan kata kunci dengan kata hubung yang sudah mereka kenal, dan menghubungkannya dengan materi yang baru, sehingga materi baru menjadi materi yang familier. Untuk mempermudah mengingat materi baru ,di terjemahkan melalui gambar-gambar sensorik yang Selanjutnya guru dan peserta didik mempersiapkan media pembelajaran berupa buku pelajaran, peta dunia, atlas dunia, OHP, transparan, alat tulis, gambar-gambar yang di butuhkan yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 7 siswa, terdapat satu kelompok dengan jumlah siswa 6 orang, hal ini di sebabkan jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 34 siswa.guru yang bertindak sebagai peneliti membagi kemampuan siswa berdasarkan hasil nilai semester ganjil kelas VIII dengan taraf kemampuan tinggi, sedang dan rendah, sehingga dalam satu kelompok terdapat kemampuan tinggi sedang dan rendah. Pada pertemuan ini guru memberikan penjelasan kepada siswa untuk membaca materi pokok Negara maju dan Negara berkembang, menggaris bawahi ,membuat daftar, menentukan kata kunci dari materi yang di ajarkan, selanjutnya guru memerintahkan kepada siswa untuk mengembangkan kata kunci dengan kata hubung yang sudah mereka kenal, dan menghubungkannya dengan materi yang baru, sehingga materi baru menjadi materi yang familier. Untuk mempermudah mengingat materi baru ,di terjemahkan melalui gambar-gambar sensorik yang
Tabel 15 : Link dan Gambar Negara Maju dan Negara Berkembang di Amerika Utara dan Tengah
No Materi
Link
Gambar
Negara di Benua Lihat gambar 5 Amerika Utara
1 Alaska
Alas
Lihat gambarl 15.1
2 Canada
Kasih ananda
Lihat gambar 15.2
3 Amerika Serikat
Amerika Serikat
Lihat gambar 15.3
4 Mexsiko
Lihat gambar 15.4 Negara di benua
Taksi
Lihat gambar 6 Amerika Tengah
1 Panama
Panah
Lihat gambar 15.5
2 Costa rica
Kos nya rica
Lihat gambar 15.6
3 Nicara gua
Nih, cara gua
Lihat gambar 15.7
4 Elsavador
Elsa
Lihat gambar 15.8
5 Honduras
Honda
Lihat gambar 15.9
6 Guatemala
Gua the
Lihat gambar 15.10
7 Belize
Bel
Lihat gambar 15.11
Pada Pertemuan Pertama ini di mulai dengan menyajikan peta kosong Amerika Utara dan Amerika Tengah yang beberapa negaranya telah di beri nomor
(lihat peta 5) ,seorang ketua kelompok mengilustrasikan dengan cara bercerita seperti berikut ini: bayangkan kita mencari Alasan untuk pergi ke kasih ananda ternyata kita pegi ke amerika serikat dengan mengendarai taksi, setelah bercerita demikian, ketua kelompok tadi menunjuk negara Alaska, seraya menunjukkan gambar kartunnya dan berkata:” Kata link untuk negara Alaska adalah alas an”(lihat kartun 15.1) Anggota kelompok kemudian mengucapkan kembali kata link tersebut. Lalu, ketua kelompok menunjuk Negara ke dua dan menunjukkan
g ambar kedua seraya berkata:”alas an pergi ke kasih ananda kata link untuk canada adalah kasih ananda “ (lihat kartun 15.2) Anggota kelompok kemudian mengucapkan kembali kata link tersebut. Kemudian ketua kelompok menunjuk menunjuk Negara ke tiga seraya menunjukkan gambar kartun ke tiga seraya berkata:” Alasan pergi ke kasih ananda ternyata ke Amerika serikat kata link untuk Amerika serikat adalah Amerika serikat” (lihat kartun 15.3) kemudian anggota kelompok mengucapkan kembali kata link tersebut. Selanjutnya ketua kelompok menunjuk gambar ke empat sambil berkata: “ alasan pergi ke kasih
ananda ternyata ke amerika serikat naik taksi kata link untuk meksiko adalah taksi”( lihat kartun 15.4) anggota kelompok kemudian mengucapkan kembali kata
link tersebut. Kemudian ketua kelompok mengulang dari awal Negara-negara yang ada di amerika utara di ikuti oleh anggota kelompok nya.
