14
Tabel 2.1 Perbandingan Bagi Hasil dengan Sistem Bunga
Bagi Hasil Bunga
Penentuan bagi hasil dibuat sewaktu perjanjian dengan berdasarkan kepada
untungrugi Penentuan bunga dibuat sewaktu
perjanjian tanpa berdasarkan kepada untungrugi
Jumlah nisbah bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang telah tercapai
Jumlah persen bunga berdasarkan jumlah uang modal yang ada
Bagi hasil tergantung pada hasil proyek, jika proyek tidak mendapatkan
keuntungan atau mengalami kerugian, risikonya ditanggung kedua belah pihak
Pembayaran bunga tetap seperti perjanjuan tanpa diambil pertimbangan
apakah proyek yang dilaksanakan pihak kedua untung atau rugi
Jumlah pemberian hasil keuntungan meningkat sesuai dengan peningkatan
keuntungan yang didapat Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat walaupun jumlah keuntungan berlipat ganda
Penerimaanpembagian keuntungan adalah halal
Pengembalianpembayaran bunga adalah haram
Sumber : Machmud dan Rukmana 2010
2.1.2. Fungsi Perbankan Syariah
Terkait dengan asas operasional perbankan syariah, berdasarkan Pasal 2 UU No. 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa perbankan syariah dalam melakukan
kegiatan usahanya berazaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. Selanjutnya, terkait dengan tujuan perbankan syariah, pada pasal 3
dinyatakan bahwa perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Dalam pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008, disebutkan beberapa fungsi
perbankan syariah, yaitu:
15
1. Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
2. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibahatau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
3. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf nazhir sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf wakaif. 4. Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam beberapa literatur perbankan syariah, bank syariah dengan
beragam skema transaksi yang dimiliki dalam skema non-riba memiliki setidaknya empat fungsi Yaya et al. 2009, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Manajer Investasi Fungsi ini terlihat pada segi penghimpunan dana oleh bank syariah,
khususnya dana mudharabah. Dengan fungsi ini, bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana shahibul maal dalam hal dana tersebut harus
dapat disalurkan pada penyaluran yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan dibagihasilkan antara bank syariah dan
pemilik dana. 2. Fungsi Investor
16
Dalam penyaluran dana, bank syariah berfungsi sebagai investor pemilik dana. Sebagai investor, penanaman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus
dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dengan risiko yang minim dan tidak melanggar ketentuan syariah. Selain itu, dalam menginvestasikan dana bank
syariah harus menggunakan alat investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan syariah meliputi akad jual beli murabahah, salam, dan
istishna’, akad investasi mudharabah dan musyarakah, akad sewa-menyewa ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik, dan akad lainnya yang dibolehkan oleh
syariah. 3. Fungsi Sosial
Fungsi sosial bank syariah merupakan sesuatu yang melekat pada bank syariah. Setidaknya ada dua instrumen yang digunakan oleh bank syraiah dalam
menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrumen Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf ZISWAF dan instrumen qardhul hasan. Instrumen ZISWAF berfungsi utnuk
menghimpun ZISWAF dari masyarakat, pegawai bank, serta bank sendiri sebagai lembaga milik para investor. Dana yang dihimpun melaui instrumen ZISWAF
selanjutnya disalurkan kepada yang berhak dalam bentuk bantuan atau hibah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Instrumen qardhul hasan berfungsi
menghimpun dana dari penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal serta dana infak dan sedekah yang tidak ditentukan peruntukannya secara spesifik oleh yang
memberi. 4. Fungsi Jasa Keuangan
17
Fungsi jasa keuangan yang dijalankan oleh bank syariah tidaklah berbeda dengan bank konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso,
pembayaran gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan sebagainya. Namun, dalam hal mekanisme mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut, bank
syariah tetap harus menggunakan skema yang sesuai dengan prinsip syariah.
2.1.3. Mekanisme Penghimpunan Dana Perbankan Syariah