Fungsi Budaya Organisasi Proses Sosialisasi Budaya Organisasi

 Menurut Siregar, E 2009 yang mengutip pendapat Stonner 1996 menyimpulkan bahwa budaya organisasi birokrasi akan menentukan apa yang boleh dan tidak boleh diakukan oleh anggota organisasi, menentukan batas normatif perilaku organisasi, menentukan cara kerja yang dapat diterima anggota organisasi.  Schein 1992 mengungkapkan budaya organisasi adalah suatu sistem pembagian nilai yang menuntun anggotanya untuk memecahkan masalah, adaptasi terhadap lingkungan ekstemal, serta membina hubungan.  Soeroso 2003 menyimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang oleh sekelompok orang sebagai penuntun dalam beradaptasi terhadap lingkungan ekstemal maupun internal melalui pembentukan norma-norma perilaku dalam suatu organisasi.

2.2.2 Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins 2001, ada empat fungsi budaya organisasi: ■ Memberikan identitas organisasi Suatu organisasi dapat dikenal karena mempunyai suatu nilai yang kuat, misalnya dikenal sebagai perusahaan yang inovatif karena diketahui selalu melakukan riset dan pengembangan produk baru. ■ Memudahkan komitmen kolektif Kebanggaan dan kesetiaan para anggotanya untuk bekerja dan menjadi bagian dari organisasi tersebut menjadi lebih mudah karena suatu nilai yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Universitas Sumatera Utara ■ Mempromosikan stabilitas sistem sosial Usaha untuk meningkatkan stabilitas sistem sosial yang dapat dilakukan melalui budaya promosi dari dalam, misalnya kebijakan rekruitmen dan pemberhentian pekerja. ■ Membuat makna dan kendali yang membentuk sikap serta perilaku pekerja. Melalui pemahaman para pekerja tentang alasan organisasi melalukan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana mencapai tujuan organisasi, dengan demikian akan memengaruhi sikap dan perilaku pekerja.

2.2.3 Proses Sosialisasi Budaya Organisasi

Pada pembentukan budaya organisasi ada proses penyesuaian atau sosialisasi, yaitu proses adaptasi pekerja terhadap nilai-nilai yang ada. Menurut Robbin 2001, proses sosialisasi terdiri dari tiga tahap : a. Tahap pra-kedatangan Terjadi sebelum seseorang anggota baru bergabung dengan organisasi. Setiap individu datang dengan membawa seperangkat nilai, sikap dan harapan pada dirinya. b. Tahap perjumpaan Terjadi ketika orang tersebut memasuki organisasi. Kemudian ia melihat seperti apa organisasi itu, disini akan terjadi kemungkinan perbedaan antara harapannya mengenai pekerjaan, rekan kerja, atasan dan organisasi dengan kenyataan. Ketika harapan dan kenyataan berbeda, pekerja baru itu akan menjalani sosialisasi yang akan melepas harapan-harapannya yang tidak ditemukan dan Universitas Sumatera Utara menggantinya dengan hal yang lebih cocok dengan organisasi itu. Tapi jika hal tersebut tidak dapat dilakukan maka ia akan mengundurkan diri. c. Tahap metamorfosis Pekerja tersebut berhasil melakukan perannya dan melakukan penyesuaian dengan nilai dan norma kelompok kerjanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 Proses Sosialisasi Budaya Organisasi Sumber : Perilaku Organisasi, Robbin, S. 2001

2.2.4 Tingkatan Budaya Organisasi