Gambar 7 : Peta Benua Amerika Utara
Gambar 8 : Kartun link Benua Amerika Utara
Gambar 15.1 : Alaska = Alas kaki
Gambar 15.2 : Canada = Kasih Ananda
Gambar 15.3 : AS = Amerika Serikat Gambar 15.4 : Taxi = Meksiko
Selanjutnya proses belajar mengajar di lanjutkan pada benua amerika tengah, seperti pada pembelajaran yang pertama, guru menyajikan peta kosong benua amerika bagian tengah dengan memberi nomor pada masing-masing Negara (lihat gambar 2). Seorang ketua kelompok mengilustrasikan dengan cara bercerita: “ bayangkan kita membawa panah pergi ke cosnya rica kita bilang nih,
ca ra gua elsa naik Honda untuk melihat gua the”. Setelah bercerita demikian, ketua kelompok tadi menunjuk Negara
panama, Panama, seraya menunjukkan gambar kartunnya, dan berkata: “ kata link untuk panama adalah panah” ( lihat kartun 15.5) Anggota kelompok kemudian
mengucapkan kembali kata link tersebut. Lalu ketua kelompok menunjuk Negara kedua seraya berkata: kita pergi ke costarika katalink untuk kostarika adalah cosnya rica (lihat kartun 15.6) Anggota kelompok mengucapkan lagi kata link tersebut dan Negara-negara seperti yang di tunjukkan oleh ketua mereka. “panama, panah; costarica, cosnya rica” latihan terus berlanjut .Kata link untuk Nicaragua adalah “nih, cara gua” lihat kartun (15.7) sambil menunjuk Negara ke mengucapkan kembali kata link tersebut. Lalu ketua kelompok menunjuk Negara kedua seraya berkata: kita pergi ke costarika katalink untuk kostarika adalah cosnya rica (lihat kartun 15.6) Anggota kelompok mengucapkan lagi kata link tersebut dan Negara-negara seperti yang di tunjukkan oleh ketua mereka. “panama, panah; costarica, cosnya rica” latihan terus berlanjut .Kata link untuk Nicaragua adalah “nih, cara gua” lihat kartun (15.7) sambil menunjuk Negara ke
berkata “kita naik motor Honda kata link untuk hondarous adalah Honda.” (lihat kartun 15.9) selanjutnya ketua kelompok menunjuk Negara ke 6 dengan berkata “ kita pergi ke gua the kata link untuk Guatemala adalah gua the”(lihat kartun
15 .10) kemudian ketua kelompok melanjutkan dengan berkata:” Belize link untuk Belize adalah bel” sambil menunjuk peta no 7 dan memperlihatkan kartun (lihat
kartun 15.11) . Anggota kelompok mengikuti dan berkata:” belize,bel” anggota kelompok mengulang kembali 7 Negara-negara beserta link-link yang telah di ucapkan oleh ketua mereka.
Gambar 9 : Peta benua Amerika bagian Tengah
Gambar 10 : Link Benua Amerika Bagian Tengah
Gambar 15.5 : Panama = Panah Gambar 15.6 : Kos nya Rica = Costa Rica
Nih, Cara
Gua!
Gambar 15.7 : Nih, cara gua = Nicaragua Gambar 15.8 : Elsa = Elsavador
Gambar 15.11 : Bel = Belize
Pada pertemuan pertama siklus II ini, peserta didik sangat antusias mengikuti proses belajar mengajar. Peserta didik mulai belajar membangun link dan gambar-gambar sesuai dengan materi yang di ajarkan. Guru lebih menekankan pada materi yang belum di kuasai peserta didik sambil mengawasi dan mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung guna melihat kekurangan dan kelemahan yang terjadi sehingga kekurangan dan kelemahannya.
