43
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji validitas
Menurut Azwar 2000 validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau data yang dihasilkan
relevan dengan tujuan pengukurannya. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content
validity. Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya.
Validitas isi dalam penelitian ini diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional kesesuaian dengan blue print yang telah disusun oleh
peneliti dan diperkuat lewat professional judgement Azwar, 2000.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makan kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini
ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Suryabrata, 2002.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur yang hanya memerlukan satu kali penggunaan tes pada sekelompok
individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
realibilitas r
xx
` yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin
tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti
Universitas Sumatera Utara
44
semakin rendah reliabilitas yang dimiliki Azwar, 2007. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach dengan
menggunakan program SPSS Versi 17.00 for Windows.
3. Uji Daya Beda Aitem
Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut
yang diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem adalah memiliki aitem-aitem yang fungsi ukurannya selaras atau sesuai dengan
fungsi ukur skala. Dengan kata lain, dasarnya adalah memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan
Azwar, 2007. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi
antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi
aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Person Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien
korelasi aitem total yang dikenal indeks daya beda aitem Azwar, 2005. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix
≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya
dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar,
2007. Penelitian ini menggunakan batasan rix ≥ 0.30.
Universitas Sumatera Utara
45
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur