Dengan demikian, karya sastra melukiskan sikap dan prilaku suatu masyarakat pada zamannya.
2.1.1 Sosiologi Sebagai Pendekatan Sastra
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mendekati sebuah karya sastra, misalnya melalui aspresiasi. Apresiasi adalah penghargaan dan pemahaman atas
hasil seni atau budaya. Natawijaya 1980 : 3, mengatakan, “Membuat tingkat aspresiasi dalam sosiologi sebagai pendekatan sastra. Tingkat
aspresiasi sastra itu di bagi lima yaitu: Tingkat penikmatan, tingkat penghargaan, tingkat pemahaman, tingkat
penghayatan dan tingkat implikasi. Tingkat penikmatan dan penghargaan berdasarkan tingkat oprasionalnya masih bersifat monoton atau merasa senang
serta bersifat pemilikan atau merasa kagum. Sedangkan tingkat pemahaman, tingkat penghayatan dan implikasi berdasarkan tindakan oprasionalnya telah
bersifat studi dan meyakini akan karya sastra yang diapresiasi. Selain itu, pendekatan sastra dapat juga dilakukan melalui kritik. Kritik adalah upaya
menentukan nilai hakiki pada sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan melalui pemahaman dan penafsiran yang
tepat”.
Di samping tingkat apresiasi, ada pula cara lain yang dilakukan dalam upaya mendekati sebuah karya sastra. Karya sastra terbagi atas dua yakni
berdasarkan bentuk dan isi. Maka cara lain yang penulis maksud adalah berdasarkan isi karya sastra, yang misalnya nengandung nilai agama, psikologi,
filsapat dan lain-lain. Meskipun bentuk pendekatan melalui salah satu tingkatan apresiasi atau
melalui satu jenis kritik, akan tetapi terkandung pendekatan tetap mengutamakan isi karya sastra tersebut. Artinya, mendekati karya sastra itu melalui isi yang
dalam hal ini adalah sosiologi. Hanya yang menjadi masalah sekarang, apakah sosiologi dapat mendekati sastra atau sebaliknya sastra bagaimana hubungan
keduanya.
Universitas Sumatera Utara
Salleh 1980 : 64, juga mengatakan bahwa, “Sosiologi menerima sumbangan dari sastra begitu pula sastra menerima
sumbangan dari sosiologi. Hemat penulis, sumbangan yang dimaksud itu adalah sumbangan sosiologi pada sastra yakni masalah-masalah sosiologi dapat dijadikan
sebagai saran pengembangan sosiologi kepada karya sastra, yakni masalah- masalah sosiologi dapat dijadikan sebagai sarana sosiologi”.
Dengan demikian, jelaslah sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan sastra, sebab antar sosiologi dan sastra saling menguntungkan. Hanya
perlu disadari bahwa karya sastra bukanlah merupakan cermin yang mendahului pikiran masyarakat zamannya, melainkan karya sastra hanyalah cerminan
masyarakat zamannya.
2.2 Teori yang Digunakan