2) Pertemuan Kedua, Rabu, 12-10-2011
Pada pertemuan ke dua siklus II pokok materi yang bahas adalah persebaran Negara maju dan Negara berkembang di dunia, guru mengambil contoh persebaran Negara maju dan berkembang di benua Amerika, kegiatan awal pada pertemuan ini adalah peserta didik mempersiapkan media pembelajaran berupa buku pelajaran, alat tulis, globe/peta/atlas, gambar-gambar sensorik, OHP, transparasi, dan mempersiapkan kata- hubung. Guru menjelaskan kembali proses pembelajaran menggunakan metode kata-hubung (link-word method) pada materi pokok yang telah di tentukan sesuai dengan silabus yang telah di tetapkan. Guru
memerintahkan kepada siswa agar duduk dengan kelompoknya sesuai dengan pertemuan pertama, selanjutnya Peserta didik mengidentifikasi Negara-negara yang masuk dalam daftar Negara maju dan Negara berkembang yang terdapat pada Benua Amerika pada atlas yang telah di persiapkan, sedangkan guru menyajikan peta kosong Benua Amerika, beberapa negaranya telah di beri nomor yang menunjukkan persebaran Negara maju dan Negara berkembang di benua Amerika. Pada pertemuan pertama siklus ke II telah di bahas persebaran Negara di benua amerika bagian utara dan tengah maka pada pertemuan ke dua ini guru membahas persebaran Negara di Benua Amerika bagian selatan dengan link dan gambar seperti pada tabel 16 persebaran Negara di benua Amerika bagian tengah
Tabel 16 : Persebaran Negara di benua Amerika bagian selatan
No Materi
Lihat kartun 16.1
2 Chili
Chili
Lihat kartun 16.2
3 Argentina
Antena
Lihat kartun 16.3
4 Uruguay
Urugan
Lihat kartun 16.4
5 Paraguay
Paralon
Lihat kartun 16.5
6 Bolivia
Bali
Lihat kartun 16.6
7 Brazilia
Ber AC
Lihat kartun 16.7
8 Guyana
Yana
Lihat kartun 16.8
9 Suriname
Sirine
Lihat kartun 16.9
10 Venezuella
Pen jel
Lihat kartun 1610
11 Colombia
Kalam
Lihat kartun 16.11
12 Ekuador
Eskalator
Lihat kartun 16.12
Pada pertemuan ini guru menyajikan peta kosong Benua Amerika Selatan yang beberapa Negara nya telah di beri nomor, (lihat gambar peta 9). Seorang
ketua kelompok mengilustrasikan dengan bercerita:” Bayangkan peluru chili kena antena nyenggol urugan masuk ke paralon, bali, ber AC, Bu Yana pencet sirine pakai pen jel dan kalam lalu naik es calator”
Setelah bercerita demikian ketua kelompok menunjuk Negara nomor 1 Peru seraya menunjukkan gambar kartunnya dan berkata:” kata link untuk Peru
adalah peluru ” (lihat kartun 16.1). Anggota kelompok mengikutinya kemudian mengucapkan kata link tersebut.lalu ketua kelompok menunjuk Negara ke 2 dan berkata:” chili link untuk chili adalah chili” semua anggota kelompok mengikuti
kemudian mengucapkan kata link (lihat kartun 16.2).selanjutnya ketua kelompok menunjukkan Negara ke 3 Argentina sambil berkata: “Argentina link untuk
Argentina adalah Antena”(lihat kartun 16.3) kemudian anggota kelompok mengikutinya dan berkata” Antena, Argentina. Selanjutnya ketua kelompok menunjuk Negara ke 4 se raya menunjukkan gambar sambil berkata:” antenna nyenggal urugan Uruguai link untuk Uruguai adalah Urugan”( lihat kartun 16.4 ) anggota kelompok mengikuti sambil mengucapkan linknya. Ketua kelompok melanjutkan dengan menunjuk peta pada nomor 5 sambil menunjukkan kartunnya dan berkata:”Paraguai link untuk paraguai adalah paralon (lihat gambar 16.5) “Anggota kelompok mengucapkan kembali link nya secara bersamaan. Ketua kelompok menunjuk angka 6 sambil menunjukkan kartunnya dan berkata:”Bolivia link untuk Boli via adalah Bali, pergi ke bali” (lihat kartun 16.6) semua anggota kelompok mengikuti dan mengucapkan link tersebut. Kemudian ketua