Sifat sombong dan angkuhnya ini tidak terlepas dari kekutan atau ilmu yang dimilki Datok Pao, sehingga penduduk sekitar tidak ingin berurusan dengan
Datok Pao. Kekuatan datok pao terdapat pada kaca mata hitam nya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan cerita berikut :
“Datok Pao belum pernah terkalahkan dalam perkelahiannya, konon kekuatan terletak pada kaca mata hitam yang selalu dikenakannya, bila ia
menggunakan kaca mata itu, dia akan menjadi sakti mendera guna, tidak dapat ditembus oleh senjata apapun”.
4.2.3 Kasih Sayang Dalam cerita Keramat Kuda ini, kasih sayang yang diberikan oleh Ramli
kepada Kuda Putih begitu tampak jelas. Kasih sayangnya terlihat dari bagaimana Ramli merawat Kuda Putih tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kutipan cerita
berikut: “Ramli sangat sayang pada Siputih panggilan kuda putih, setiap pagi ia
menggosok-gosok dan mengelus-elus Siputih dan mengajaknya berbicara seperti manusia. Sepertinya Siputih mengerti semua perkataan Ramli, kuda
itu tersenyum dan menggoyang- goyangkan kepalanya penuh menja mendengar ucapan Ramli. Sebagai tanda sayang dan cintanya kepada
Ramli putih selalu menjilat-jilat wajah Ramli”.
Kasih sayang itu juga diperlihatkan oleh Kuda Putih kepada Ramli ketika Ramli sedang sakit. Hal ini dapat dilihat pada kutipan cerita berikut :
“Putih tau bahwa Ramli sedang sakit, dengan kasih naluri binatangnya, dijilatnya kening dan seluruh tubuh Ramli, Ramli merasakan kehangatan
mengalir dari lidah Siputih yang menawarkan rasa sakit serta mengalirkan rasa cinta kasih sayang dari seorang sahabat yang selama ini tak pernah
diperolehnya dari siapapun”.
“Kasih sayang yang ditunjukan Siputih, merupakan obat penawar penyakit Ramli, dengan seketika Ramli merasa dirinya telah sembuh, sebagai
ungkapan terima kasihnya kepada Siputih, dipeluknya kepala Siputih sembari mencium Siputih sambil menangis haru”.
Universitas Sumatera Utara
Melihat cerita diatas dapat diketahui bahwa Ramli dan Kuda Putih saling menyayangi.
4.2.4 Nasihat
Dalam cerita Keramat Kuda ini, rasa patuh akan nasehat orang yang lebih tua ditunjukkan oleh Ramli kepada Gurunya Tuan Syekh Maulana Maghribi. Hal
ini dapat dilihat pada kutipan cerita berikut : “Tuan Syekh Maulana Maghribi tersenyum penuh kasih sayang,
dibangkitkannya Ramli dan mengajak Ramli mengangkat tangan sembari berdoa memohon Ridho Allah”.
“Sejak hari itu ramli belajar dan mengurus kebutuhan orang tua agung dengan tulus ikhlas penuh pengabdian. Iya selalu dibawa orang tua bijak
itu, untuk menyiarkan ajaran Rasulullah dari satu negeri ke negeri lain. Orang tua bijak itu membimbing ramli agar bersikap rendah hati, jangan
sombong, menghormati adat istiadat yang berlaku dinegeri orang, bersikap welas asih, yang tua dihormati yang muda disayangi, dan ringan tangan
dalam memberi bantuan pada orang yang memerlukan bantuan, agar kelak Ramli dikasihi Allah”.
Nasehat juga diberikan orang tua bijak kepada penduduk sekitar yang melihat kejadian dimana Datok Pao dan Kuda Putih tewas. Hal ini dapat dilihat
pada kutipan cerita berikut : “Kemudian orang tua bijak itu memberi wejangan kepada yang hadir
bahwa, dalam hidup ini kita harus saling kasih mengasihi antara sesama makhluk hidup. Jalan merupakan transportasi umum, janganlah berbuat
sesuka hati, misalnya dijalanan kita berkendara haruslah menghargai pemakain jalan lainnya, jangan berkendara sangat cepat karena dapat
mengganggu orang lain”.
“Hargai yang lebih tua dari kita, misalnya walau kita mengendarai kendaraan super hebat, jangan sombong itu semua pinjaman dari Tuhan,
dari itu jika bertemu dengan orang tua dijalan hendaknya kita bertutur sapa, bersopan santun dengan cara memberi tumpangan atau bertegur
sapa”.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Balas Budi Dalam cerita Keramat Kuda, Ramli dengan rasa hormatnya ingin membalas budi