Manisfestasi Perilaku Belajar
1. Manisfestasi Perilaku Belajar
Hasil belajar mengandung arti terdapat perubahan pada diri pelajar. Setiap proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada setiap siswa tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto,2009:34) sementara Sujdana mendefinisikan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman (Sudjana,2009:22). Sedangkan menurut pendapat (Suparta,2008:44) berpendapat hasil belajar pada umumnya termanisfestasikan dalam hal-hal berikut : a) kebiasaan, b) keterampilan, c) pengamatan, d) berfikir asosiatif, e) berfikir rasional dan kritis, f) sikap, g)inhisbi, h)apresiasi, i) tingkah laku afektif.
a) Kebiasaan Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah di kuasai, bersifat persistent (tahan uji), seragam, dan hampir-hampir otomatis sedangkan pelaku hampir tidak menyadarinya, untuk itu orang yang telah melakukan kebiasaan masih dapat memusatkan pikirannya terhadap persoalan lain. Terdapat dua jalan yang membentuk kebiasaan, yaitu : pertama kebiasaan terbentuk dari suatu a) Kebiasaan Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah di kuasai, bersifat persistent (tahan uji), seragam, dan hampir-hampir otomatis sedangkan pelaku hampir tidak menyadarinya, untuk itu orang yang telah melakukan kebiasaan masih dapat memusatkan pikirannya terhadap persoalan lain. Terdapat dua jalan yang membentuk kebiasaan, yaitu : pertama kebiasaan terbentuk dari suatu
Kebiasaan terbentuk sejak usia muda. Sejalan dengan bertambahnya usia anak sebagian kebiasaan itu bisa berubah atau hilang.
b) Keterampilan Ketrampilan adalah setiap perbuatan yang menuntut keahlian, keterampilan berbeda dengan kebiasaan, perbedaan tersebut terdapat pada hal-hal berikut : kebiasaan muncul secara otomatis sedangkan keterampian membutuhkan kesadaran tingkat tinggi serta minat dan kemampuan, kebiasaan bersifat uniform (seragam) sementara keterampilan dapat berubah dari waktu ke waktu, keterampilan dituntut untuk ulangan atau latihan terus menerus untuk meningkatkan kualitas sedangkan kebiasaan tidak demikian.
c) Pengamatan Salah satu manifestasi belajar yang pertama-tama timbul pada anak adalah penyesuaian pengamatan. Proses ini dimulai dengan membedakan obyek yang satu dengan obyek yang lain. bentuk pengamatan yang paling sederhana adalah mengamati pekerjaan pelajar sehari-hari di sekolah, ketika belajar membaca anak mulai mengamati, membedakan kata-kata, atau huruf. pengamatan yang lebih tinggi berkenaan dengan hubungan logis. Dimana anak mulai memecahkan c) Pengamatan Salah satu manifestasi belajar yang pertama-tama timbul pada anak adalah penyesuaian pengamatan. Proses ini dimulai dengan membedakan obyek yang satu dengan obyek yang lain. bentuk pengamatan yang paling sederhana adalah mengamati pekerjaan pelajar sehari-hari di sekolah, ketika belajar membaca anak mulai mengamati, membedakan kata-kata, atau huruf. pengamatan yang lebih tinggi berkenaan dengan hubungan logis. Dimana anak mulai memecahkan
d) Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat Manisfestasi belajar dapat terlihat pada terbentuknya cara berfikir asosiatif dan daya ingat. Berfikir asosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang lainnya. Berfikir asosiatif ini merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons.kemampuan pelajar untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar di pengaruhi oleh tingkat atau pengetahuan yang di peroleh dari hasil belajar.
Terdapat dua macam asosiasi, yaitu:
1) Asosiasi buatan (arbitrary). Asosiasi ini terjadi apabila obyek yang di ingat tidak mempunyai hubungan kausal.misalnya, dalam bahasa bila di sebut nama shinta seseorang akan teringat dengan rama.
2) Asosiasi logis menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat. Umpamanya, malaria dan nyamuk, atau hutan gundul dengan banjir. Mempelajari asosiasi-asosiasi semacam ini terdapat dalam segala bentuk belajar tingkat tinggi.
Daya ingat pun merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berfikir asosiatif. Pelajar yang telah mengalami proses belajar akan di tandai dengan bertambahnya simpanan materi (pengetahuan dan pengertian) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan menghubungkan materi tersebut Daya ingat pun merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berfikir asosiatif. Pelajar yang telah mengalami proses belajar akan di tandai dengan bertambahnya simpanan materi (pengetahuan dan pengertian) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan menghubungkan materi tersebut
e) Berfikir Rasional dan Kritis Belajar dimanisfestasikan dalam berfikir rasional. dengan berfikir rasional pelajar berusaha memperoleh jawaban terhadap pertanyaan bagaimana (how), dan mengapa (why) hasil perbuatan belajar semacam ini menunjukkan adanya didikan, sikap rasional, pengertian intelektual, dan pengetahuan fungsional.
f) Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu. sikap terhadap suatu nilai dalam aspek kultural merupakan hasil belajar tingkat tinggi, sikap terhadap suatu nilai dapat berupa suatu cara berfikir terhadap atau cara menghargai seseorang, suatu persoalan, suatu lembaga atau situasi yang selalu di ikuti, setiap kali timbul ancaman terhadap nilai-nilai tertentu.
g) Inhibisi Inhisbi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung.Hendaknya pelajar memiliki kesanggupan untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lain yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya.inhisbi menimbulkan rasa hormat dan harga diri.
h) Apresiasi Apresiasi merupakan suatu pertimbangan mengenai arti penting atau nilai sesuatu. dalam penerapannya apresiasi sering di artikan sebagai penghargaan atau h) Apresiasi Apresiasi merupakan suatu pertimbangan mengenai arti penting atau nilai sesuatu. dalam penerapannya apresiasi sering di artikan sebagai penghargaan atau
i) Tingkah laku afektif Belajar di manisfestasikan dalam tingkah laku afektif yaitu : tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti rasa sedih, marah, kecewa, benci dan sebagainya.
Perbuatan belajar mengandung arti terdapat perubahan dalam diri si pelajar perubahan-perubahan yang terjadi pada diri pelajar hendaknya terdapat perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti atau dari tidak tahu menjadi tahu, sehingga menjadikan setiap perubahan kearah yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang hendak di capai.