kelompok Argentina adalah Antena”(lihat kartun 16.3) kemudian anggota kelompok mengikutinya dan berkata” Antena, Argentina. Selanjutnya ketua kelompok menunjuk Negara ke 4 se raya menunjukkan gambar sambil berkata:” antenna nyenggal urugan Uruguai link untuk Uruguai adalah Urugan”( lihat kartun 16.4 ) anggota kelompok mengikuti sambil mengucapkan linknya. Ketua kelompok melanjutkan dengan menunjuk peta pada nomor 5 sambil menunjukkan kartunnya dan berkata:”Paraguai link untuk paraguai adalah paralon (lihat gambar 16.5) “Anggota kelompok mengucapkan kembali link nya secara bersamaan. Ketua kelompok menunjuk angka 6 sambil menunjukkan kartunnya dan berkata:”Bolivia link untuk Boli via adalah Bali, pergi ke bali” (lihat kartun 16.6) semua anggota kelompok mengikuti dan mengucapkan link tersebut. Kemudian ketua kelompok
16.7) anggota kelompok mengucapkan kembali Negara beserta linknya. Ketua kelompok menunjuk angka 8 pada peta sambil menunjukkan kartunnya Guyana, dan berkata “kata link Guyana adalah Pok Yana “ (lihat kartun
16.8) anggota kelompok kembali mengucapkan Negara beserta kata linknya. Sekarang ketua kelompok menunjuk angka 9 pada peta, Suriname ,seraya
menunjukkan gambar kartunnya ketua kelompok berkata:” Pok Yana mencet suriname link untuk suriname adalah sirine (lihat kartun 16.9), kemudian anggota mengucapkan kembali Negara dan kata linknya. Ketua kelompok melanjutkan kembali dengan menunjuk angka 10, Venezuella,sambil menunjukkan kartun dan
berkata: “ pok Yana mencet sirine menggunakan penjel, link untuk venezuella adalah pen jel ” (lihat kartun 16.10) anggota kelompok mengikuti dan
mengucapkan kembali Negara dan link yang telah di ucapkan oleh ketua kelompok. Selanjutnya ketua kelompok melanjutkan dengan menunjuk angka 11 pada peta, Colombia sambil menunjukkan kartunnya ( lihat gambar 16.11) dan
berkata :” mencet sirine pakai pen jel dan kalam link untuk Colombia adalah kalam” anggota kelompok mengikuti dan mengucapkan kembali Negara-negara beserta linknya. Kemudia ketua kelompok menunjuk peta pada angka 12 seraya
b erkata “ Ekuador link untuk ekuador adalah escalator “(lihat gambar 16.12) anggota kelompok mengkuti dan mengucapkan escalator, Ekuador. Selanjutnya ketua kelompok dan anggotanya mengulang kembali nama-nama Negara beserta b erkata “ Ekuador link untuk ekuador adalah escalator “(lihat gambar 16.12) anggota kelompok mengkuti dan mengucapkan escalator, Ekuador. Selanjutnya ketua kelompok dan anggotanya mengulang kembali nama-nama Negara beserta
Guru sebagai peneliti dan teman sejawat mengamati berjalannya proses belajar mengajar dengan melakukan penilaian sesuai dengan instrument yang telah di sediakan. Hal ini di lakukan untuk mencari kelemahan agar dapat di perbarui pada penelitian selanjutnya.
Gambar 11 : Peta Benua Amerika Selatan
Gambar 12: Link Benua Amerika Selatan
Gambar 16.1 : Peluru = Peru Gambar 16.2 : Chili = Chili
Gambar 16.3 : Antena = Argentina Gambar 16.4 : Urugan = Uruguay
Gambar 16.7 : Ber AC = Brazilia
Gambar 16.8 :Bu Yana = Guyana
Gambar 16.9 : Sirine = Suriname Gambar 16.10 : Pen jel = Venezuela
4) Pertemuan ke tiga jumat,14-10-2011
Setelah melaksanakan pertemuan selama dua kali pertemuan langkah selanjutnya adalah melakukan tes individu dengan melakukan tes tulis dan menunjukkan Negara-negara pada peta kosong yang telah di sediakan. Para siswa di berikan motivasi agar tidak bekerjasama dengan siswa lainnya atau mencotek buku pelajaran, catatan atau peta. Sehingga terjadi kejujuran atas hasil tes yang akan di dapat masing-masing siswa.
Tes yang akan di berikan berupa tes tulis yang terdiri dari 25 soal esay dengan menyebutkan dan menunjukkan Negara pada peta kosong yang telah di sediakan. Soal yang di berikan sesuai dengan soal pre tes dan tes II pada siklus I hal ini di lakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode kata-hubung atau (link-word method) dan di jadikan pertimbangan apakah diperlukan tindakan selanjutnya atau cukup sampai siklus II saja.
c. Observasi atau Pengamatan
Pada tahapan observasi atau pengamatan guru sebagai peneliti menggunakan 3 instrumen, yang di jadikan sebagai alat observasi adalah : (1) pengamatan langsung oleh guru (peneliti) (2) pedoman observasi interaksi belajar siswa yang di lakukan oleh teman sejawat yaitu Dra.Hj. Miratul Fuad (3) Hasil belajar tes III.
1) Observasi guru
Berdasarkan catatan lapangan yang di lakukan oleh peneliti melalui lembar observasi guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode belajar kata-hubung(link-word method)
a) Penampilan, secara umum penampilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan metode kata hubung (link-word method) cukup baik, peserta didik mulai terbiasa untuk berbicara dan mengemukakan pendapat, rasa takut, malu tidak muncul lagi dan peserta didik sudah mampu menggunakan OHP dengan benar.
b) Interaksi antara siswa, setiap peserta didik mempunyai peran sendiri- sendiri, pada siklus ke dua ini peran peserta didik cukup bagus dalam memainkan perannya, jika terdapat kesalahan yang di lakukan oleh temannya peserta didik tidak menertawakannya tetapi memancingnya dengan kata hubung yang telah di persiapkan.
c) Kemampuan memotivasi anggota kelompok, kemampuan memotivasi anggota kelompok cukup bagus, hal ini di karenakan ketua kelompok selalu memberikan motivasi yang positif kepada anggotanya.
d) Kemampuan membangun link, kemampuan membangun link cukup bagus, peserta didik mencari kata hubung yang sesuai dengan nama-nama Negara yang akan mereka hafal.
e) Kemampuan menyampaikan cerita, pada siklus ke dua ini kemampuan menyampaikan cerita cukup beragam dan tidak keluar dari link-link yang telah di persiapkan, ketua kelompok tidak lagi malu dan takut ketika harus tampil di depan kelas hal ini membawa dampak positif bagi anggotanya, e) Kemampuan menyampaikan cerita, pada siklus ke dua ini kemampuan menyampaikan cerita cukup beragam dan tidak keluar dari link-link yang telah di persiapkan, ketua kelompok tidak lagi malu dan takut ketika harus tampil di depan kelas hal ini membawa dampak positif bagi anggotanya,
f) Kemampuan menyampaikan link,pada siklus kedua ini kemampuan menyampaikan link atau kata hubung cukup bagus, peserta didik mempunyai rasa percaya diri yang tinggi untuk menyampaikan kata- hubung yang telah di sesuaikannya dengan materi yang di pelajari
g) Kemampuan menerima link, siklus ke dua ini kemampuan menerima link cukup bagus, peserta didik selalu mengulang-ulang kata hubung yang telah mereka terima sampai mereka benar-benar menguasai.
h) Kemampuan menghafal Negara –Negara, pada siklus ke dua ini pada umumnya kemampuan menghafal Negara cukup bagus walaupun masih terdapat beberapa peserta didik salah dalam menyebutkan nama-nama Negara yang terdapat pada benua Amerika selatan
i) Kemampuan menghafal lokasi Negara, pada siklus ke dua ini kemampuan menghafal lokasi Negara cukup bagus peserta didik telah mampu menghafal nama Negara beserta lokasinya dengan tepat.
