Status Pernikahan Perbedaan Persepsi Pengembangan Karir Antara Wanita Menikah dengan Wanita Belum Menikah

31

C. Status Pernikahan

Menurut Djuniarti Imanoviani 2011, status pernikahan adalah keadaan suatu kondisi yang menjelaskan apakah seseorang individu telah bersatu dalam membangun sistem keluarga secara keseluruhan yang disebut dengan menikah, atau belum bersatu dalam membangun sistem keluarga secara keseluruhan disebut sebagai single. 1. Menikah Menikah berarti individu yang terlibat dalam ikatan perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama Djuniarti Imanoviani, 2011. 2. Belum Menikah single Menurut Djuniarti Imanoviani 2011, belum menikah atau single merupakan salah satu pilihan yang ditempuh oleh seorang individu, selanjutnya motivasi single salah satunya adalah karna terlanjur memikirkan karir pekerjaan dan ingin menjalani hidup secara bebas. Universitas Sumatera Utara 32

D. Perbedaan Persepsi Pengembangan Karir Antara Wanita Menikah dengan Wanita Belum Menikah

single Pengembangan karir mengacu pada pekerjaan, dan itu menghadirkan kemajuan, apakah melalui meningkatkan penghargaan atau gaji, atau atau rasa hormat yang terima dari para rekan kerja. Semakin suatu karier seseorang ini berkembang, maka akan lebih dinilai sukses Patton McMahon, 2006. Semakin banyaknya jumlah wanita yang terjun ke industri kerja wanita karir dan juga semakin terlihat kualitas kemampuan mereka mendorong instansi untuk membuka peluang yang lebih besar terhadap wanita. Walaupun pada kenyataannya, wanita karir masih mengalami hambatan, rintangan, dan konflik, baik internal maupun eksternal Munandar, 2011. Wanita yang belum menikah atau single tentu memiliki rencana berbeda dengan wanita yang sudah menikah Aleem Danish, 2008. Wanita yang menikah, terutama mereka yang sudah memiliki anak harus mengambil pekerjaan yang tidak menuntut waktu banyak dalam rangka untuk berhasil menggabungkan pekerjaan dengan tanggung jawab didalam rumah tangga mereka Beauregard, 2008. Sedangkan pada wanita belum menikah single, mereka memiliki lebih banyak waktu serta energi yang dituntut oleh pekerjaan dan lebih berpeluang untuk mencapai kemajuan karir yang lebih besar daripada wanita yang sudah menikah Lougrhan Julie, 2004. Karir wanita yang belum menikah atau single seharusnya lebih maju daripada wanita yang sudah menikah, karena sumber daya wanita belum menikah dapat Universitas Sumatera Utara 33 didedikasikan sepenuhnya untuk karir mereka sendiri. Namun beberapa temuan Aleem Danish 2008, tampaknya wanita yang menikah dimana suaminya juga bekerja sebagai pencari nafkah akan menikmati kemajuan karir yang lebih besar daripada wanita single, tapi kemajuan ini berkurang pada wanita menikah yang suaminya tidak bekerja. Tujuan mereka wanita bekerja pun bermacam-macam, ada yang hanya ingin sekedar memperoleh tambahan penghasilan demi memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga dan memperbaiki standar hidup mereka, ada juga yang benar-benar ingin mengaktualisasikan diri untuk mengembangkan karir dan mencapai prestasi dalam pekerjaan mereka Munandar, 2001. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi wanita dalam berkarir. Faktor- faktor tersebut adalah faktor internal yang berasal dari diri pribadi individu wanita itu sendiri, yang terdiri dari motivasi, peran ganda, rasa bersalah, berani sukses, dan pengalaman. Selain itu juga terdapat faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri wanita, yang terdiri dari dukungan keluarga dan lingkungan kerja Mangkuprawira, 2004. Menurut Siagian 1995, salah satu faktor yang berpengaruh dalam bekerja adalah persepsi. Dalam hal ini perusahaan ataupun organisasi memberikan program pengembangan karir, sehingga karyawan memiliki penilaian tersendiri terhadap pengembangan karir yang sudah mereka capai. Dengan demikian persepsi karyawan terhadap program pengembangan karir dapat mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan ataupun organisasi. Universitas Sumatera Utara 34 Menurut Flippo 1994 ketika karyawan memiliki persepsi positif terhadap pengembangan karir dalam suatu perusahaan, maka karyawan tersebut cenderung memiliki kepuasan dan motivasi kerja dimana hal ini dapat mendukung dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika karyawan memiliki persepsi positif terhadap pengembangan karirnya, maka karyawan tersebut memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan hal ini sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, apakah benar adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan persepsi terhadap pengembangan karir antara wanita menikah dengan wanita belum menikah single.

E. Hipotesis