2) Observasi teman sejawat
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan teman sejawat/kolaborator pada proses pembelajaran IPS dengan metode mengajar metode kata-hubung (link- word method) melalui lembar observasi kemampuan menghafal siswa di temukan beberapa poin penting di antaranya adalah: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan teman sejawat/kolaborator pada proses pembelajaran IPS dengan metode mengajar metode kata-hubung (link- word method) melalui lembar observasi kemampuan menghafal siswa di temukan beberapa poin penting di antaranya adalah:
b) Kerjasama dalam kelompok,kerjasama dengan kelompok umumnya baik peserta didik saling bekerjasama sesuai dengan perannya masing- masing
c) Tindakan siswa ketika ada salah satu anggota kelompok yang tidak aktif, peserta didik sangat perhatian dan mengajak temannya untuk memberikan sumbangan kata-hubung yang sesuai dengan materi yang sedang di pelajari
d) Komunikasi antara peserta didik umumnya baik, mereka saling memberikan tanggapan dan argumen yang sesuai dengan materi yang di pelajari.
e) Kemampuan siswa dalam mempengaruhi anggota kelompok sangat bagus sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif
f) Kemampuan siswa mengendalikan emosi antar kelompok cukup maksimal sehingga suasana kelas tidak gaduh dan tercipta kondisi kelas yang nyaman.
g) Kemampuan menyampaikan wacana/kata hubung dengan materi yang di pelajari umumnya sudah baik, rasa takut dan gugup dapat di hilangkan oleh peserta didik g) Kemampuan menyampaikan wacana/kata hubung dengan materi yang di pelajari umumnya sudah baik, rasa takut dan gugup dapat di hilangkan oleh peserta didik
i) Kemampuan menghubungkan link dengan materi cukup baik sehingga terdapat kemudahan peserta didik untuk menghafal nama-nama negara j) Kemampuan menghafal Negara-negara cukup baik, peserta didik telah mampu mengubungkan kata-hubung yang sudah mereka kenal untuk di hubungkan dengan materi yang belum di kenalnya.
k) Kemampuan menghafal lokasi Negara-negara dalam peta kosong cukup baik , peserta didik mampu menghafal lokasi beserta nama- nama negaranya
l) Kemampuan guru dalam penerapan metode kata- hubung(link- word method) cukup baik, tidak terlalu cepat sehingga penjelasan yang di sampaikannya dapat di engerti oleh peserta didik
m) Komunikasi guru dengan peserta didik cukup baik, guru memotifasi siswa sehingga siswa mempunyai semangat untuk belajar n) Reaksi guru ketika melihat siswa tidak aktif mengikuti pembelajaran mengingatkan dan memberikan motivasi o) Suasana dan interaksi siswa saat guru melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar cukup tenang dan terkonsentrasi.
3) Hasil Belajar Siklus II ( tes III )
Berdasarkan hasil belajar siklus II ( test III ) Di peroleh data sebagai berikut : penguasaan materi pada siklus ini mengalamai peningkatan. Hasil rerata Berdasarkan hasil belajar siklus II ( test III ) Di peroleh data sebagai berikut : penguasaan materi pada siklus ini mengalamai peningkatan. Hasil rerata
Tabel 17 : Perbandingan nilai tes II dan hasil belajar test III No
1 Skor nilai
Mengalami peningkatan
2 Rata-Rata
96 97 sebesar 2 %
3 Nilai maksimal
4 Nilai minimal
d. Refleksi Siklus II
1) Kemampuan Menghafal Siswa
Pada siklus II ini terdapat kemajuan yang di tunjukkan oleh peserta didik dalam menghafal materi yang di ajarkan, peserta didik mulai mampu membuat kata hubung yang familier untuk di hubungkan dengan materi yang baru di kenalnya, selain itu peserta didik telah mampu membuat gambar-gambar jenaka sebagai bantuan untuk menghafal materi yang baru di terimanya, sehingga memudahkan untuk mengingat materi yang di pelajari,kemampuan peserta didik dalam mengolah kata-hubung menjadi Pada siklus II ini terdapat kemajuan yang di tunjukkan oleh peserta didik dalam menghafal materi yang di ajarkan, peserta didik mulai mampu membuat kata hubung yang familier untuk di hubungkan dengan materi yang baru di kenalnya, selain itu peserta didik telah mampu membuat gambar-gambar jenaka sebagai bantuan untuk menghafal materi yang baru di terimanya, sehingga memudahkan untuk mengingat materi yang di pelajari,kemampuan peserta didik dalam mengolah kata-hubung menjadi
Pada siklus II ini, peserta didik saling memberikan motifasi agar aktif dalam menghafal sehingga tampak terlihat interaksi peserta didik yang positif, mereka saling memberikan ide, kritik dan saran yang membangun sehingga suasana kelas tampak aktif,efektif dan menyenangkan.
2) Kemampuan guru dalam menerapkan metode kata-hubung(link – word method)
Berdasarkan hasil dari pengamatan teman sejawat/kolaborator melalui lembar pengamatan kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kata-hubung link-word method pada umumnya kemampuan guru dalam kegiatan proses belajar-mengajar cukup baik, dengan menggunakan metode kata-hubung atau link-word method, peserta didik mendapat nuansa belajar yang baru, hal ini di karenakan selama ini peserta didik belajar dengan hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab.
Dengan menggunakan metode kata-hubung ini, peserta didik belajar untuk meningkatkan hafalannya dengan membangun hubungan-hubungan materi yang sudah di kenalnya lalu di hubungkan dengan materi yang baru di kenalnya dengan bantuan gambar-gambar.guru yang bertindak sebagai peneliti membantu peserta didik untuk membangun link-link yang mereka inginkan.
Sebagai metode yang baru di terapkan di sekolah SMP Kasih Ananda tepatnya di kelas IX, guru sebagai peneliti memberikan penjelasan yang cukup Sebagai metode yang baru di terapkan di sekolah SMP Kasih Ananda tepatnya di kelas IX, guru sebagai peneliti memberikan penjelasan yang cukup
Perbaikan yang telah di lakukan selama siklus dua adalah:
a. Guru telah dapat membangkitkan cara berfikir yang kreatif kepada siswa agar siswa dapat membuat kata hubung yang akan di hubungkannya dengan materi yang belum di kenalnya dan siswa mampu membuat gambar –gambar sensorik sebagai bantuan untuk mempermudah mengingat.
b. Guru selalu memberikan motivasi kepada siswa bahwa dengan menggunakan metode belajar kata-hubung akan mempermudah untuk mengingat dan metode ini dapat di terapkan untuk mata pelajaran lain selain IPS.
c. Guru selalu memberikan contoh kepada siswa bagaimana menggunakan dan menerapkan metode kata –hubung ini dengan jelas, tidak terlalu cepat sehingga siswa dapat memahami dengan baik dan benar yang pada ahirnya dapat di terapkannya pada mata pelajaran selain pelajaran IPS. Dari hasil pengamatan teman sejawat secara umum dapat di gambarkan
bahwa guru telah mampu mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, sehingga terdapat peningkatan menghafal peserta didik khususnya siswa SMP Kasih Ananda kelas IX.
3) Hasil Kuesioner Siswa
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil lembar kuisioner pendapat siswa mengenai metode belajar kata-hubung (link- word method) dengan cara mengelompokkan responden dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang lebih mudah dengan menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 1 orang siswa yang menyatakan titak tahu, den terdapat 3 orang siswa yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini sebagian besar siswa menyatakan menyukai metode kata-hubung link-word method
2. Terdapat 32 siswa atau 94% siswadari 34 siswa yang menyatakan bahwa belajar menggunakan kata-hubung link-word method membuat belajar menjadi menyenangkan sedangkan terdapat 2 orang siswa aatau 6% dari
34 siswa yang menyatakan tidak siswa setuju, dari data ini menunjukkan bahwa methode kata-hubung dapat membuat belajar siswa lebih menyenangkan.
3. Terdapat 30 siswa atau 88% dari 34 siswa yang menyatakan semangat belajar menjadi besar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method sedangkan yang menjawab tidak tahu sebesar 1 orang siswa atau sebesar 3% sedangkan terdapat 2orang siswa atau sekitar 6% yang menjawab tidak tahu hal ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan metode link-word method dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
4. Terdapat 32 siswa atau 94 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat membuat belajar lebih focus dan terdapat 2 siswa atau 6% siswa yang menyatakan tidak setuju hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar menggunakan metode kata hubung dapat membuat peserta didik belajar lebih terfokus.
5. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat membuat belajar lebih mudah memahami materi pelajaran yang di berikan guru. hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar menggunakan metode kata hubung dapat membuat peserta didik belajar lebih mudah memahami materi yang di ajarkan.
6. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat membuat aktif dalam belajar hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar menggunakan metode kata hubung dapat membuat peserta didik belajar lebih aktif dalam belajar.
7. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih mandiri dalam belajar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 2 orang siswa atau 6% yang menyatakan titak tahu, den terdapat 2 orang siswa atau 6 % yang menyatakan tidak setuju.
Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode ini dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar
8. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih percaya diri dalam belajar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 3 orang siswa atau 9% yang menyatakan titak tahu, den terdapat 2 orang siswa atau 6 % yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam belajar.
9. Terdapat 32 orang siswa atau 94% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih kreatif dalam belajar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat orang siswa atau 6% yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung link-word method ini dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar.
10. Terdapat 33 orang siswa atau 97% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih kreatif dalam belajar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 1 orang siswa atau 3% yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung 10. Terdapat 33 orang siswa atau 97% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih kreatif dalam belajar jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 1 orang siswa atau 3% yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung
11. Terdapat 32 orang siswa atau 94% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa lebih mudah menghafal materi pelajaran yang di berikan guru jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 2 orang siswa atau 6% yang menyatakan tidak tahu. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung link-word method ini dapat meningkatkan pemahaman materi belajar siswa.
12. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa dapat menyampaikan ide kritik dan saran jika menggunakan metode kata- hubung link-word method. Sementara terdapat 2 orang siswa atau 6% yang menyatakan tidak tahu dan 2 orang siswa atau 6% siswa yang menyatakan tidak setuju. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung link-word method ini dapat menyampaikan ide, saran dan kritik.
13. Terdapat 33 orang siswa atau 97% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa tidak jenuh jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara 13. Terdapat 33 orang siswa atau 97% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa tidak jenuh jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara
14. Terdapat 25 siswa atau 73% dari 34 siswa yang menyatakan metode kata-hubung link-word method dapat di terapkan pada mata pelajaran lain.sedangkan yang menjawab tidak tahu sebesar 6 orang siswa atau sebesar 18% sedangkan terdapat 3 orang siswa atau sekitar 9% yang menjawab tidak tahu hal ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan metode link-word method dapat di terapkan pada mata pelajaran lain.
15. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat guru lebih aktif dalam mengajar siswa .jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 2 orang siswa atau 6% yang menyatakan tidak tahu.sedangkan terdapat 2 orang siswa atau 6% siswa Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung link-word method ini dapat membuat guru lebih aktif dalam mengajar siswa.
16. Terdapat 28 orang siswa atau 82% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa setiap mata pelajaran, selain pelajaran IPS dapat di terapkan dengan menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 5 orang siswa atau 15% yang menyatakan tidak tahu.sedangkan terdapat 1 orang siswa atau 3% siswa Dengan data 16. Terdapat 28 orang siswa atau 82% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa setiap mata pelajaran, selain pelajaran IPS dapat di terapkan dengan menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 5 orang siswa atau 15% yang menyatakan tidak tahu.sedangkan terdapat 1 orang siswa atau 3% siswa Dengan data
17. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat membuat suasana kelas lebih aktif dalam belajar hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar menggunakan metode kata hubung dapat membuat suasana kelas lebih aktif.
18. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat meningkatkan hasil belajar siswa data ini menunjukkan bahwa dengan belajar menggunakan metode kata hubung dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
19. Terdapat 30 orang siswa atau 88% dari 34 orang siswa memberikan pendapat setuju bahwa materi pelajaran IPS dengan kompetensi dasar persebaran negara maju dan berkembang membuat siswa menjadi penghafal yang aktif, jika menggunakan metode kata-hubung link-word method. Sementara terdapat 14 orang siswa atau 12% yang menyatakan tidak tahu. Dengan data ini dapat di simpulkan bahwa dengan metode kata-hubung link-word method ini dapat membuat siswa menjadi penghafal yang aktif.
20. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat meningkatkan hasil belajar siswa, selain pelajaran IPS, data ini menunjukkan bahwa dengan 20. Terdapat 34 siswa atau 100 % dari 34 siswa yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode kata-hubung dapat meningkatkan hasil belajar siswa, selain pelajaran IPS, data ini menunjukkan bahwa dengan
Berdasarkan hasil kuisioner pendapat siswa mngenai pembelajaran dengan menggunakan kata-hubung (link-word method) mendapat tanggapan yang positif dari mayoritas siswa untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 18: Hasil kuisioner pendapat siswa mengenai metode kata-hubung.